Saturday, 30 April 2011

FF SHINee : I Wanna Be With You (PART 3)

Annyeong~
aku mau post FF lagi nih.
sebelumnya kan biasanya semua FF nya aku post dulu di FB terus beberapa bulan kemudian (?) baru aku post di blog.
but, sekarang mau aku samain. kekeke
jadinya aku barengan ngepostnya (di FB ku, di page fb, sama di blog).
menurut jadwal Fb (?), aku ngepostnya tiap hari sabtu.
jadi tunggu tiap hari sabtu ya.
*siapa juga yang mau nunggu (?)
*plak!

Tittle                    : I Wanna Be With You (PART 3)
Author                                : Ichaa Ichez Lockets
Cast                      : Keysha (Echa), Key SHINee.
Genre                  : Fantasy, Friendship, Tragedy, Romance.
Length                : Series (Chaptered)



                Sejak kedatangan Key dua yang hari lalu, suasana dirumah ini mendadak terasa ramai. Biasanya saat pulang kuliah aku sering pergi berjalan-jalan atau sekedar menonton film di bioskop bersama Rea hingga malam tiba. Itu sebabnya aku jarang sekali bertemu dengan kedua orang tuaku yang super sibuk.
                Tapi kini, aku betah sekali berdiam dirumah. Setidaknya sekarang ada orang yang rajin mengomeliku dan sangat hobi mengusik duniaku yang sebelumnya terasa begitu sepi.
                “Kau sedang menonton apa Cha?” tanyanya penasaran saat aku tiduran di atas kasur dan mulai memutar sebuah video di laptopku.
                “Ini, SHINee Yunhanam.” Jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop. Aku memang sering menonton video-video SHINee di waktu luang.
                Key hanya bisa ber-oh sambil menekan remote untuk mengganti channel TV. Selama disini, dia memang lebih sering sering menonton TV atau terkadang mendengarkan music dari I-Podku. Kebanyakan kulihat, dia suka menonton acara music di beberapa stasiun TV. Atau justru sambil membandingkan kualitas musik indo dengan musik korea.
                Entah kenapa aku merasa beruntung mama dan papa tidak menyadari ada seorang namja yang tinggal didalam kamarku selama ini. Dan bahkan dia tidur satu kasur denganku. Untungnya lagi Key juga jarang (hampir tidak pernah) keluar kamar. Tidak tanpaku. Dia pun mengerti dengan keadaan. Omelannya yang sangat berisik itu selalu ia kicaukan di pagi sampai sore hari. Sedangkan malamnya dia lebih sering diam dan mendengarkan I-Pod. Tampaknya dia tahu kedatangan orang tuaku di malam hari.
                Jadi so far, semuanya berjalan sesuai keinginanku, dan (mungkin juga) keinginan Key.
                “Aaaa~ tidak!” aku memekik keras lalu menutup mulutku dengan tangan. Nafasku entah kenapa mendadak sulit dihela saat melihat adegan Key sedang berpelukan dengan seorang noona di SHINee yunhanam episode 2.
                Key yang sedang duduk dilantai menoleh sebentar karena terganggu mendengar teriakanku, “Ya! Bisakah kau memelankan suaramu yang cempreng itu? Membuatku kaget saja.”
                “Hehehe, mianhe jika aku mengganggumu. Tapi lanjutkan saja menonton TVnya.” Ucapku sambil tersenyum garing.
                Key kembali menonton TV sambil cemberut. Sekilas aku melihat acara apa yang sedang ia tonton. Ternyata sebuah pemutaran video klip. Video klip berjudul “Bukan Bang Toyib” dari grup band Wali. -_____-“
                Aku tertawa sebentar lalu kembali asik dengan layar laptopku. Kali ini videonya beralih ke perform SHINee di konser pertamanya kemarin.
                Semua orang tahu, personil SHINee menangis di akhir konser itu. Termasuk Key. Air matanya tak berhenti mengalir meski berulang kali ia mengusapnya.
                “Kau menangis?” tanya Key yang tiba-tiba duduk disampingku. Aku bahkan tidak menyadari sejak kapan ia ada disana.
                Kulepas sebuah headset yang melingkar dikepalaku. “A…ani!” jawabku mengelak sambil mengusap mataku yang basah.
                Dia langsung tersenyum jahil mendengar jawabanku, sejurus kemudian justru mengacak-acak rambutku dengan gemas.
                “Key-ahh…” teriakku sambil menarik tangannya dari kepalaku.
                “Boleh aku pinjam laptopmu?”
                Aku terkejut tapi kemudian mengangguk.
                Langsung saja Key mengambil laptopku dan menaruhnya di pangkuannya. Dia tampak memainkan jari telunjuknya di atas mouse pad dan mulai membuka beberapa folder.
                “Aigoo, kenapa banyak sekali foto-foto SHINee disini?” ucapnya dengan dialek bahasa inggris campur korea versinya yang kini mulai terdengar wajar ditelingaku.
                “Itu karena aku selalu menyimpannya ketika aku menemukannya.”
                “Jinja?” dia terkejut. “Wah bahkan kau juga punya foto-fotoku bersama SHINee sebelum debut. Ckckck.” Dia menggeleng-gelengkan kepalanya.
                “Ini?” dia membuka folder ‘video SHINee’. “Kau mendownload semuanya?”
                “Ne~.” Jawabku singkat.
                Lagi-lagi dia menggeleng. “OMO, melihat kamarmu yang penuh dengan poster saja sudah membuatku heran. Dan sekarang isi laptopmu juga penuh dengan SHINee. Aigoo~”
                “Come on Key, jangan bersikap berlebihan seperti itu. Aku ini Shawol. Wajar lah kalau seorang shawol menyimpan banyak atribut SHINee.”
                “Ya!” semprotnya tepat didepan wajahku “Memangnya aku pernah berkunjung ke kamar seorang shawol dan membuka-buka isi laptopnya? Ha?” dia mulai mengomel. “Aku tidak pernah melakukannya. Jadi tidak aneh bukan kalau aku merasa heran?” dia masih mengomel saja, namun berlanjut dengan bahasa korea yang tidak kumengerti.
                CEP. Bibirku mendadak tertutup rapat mendengar perkataannya. Tak mampu lagi membalas omelannya kali ini. Sedangkan dia masih saja sibuk mengubek-ubek isi laptopku.
                “Hahaha,” tiba-tiba tawa Key meledak saat melihat video nya sendiri sedang tampil di star king, spontan membuatku terkejut.
                Ingin rasanya aku berteriak keras di telinga Key. Tapi jelas itu akan sia-sia karena sekarang ia sedang memakai headset.
Aku hanya mampu mendengus sebal mendengar ledakan tawanya yang nyaring itu.
                Karena bosan melihat Key yang tampak asik dengan laptopku, akhirnya aku tiduran di tempat tidur, tepat disamping Key yang duduk di tempat tidur yang sama.
                Kupandangi kesekeliling kamarku dimana banyak sekali poster-poster yang menempel di sisi dinding. Saat itu juga tiba-tiba terbersit sebuah keinginan gila di pikiranku.
                “Key…” panggilku padanya.
Tak ada jawaban.
                “Key-ah…” panggilku lagi.
                Tetap tak ada jawaban.
                “Key….key-ah…” rengekku kali ini sambil menarik lengan baju pendeknya.
                Akhirnya dia menoleh dan melepaskan headsetnya, “Ne?”
                “hehehe,” aku tersenyum jahil. “Bolehkah aku minta satu permintaan?”
                Kening Key berkerut, langsung saja aku duduk disampingnya dan mengutarakan sesuatu yang tadi sempat terfikir olehku.
                “Ehm, bisakah kau juga mengeluarkan member lain dari poster?”
                “Mwoya?” dia langsung melotot.
                “Aku juga ingin bertemu dengan Onew Oppa dan Jjong Oppa. Juga Minho dan si imut Taemin. Ayolah… keluarkan mereka juga dari poster.” Rengekku manja.
“Hahahaha, mana bisa aku mengeluarkan mereka dari poster, kau pikir aku tukang sulap?” Jawabnya sambil tertawa.
                Aku kembali menjatuhkan badanku di tempat tidur. Mungkin tadi memang permintaan terbodoh yang pernah kuucapkan.
***
                Hari ini rasanya lelah sekali setelah seharian berkuliah. Punggungku mendadak kaku karena terlalu lama duduk mengikuti kuliah tambahan. Dengan malas aku memarkirkan mobil didepan rumah lalu menutup pintu dan bermaksud kekamarku yang ada di lantai dua. Sampai sebuah suara mengalihkan perhatianku dan membuat langkahku berhenti di ruang tengah.
                “Cepetan ma! Kau ini, ganti baju saja lama.” ucap seseorang bersuara berat dari arah kamar di samping ruang tengah.
                “Sebentar dong pa! Mama belum selesai dandan.”
                Tumben sekali mereka sore-sore begini sudah ada dirumah. Tapi pasti tidak akan lama, karena sepertinya mereka akan pergi lagi seperti biasanya.
                “MAMA!” bentak papa keras. “Kita sudah hampir terlambat! Bisa-bisa rekan kerja papa membatalkan perjanjian karena mama yang selaluuu saja lambat dalam segala hal.”
                “Papa ngomong apa sih sebenernya? Kalau papa ngga suka, ya sudah, sana pergi sendiri!”
                Selalu saja seperti ini. Hal-hal kecil diributkan. Ingin rasanya aku masuk ke dalam kamar mereka dan berteriak-teriak kesetanan seperti apa yang sering mereka lakukan. Aku bosan. Aku benar-benar bosan mendengar semuanya.
                Klek. Pintu kamar mereka terbuka. Aku hanya mampu mematung di tempatku berdiri. Entah kenapa aku merasa seperti bertemu dengan penculik kelas kakap atau bertemu dengan seorang mafia penagih hutang setiap kali melihat mereka berdua. Aku merasa takut, marah atau justru juga sedih menyadarinya.
                Mereka berdua keluar dari kamar itu lalu dengan cepat melintasiku. Pandanganku tak pernah lepas dari mereka, namun mereka sama sekali tak membalas pandanganku. sepertinya melihat mereka menyapaku atau menanyakan hari-hariku, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Sebuah mimpi yang tak akan pernah terwujud.
                “Kau sudah pulang Cha?” tanya Key saat aku memasuki kamarku, dengan suara yang superpelan agar tidak terdengar orang tuaku. Kulihat wajahnya sekilas, sepertinya ia tampak baik-baik saja mengetahui orang tuaku tadi ada dirumah. Mungkin karena headset I-pod yang terpasang di telinganya itu, makannya dia tidak mendengar sedikit keributan dibawah.
                “Hmm…” jawabku malas sambil menaruh tas di gantungan.
                “Kau sudah makan?” tanyanya lagi.
                Aku menggeleng.
                Key mulai mengomel seperti biasanya. Saat itu juga kudengar suara mobil mama dan papa melesat meninggalkan rumah.
                Tiba-tiba dadaku merasakan sesuatu. Sakit mengingat tingkah laku orangtuaku yang tak pernah memperdulikan kehadiranku.
                Entah kenapa disaat galau seperti ini rasanya aku tidak ingin diganggu oleh siapapun. Termasuk seorang namja yang menatapku aneh saat ini. Maaf Key. tapi aku sedang ingin sendiri, merenung sejenak dan memikirkan apa yang telah terjadi pada keluargaku selama ini.
                Aku langsung kembali membuka gagang pintu. Dia sempat bertanya “where are you going?” tapi aku hanya diam dan mengabaikannya.
                Kini hanya ada aku yang terduduk sendirian menatap langit senja dari atas atap rumahku yang biasa digunakan untuk menjemur pakaian.
                Oh iya, aku sampai lupa menceritakannya. Keluargaku memang cukup berada. Tapi kami tidak pernah menggunakan jasa pembantu. Alasannya? Orang tuaku bilang agar aku mandiri. Tapi kenyataannya mereka tidak pernah menggunakan jasa pembantu karena mereka tidak ingin seorangpun mendengar pertengkaran mereka di malam hari. Cukup aku yang tahu.
                “Oh…disini kau rupanya. Daritadi aku mencarimu tau.”
                Aku menoleh. Key sudah menjulang dibelakangku.
                Mungkin saat ini aku adalah seorang Lockets yang paling bodoh didunia. Karena sekarang aku sedang tidak ingin bertemu dengan seorang Key SHINee yang menjadi impian semua para Lockets. Ya, aku tahu aku bodoh. Tapi memang itulah kenyataanya.
                Sudah kubilang aku sedang ingin sendirian.
                “Ternyata angin sore disini cukup dingin juga ya?” ucapnya lalu duduk disampingku.
                Aku masih terduduk kaku ditempatku tanpa menggubris pertanyaannya.
                “Lalu apa yang sedang kau lakukan di tempat ini? Kau ini seperti kurang kerjaan saja.”
                Aku tetap tidak mau menjawab.
                “Chaaaa.” Dia memanggil namaku dengan nada yang panjang dan naik turun. “Dou you hear me?” kali ini dengan nada yang meninggi. “Ya! Apa kau pura-pura tidak mendengarku huh?” ucapnya sebal lalu menarik ikat rambutku agar aku bereaksi.
                Namun aku hanya mampu menghela nafas kemudian menatapnya. “Please Key… jangan sekarang.”
                Dia tampak tersentak kemudian kembali diam.
“Oke.” Dia mengangguk. “Aku tidak akan mengganggu lamunanmu lagi.” Ucapnya pelan. Tapi aku tidak melihat dia beranjak dari tempat dia duduk sekarang. Masih saja disitu, terdiam sambil mendengarkan I-Pod milikku.
Sesekali tangannya bergerak-gerak mengikuti gerakan lagu yang ia dengar dari I-Pod. Tapi kegiatannya itu sama sekali tidak membuatku tertarik.
                Udara sore semakin dingin. Langitpun menjadi semakin gelap. Aku tak tahu pasti sudah berapa lama ada di tempat ini, akupun tak tahu sudah berapa lagu yang Key dengarkan. Tapi posisi kami berdua tetap tidak berubah.
                Hening sejenak.
                No one has a solid answer, but just walking in the dark….And you can see the look on my face it just tells me a part…” tiba-tiba sebuah bait lagu keluar dari bibirnya. Aku tahu benar lagu siapa sedang ia nyanyikan. Down To Earth dari Justin Bieber yang termasuk dalam playlist favoritku.
                Mungkin aku juga pernah membaca di majalah bahwa Key SHINee akhir-akhir ini memang sedang sering mendengarkan lagu Justin Bieber. Tapi aku tidak pernah mendengar dia menyanyikannya secara langsung seperti ini.
                “So its up to to you and its up to me….That we meet in our middle way. On our way back down to earth…” dia melanjutkan lagu itu di bagian reff. Aku mulai tertarik mendengarnya.
                Sampai sebuah bait lagu yang paling mengena dihatiku saat ini keluar juga dari bibirnya.
                “Mommy you'll always and somewhere and daddy I live outta down…So tell me how could I ever  be normal somehow…?”
                Hatiku miris mendengarnya. Berbagai kenyataan pahit itu terasa kembali muncul ke permukaan. Tapi sepertinya key tidak menyadari hal ini, masih saja ia melanjutkan bait lagu yang ia nyanyikan.
                “You tell me this is for the best, so tell me why am I in tears…So far away and now I just need you here…”
-To Be Continue-

                Wah wah wah… Enak juga yah kayaknya kalo lagi galau ditemenin ama Key terus dinyanyiin lagu pula. *lagi2 envy. XD
                Lalu apa yah yang terjadi setelah ini? Apa lagi yang bakal Key lakuin bareng Kesha selain masak, tidur (?), dan galau (?) bareng??
                Saksikan episode selanjutnya hanya di author kesayangan anda! *digampar readers ^^v
                Gamsahamnida buat yang udah mau caba. Jangan lupa komen komen komen!!

7 comments:

  1. pengin deh denger Key nyanyikan lagu itu bwt aqw....ckckck
    aqw khan beliebers jg....hhe~

    ReplyDelete
  2. hahahaha. suka lagu itu juga gak?

    ReplyDelete
  3. huuaaa itu lagu favorite<3 sukabanget dengernya~apalagi kalo galau u_u *maap eon curcol gaje :p* gimana jadinya kalo oppa yang nyanyi....#nangis kejer

    ReplyDelete
  4. *ngecap kaki (kan katanya harus meninggalkan jejak (?) Hehe :P

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...