Saturday, 3 March 2012

FF SHINee ; Angel Key [Part 6]

Annyeonghaseo, aku datang lagi membawa angel key part 6. Kekeke, mian rada malem ngepostnya, soalnya baru selesai diedit. Hihi
Oiya, karena makin kesini ceritanya makin serius (ceilah), jadi aku bikin cover baru. Soalnya yang lama udah keliatan ga nyambung. Wkwkwkwk
Langsung aja ya. Happay reading, dan mian yang Cuma kedapetan mention *bow


Tittle               : Angel Key [Part 6]
Author                        : Ichaa Ichez Lockets
Genre              : Fantasy, Friendship, Family, Romance.
Rating             : G
Cast                 : Park Yungshin, Key SHINee, and Taemin SHINee.
Length            : Chapter
Desclaimer     : This story is originally mine. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!


            “Oh Yungshin?” pekik Taemin terkejut saat menemukan Yungshin bersandar didepan pintu apartemennya, padahal mereka belum membuat janji untuk bertemu hari ini. “Kau sudah lama disini?”
            Lantas Yungshin bangkit, “Oh belum.”
            Taemin yang baru saja pulang kerja itu langsung menekan beberapa angka pada tombol disamping pintu, “Silakan masuk. Maaf sedikit berantakan.” Dengan cepat Taemin menyambar beberapa kaos yang ia sampirkan di sandaran kursi agar Yungshin bisa duduk disana.
            Sepintas Yungshin lihat, apartemen kecil itu sama dengan miliknya. Hanya saja apartemen Taemin terlihat lebih sempit dengan barang-barang yang diletakkan di sembarang tempat. Yungshin bisa memaklumi hal itu mengingat ini adalah apartemen seorang namja.
            “Ada apa kau mencariku?” tanya Taemin duduk di kursi berhadapan dengan Yungshin.
            “Aku…”
            “Oh iya, maaf mau minum apa?” Taemin lebih dulu bertanya sebelum Yungshin menyelesaikan kalimatnya.
            “Eh, tidak perlu repot-repot Taemin.”
            “Haha tidak pa-pa. Lagipula hanya ada orange jus.” Ucap namja itu membuka pintu kulkas, sementara Yungshin justru tertarik melihat foto yang terpajang disana.
            “Itu kau kan?” tunjuk Yungshin pada seorang namja kecil berumur 10 tahun dalam foto itu.
            Taemin hanya mengangguk sambil meletakan dua gelas orange jus diatas meja.
            “Dan yang menggendongmu itu pasti ayahmu.” Yungshin kemudian mengamati keduanya. “Kalian berdua sangat mirip.”
            Kalimat Yungshin hanya dibalas tawa pelan dari Taemin. “Silakan diminum…” lanjut namja itu mempersilakan. “Oh iya, ada apa kau mencariku?”
            Hampir saja Yungshin lupa. Cepat-cepat ia meraih tas kertas yang ia letakkan disamping kursi dan menyerahkannya pada Taemin, “Ini. Aku ingin mengembalikan jaketmu. Gomawo kau telah meminjamkannya, Taemin.”
            “Ne, cheonmaneyo.”
            Suasana yang hadir berikutnya terasa canggung. Aneh sekali Yungshin lebih sering diam, tidak lebih dulu mencari topic pembicaraan seperti biasanya. Yeoja itu seperti kehabisan stok kata-kata dan hanya sanggup menunduk lalu sesekali memainkan gelas diatas meja.
            “Kau tidak bekerja hari ini Yungshin?” tanya Taemin klise, berusaha memecah kebekuan.
            “Aku sudah pulang sejak petang tadi.”
            “Oh…”
            Dan keduanya kembali diam sampai Taemin lagi-lagi lebih dulu membuka pembicaraan.
            “Kau sudah makan malam?”
            Yungshin mengangguk.
            Jika saja Yungshin menggeleng, pasti Taemin akan mengajak yeoja itu makan malam di kedai tteobokki kesukaan mereka. Sayangnya Yungshin menjawab lain. Seperti tak memberi kesempatan Taemin untuk melanjutkan obrolan di tempat favorite mereka.
            “Eung, sepertinya aku harus kembali sekarang Taemin. Lagipula kau harus beristirahat bukan?” ucap Yungshin mulai beranjak.
            “Tunggu sebentar.”
            Yungshin tak lantas berjalan menuju pintu, menunggu Taemin menyelesaikan ucapannya.
            “Ada apa sebenarnya?”
            Seharusnya Yungshin yang bertanya demikian, namun justru Taemin yang mengucapkannya.
            “…Aku tahu sebenarnya ada yang ingin kau sampaikan, Yungshin.” Lanjut Taemin turut beranjak kemudian berdiri dihadapan Yungshin. “Apakah terjadi sesuatu?”
            Bahu Yungshin perlahan menurun, ia membalas tatapan Taemin nanar. Meski sebelumnya Yungshin telah mengurungkan niat untuk bercerita mengenai Key pada Taemin, nyatanya Taemin menyadari hal itu sebelum Yungshin sempat mengucapkannya. Bahwa Yungshin sangat kesal dengan perlakuan Key pada dirinya, bahwa Yungshin tidak terima jika Key ingin memisahkan mereka berdua, dan bahwa sudah berhari-hari sejak kejadian waktu itu Yungshin tidak pernah melihat Key lagi.
            Yungshin sangat ingin menceritakannya, tapi ia mendadak bimbang.
            “Aku…” Yungshin semakin dalam tertunduk, tak melanjutkan kata-katanya.
            “Gwencahana.” Ucap Taemin tersenyum seraya memegang kedua pundak Yungshin. “Kau tidak perlu menceritakannya padaku, tapi kau juga tidak boleh memendamnya begitu saja.”
            Kening Yungshin tertaut, tidak mengerti.
            “Ayo ikut aku.”
            Tanpa menjelaskan lebih detail lagi, Taemin langsung meraih tangan Yungshin kemudian mengajak yeoja itu menaiki tangga menuju lantai teratas apartemennya.
            “Disini kau bisa melepaskan semuanya Yungshin. Berteriaklah sepuasmu.”
            Yungshin lantas menoleh tidak percaya.
            “Tidak perlu khawatir. Meski ada orang yang mendengarnya, aku jamin mereka tidak akan memarahimu.” Ucap Taemin seraya tersenyum meyakinkan.
            “KATAKAN SEMUANYA YUNGSHIN~~” namja itu berteriak mendahului Yungshin yang belum memulainya. Membuat Yungshin tertawa kecil melihatnya.
            “Ayolah…” bujuk Taemin lagi.
            Yungshin menatap Taemin sejenak, berusaha menimbang-nimbang akan melakukannya atau tidak. Tapi kemudian yeoja itu menarik nafas dalam-dalam dan berteriak sekuat tenaga.
            “DASAR KAU NAMJA CEREWET YANG SUKA MENGOMEL! KENAPA KAU HARUS MERUSAK HARI-HARIKU HUH?!?” suara Yungshin terdengar membahana menyapa setiap dinding gedung yang ada disekitarnya. “Ini bukan tentang kau Taemin.” Lanjut Yungshin tak ingin membuat Taemin salah faham.
            Taemin justru tertawa. “Ne aku tahu. Lanjutkanlah.”
            Sekali lagi Yungshin menarik nafasnya dalam-dalam, “APA KAU TIDAK TAHU AKU SANGAT BERUNTUNG BISA BERTEMU DENGANNYA, DAN KAU JUSTRU MENGACAUKAN SEMUANYA?”
            Key yang berdiri tak jauh dari sana hanya diam. Malaikat itu berdiri seraya melipat kedua tangannya dan berusaha mendengar teriakan Yungshin baik-baik.
            “MULAI SEKARANG JANGAN CAMPURI URUSANKU! JIKA SEKALI LAGI KAU MELAKUKANNYA, MAKA AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!!”
            Kali ini Key mulai menatap Yungshin dengan serius. Mengamati yeoja yang mulai terengah-engah dengan perbuatannya sendiri itu. Ketara sekali Yungshin tidak bercanda dengan kata-kata yang baru saja ia ucapkan. Key sanggup mengira walau bagaimanapun juga, Yungshin akan lebih memilih Taemin daripada dirinya. Dirinya yang tanpa Yungshin tahu adalah seseorang yang mempertemukan mereka berdua.
            Tak lama kemudian malaikat itu menghilang. Key tahu tidak ada gunanya ia lebih lama berada disana, karena memang tidak ada yang perlu ia dengarkan lagi.
***
            Hari ini Yungshin kembali mendapat jatah liburan. Bukannya pergi ke taman bersama Taemin, yeoja itu justru memanfaatkan jatah liburannya untuk berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam sebulan kedepan.
            Trolli berisi aneka sayuran, bumbu-bumbu, buah-buahan serta sabun, shampoo, dan berpuluh-puluh barang perlengkapan lain sudah terlihat penuh Yungshin isi. Kini tinggal satu perlengkapan lagi yang dia butuhkan, pengharum ruangan.
            Dengan cekatan, Yungshin meraih kaleng pengharum ruangan beraroma lavender yang terletak di rak paling atas. Perlahan ia mengamatinya dalam diam. Entah kenapa sebuah ingatan tiba-tiba menyelusup dalam pikiran Yungshin akan pengharum ruangan itu.
            Yungshin ingat benar, ketika pertama kali ia mendapatkan gaji, ia bermaksud membeli 4 kaleng pengharum ruangan sekaligus. Namun niat itu Yungshin urungkan tepat ketika seorang malaikat memberi pilihan lain.
            Key, selalu saja memberi pilihan dengan caranya yang terkadang menyebalkan.
            Pandangan Yungshin kemudian menebar ke sekitarnya. Tak ada siapapun disana, tidak seperti yang diam-diam Yungshin harapkan.
            “Apa kau mencariku?” tanya sebuah suara yang lantas membuat Yungshin terkejut.
            “Key?”
            “Haha kau pasti merindukanku karena sudah lama tidak melihatku. Iya kan? Ayo mengaku sajalah…”
            “Ya! Siapa juga yang merindukanmu? Kau terlalu percaya diri uh…” jawab Yungshin gengsi. Key justru kembali tertawa.
            “Eung, apa kau masih marah padaku?” Key mulai mengekor dibelakang Yungshin yang mendorong trollinya menuju rak lain.
            “Untuk apa aku marah padamu?” tanya Yungshin balik.
            “Tapi bukankah waktu itu…”
            Ucapan Key berhenti ketika Yungshin terus mendorong trollinya tidak menghiraukan. Meski Yungshin berkata seakan-akan dia tidak lagi marah, tapi tanpa diungkapkan pun Key tahu yeoja itu masih enggan bertemu dengan dirinya.
            Akhirnya trolli Yungshin berhenti tepat didepan kasir. Ia tampak sibuk menghitung beberapa lembar uang untuk membayar semua belanjaannya. Setelah usai, Key kembali melangkahkan kakinya mendekati Yungshin. Namun saat itu juga Key melihat Yungshin berjalan menuju seseorang, dan memberi alasan padanya untuk cepat menghilang.
            “Maaf membuatmu menunggu lama Taemin.” Ucap Yungshin menenteng tas belanjanya menuju Taemin yang duduk disebuah kursi depan supermarket mall itu.
            “Ne gwenchana. Ini untukmu.” Kemudian Taemin menyerahkan segelas minuman dingin.
            Yungshin pun menerimanya dengan senang. “Gomawo. Eung, Apa bisa kita keluar sekarang? Aku sudah lapar.” Lanjutnya terdengar polos.
            Taemin justru tertawa. “Ne~ ne~. Kita makan sekarang.” Namja itu meraih tas belanjaan Yungshin dan mengajak yeoja itu keluar. “Mau makan dimana?”
            “Tteobokki!” jawab Yungshin cepat. Gadis itu tampak melangkah tergesa menyusuri jalan setapak didepan mall, tak sabar mencapai halte bus yang tak jauh dari sana.
            Tepat setelah itu tiba-tiba ada seseorang yang menabrak tubuh Yungshin dari belakang. Spontan Yungshin terhuyung, dan secepat kilat tas jinjingnya direbut orang yang baru saja menabraknya.
            “Hey kau!” teriak Taemin mencoba menghentikan, tapi orang itu justru berlari kencang. Tak ingin kehilangan, namja bermata sipit itupun mengejarnya sekuat yang ia bisa.
            “Taemin!”
            Teriakan Yungshin tak dihiraukan. Taemin justru berusaha mengejar orang berbaju kumuh yang kini mulai berlari di trotoar pinggir jalan. Merasa cukup dekat, dengan cekatan Taemin meraih kerah baju orang itu dan membuatnya tak sanggup berkutik.
            “Kembalikan tas itu!” gertak Taemin langsung merebut perhatian pejalan kaki disekitarnya.
            “Aku bilang kembalikan tas itu!” Taemin mulai geram. Bahkan ia sudah mengepalkan tangannya siap memukul.
            “Tunggu Taemin!” teriak Yungshin berlari mendekat. Yeoja itu terperanjat ketika menyadari siapa yang baru saja mengambil tas nya dan bahkan hampir saja dipukul Taemin sekarang.
            Dengan tangan yang bergetar, Yungshin melepas topi lelaki berumur 40 tahunan itu. Matanya seketika membola tak percaya.
            “Appa?”
-To Be Continue-

            Uwoo akhirnya babenya yungshin kembali dari tempat persembunyiannya. Tapi kog ‘ngenes’ banget ya musti jadi jambreeet. Jambretnya Yungshin lagi. Yuk marii (?)
            Mian ya kalo part ini pendek, feelnya ga dapet dan sama sekali ga seru. Soalnya minggu ini mulai full kegiatan, jadi ngga bisa maksimal. *bow
            Gomawo buat semua yang udah mau mampir. Jangan lupa tinggalkan jejak.
            Annyeong ^^ *gandeng taemin naik dokar(?)

8 comments:

  1. okey, un no problem tpi crita jga tdk spti yg kuhaarapkan sich (?)
    tapi udh bagus kok, krna emng susah nulis pnjang2 (?)
    un,,, plissss follow blogkuu,, aku mohoonn, aku udh follow blogny unniee.. *nangis, ngesot dikaki icha

    ReplyDelete
  2. Annyeong.. eum, sebenarnya udah lama pengen ninggalin komen di setiap FF yang aku baca disini, tapi sayangnya, aku Ol lewat hp terus kalau baca FF dan komen yang aku ketik lewat hape pasti ngalamin galat. -____-
    jadi mian eonn kalau selama ini aku cuman bisa Ol jadi silent reader, -__-V
    sulit banget ninggalin jejak.


    dan sekarang aku udah bisa ninggalin jejak *buang nafas lega. kebetulan lagi Online dr laptop dan iseng ngunjungin blog eonn, dan ternyata FF yang aku tunggu-tunggu udah nongol.
    ^^
    FFnya keren banget loh eonn!! suka banget sama karakter key disini+ aku juga suka alur ceritanya.
    keep writing ya eonn, lanjutannya aku tunggu ^^
    mian kalau komennya terlampau panjang.

    ReplyDelete
  3. Oh my god! Yang jambret itu Appa-nya Yungshin? *histeris* #plak
    Ga nyangka itu Appa nya Yungshin.
    FFnya keren. Lanjut terus ya eonni!^^

    ReplyDelete
  4. kasiannya malaikat key :(. Nyesek banget.

    ReplyDelete
  5. ayoo lanjuut
    ffnya seru seru bangeet ^^ DAEBAK

    ReplyDelete
  6. ksian angel Key... #nangiskejer

    Appa Yungshin knpa ya? Masa' anak sendiri ga kenal? #komengeje *PLAK

    dtunggu ya klanjutannya.. ^^

    ReplyDelete
  7. Lanjutin eon lanjutiinn !!! *supporter*

    ReplyDelete
  8. yungshin ngikutin jejak key yg tambah galau~ =p

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...