Wednesday, 13 July 2011

FF B1A4 : Victory [Part 3]

Victory

 

Tittle                    : Victory [Part 3]
Author                                : Ichaa Ichez Lockets
Genre                  : Friendship, Romance.
Rating                 : T
Cast                      : Shin Hye Mi (Naya), Jung Eun Sun, Janny Lee (Jane), Kumiko Chan, B1A4 member.
Length                : Chaptered
Desclaimer        : This story is originally mine and inspired of many articles that I read. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!

                Hye Mi masih terdiam dan enggan menjawab pertanyaan namja yang tiba-tiba menjulang di belakangnya. Bukannya pergi, namja itu justru duduk disamping Hye Mi.
                “Ige…” ucapnya sambil menawarkan sapu tangan.
                “Ani… ani… nan gwenchana.” Jawab Hye Mi sekenanya. Dia tidak tahu menjawab apa lagi dalam bahasa korea.
                Namja itu kemudian tersenyum sekilas dan mulai mengeluarkan beberapa kalimat dalam bahasa korea yang tentu saja tidak Hye Mi mengerti. Hye Mi hanya mampu mendengarkan suara berat namja itu tanpa tahu apa arti dari kalimat yang ia ucapkan.
                Dengan sedikit keberanian, Hye Mi membalas tatapan namja yang mengarah padanya. Bisa ia lihat namja bermata sipit itu terlihat ramah. Wajahnya sangat tampan dengan senyum yang begitu manis.
                Hye Mi sempat terdiam sejenak sampai akhirnya sebuah kalimat keluar dari bibir mungilnya, “Sorry… But I don’t understand what you say…”
                Namja itu langsung mengamati Hye Mi sejenak kemudian tersenyum lagi. “Oh I see. Never mind. I’ll try to speak English but my English sounds bad.”
                Hye Mi pun ikut tersenyum. “Gomawo.”
                “Cheonmaneyo.” Jawab namja itu. “Kau... pasti trainee baru ya disini?”
                 “Bagaimana kau bisa tahu?” Hye Mi balik tanya.
                “Itu karena tidak ada yang menyukai tempat ini sebelumnya.”
                Hye Mi sedikit menggangguk dan mengucapkan ‘oh’. Tapi kemudian ada sebuah pertanyaan yang terlintas di benaknya.
                “Kau sendiri… Apakah kau trainee disini? Sudah berapa lama?”
                “Aku… mungkin sekitar 1 tahun.”
                Sekali lagi Hye Mi mengangguk. Suasana yang muncul setelahnya terasa begitu canggung. Terdengar samar suara kendaraan yang melintasi depan gedung, serta beberapa music dari ruang koreografi. Selebihnya hanya kesunyian. Mereka berdua masih saling diam sampai namja itu kembali memulai pembicaraan.
                “Maaf jika aku mengganggumu di tempat ini. Aku tahu tidak seharusnya aku datang.” Sesal namja itu.
                “Gwenchana.” Ucap Hye Mi cepat. “Lagipula tempat ini pasti ‘milikmu’ sebelum aku datang bukan?”
                Namja itu terkekeh pelan kemudian menoleh ke arah Hye Mi. “Aku tahu, kau kesini pasti karena terjadi sesuatu pada hari trainingmu. Benar bukan?”
                Ada sebuah senyum tipis yang terkembang di wajah Hye Mi. Tiba-tiba kejadian tadi kembali menyeruak dalam otaknya. “Kau benar. Itu terjadi karena aku tidak memahami bahasa korea.” Jawab Hye Mi polos. “Terdengar bodoh bukan?”
                Spontan namja itu tertawa, “Jadi karena itu?”
                Hye Mi mengangguk.
                “Ehmm..” namja itu mengerutkan dahinya dan tampak berfikir. “Bagaimana kalau kita taruhan?”
                “Taruhan?”
                Gantian namja itu yang mengangguk. “Aku ingin mendengar kau bisa lancar berbahasa korea.” Dia terdiam sejenak. “Dan aku ingin mendengarnya satu bulan lagi.”
                “Lancar berbahasa korea? Dalam satu bulan?” Hye Mi melotot. “Cepat sekali… bagaimana kalau 3 bulan?” tawar Hye Mi.
                “Aku yakin kau pasti bisa melakukannya.”
                “Tapi…” Hye Mi membuang nafasnya putus asa. “Bagaimana kalau aku gagal?”
                Namja itu kembali berfikir. “Berarti kau harus menraktirku.”
                “Eh?” awalnya Hye Mi terkejut, tapi akhirnya mengangguk setuju. “Baiklah. Tapi jika aku berhasil, kau yang harus menraktirku. Bagaimana?” Tampaknya gadis ini mulai tertarik. Perlahan ada sebuah semangat yang kembali muncul dalam benaknya.
                “Geurae.” Jawab namja itu mantap.
                Mereka berdua akhirnya tersenyum sambil menautkan jari kelingking.
                Hye Mi tak pernah berfikir bisa bertemu dengan namja seperti ini, bahkan sekarang harus membuat perjanjian dengannya.
                Begitu pula dengan namja itu, diapun heran dengan dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia membuat perjanjian konyol seperti ini dengan seorang yeoja yang sama sekali belum pernah dilihatnya.
                Dan kini, keduanya sama-sama berfikir apakah perjanjian ini akan benar-benar terpenuhi atau tidak. Yang jelas, dua jari kelingking itu telah terpaut.
                “Astaga! Aku masih ada jadwal training.” Ucap Hye Mi menyadari ia sudah terlalu lama disana. “Mianhe aku harus pergi sekarang. Senang bertemu denganmu.” Ucapnya sambil membungkuk lalu pergi.
                “Ah tunggu!” panggil namja itu menghentikan langkah Hye Mi. “Siapa namamu?”
                “Oh.. aku.. aku Hye Mi!” jawab Hye Mi setengah berteriak. “Lalu kau?”
                “Aku… namaku Jinyoung. Senang bertemu denganmu Hye Mi.”
                Hye Mi pun tersenyum lalu pergi, sementara didalam otaknya masih terngiang nama namja yang baru ditemuinya itu. Jinyoung… nama namja itu Jinyoung…
***
                “Eum… Jinyoung ya?” batin Hye Mi dalam hati sambil mengetuk-ketukan pulpen diatas buku catatan pemberian Eun Sun tempo hari.
                Kini buku itu tidak lagi kosong, melainkan sudah mulai terisi dengan coretan-coretan Hye Mi tentang kata-kata berbahasa korea yang tengah ia pelajari. Walau hanya berbekal buku kecil ‘Cara cepat berbahasa korea’, ia tak boleh kalah taruhan dengan namja bernama Jinyoung itu. Hye Mi harus bisa membuktikan kalau hanya dalam waktu satu bulan dia mampu berkomunikasi dengan bahasa korea.
                “Eum… ‘Jinyoung’… sepertinya nama itu agak sulit dituliskan dengan huruf hangul.”
                Hye Mi pun mulai menuliskan beberapa huruf hangul agar membentuk nama ‘Jinyoung’, tapi entah kenapa ia merasa tulisan itu masih salah dibaca.
                “Ish… kenapa akhiran ‘Young’ ini sulit sekali di tuliskan huh?” Hye Mi malah menggerutu sendiri diatas meja belajarnya. “Kenapa nama namja itu tidak lebih mudah seperti Minho? atau Key mungkin? Hihihi…” sekarang Hye Mi justru tertawa sendiri. Dia jadi geli jika teringat dengan nama-nama personil SHINee. Tapi ketika nama ‘SHINee’ menyelusup dalam otaknya, lagi-lagi Hye Mi jadi teringat nama lain. Tentu saja Renata, sahabat yang beberapa hari ini ia tinggalkan.
                Langsung saja Hye Mi meraih laptopnya dan menuliskan beberapa kalimat yang akan kirim via email untuk sahabat terbaiknya Renata.
                Dear Renata,
                Hai Ren, ini adalah hari pertamaku mengikuti training. Tapi bodohnya aku sudah membuat kesalahan hingga aku harus diusir keluar ruangan. Tapi ya sudahlah, kuanggap ini sebagai sebuah pelajaran. Dan aku berjanji tak akan mengulanginya lagi. Ingat janjiku ini ya? Hehehe
                Ah iya, bagaimana kabarmu? Beruntung disini aku baik-baik saja.
                Kebetulan aku tinggal satu dorm bersama 3 orang trainee lainnya. Ada Eun Sun yang baik hati, Miko gadis asal jepang, dan Jane trainee asal Indonesia yang ikut audisi bersama kita dulu. Kau masih ingat kan dia berangkat dari bandara bersamaku?
                I miss you soooo muuchh Ren! Aku benar-benar berharap kau bisa ada disini bersamaku. Jangan lupakan aku ya… karena aku akan selalu mengingatmu… saranghae~

                                                                                                                                                Naya
                SEND!
                “Unnie…” panggil seseorang dari arah pintu kamar. “Unnie belum tidur?”
                “Oh belum saeng…” jawab Hye Mi lalu menutup laptop serta bukunya. “Kau baru saja pulang kumiko?”
                Kumiko mengangguk.
                Jadwal training Kumiko dengan Hye Mi tentu saja berbeda, karena Kumiko masih harus bersekolah di pagi hari sedangkan Hye Mi tidak. Oleh karena itu Hye Mi bisa pulang lebih awal ketimbang trainee yang masih bersekolah seperti dongsaengnya ini.
                “Eum… mau unnie buatkan susu hangat?” tawar Hye Mi.
                “Tidak usah unnie.” Jawab Kumiko sambil menjatuhkan badannya di tempat tidur. “Oh iya. Bagaimana training hari pertamamu unnie?”
                Hye Mi tidak langsung menjawab.      “Eum… hari ini… tampaknya unnie memang sedang tidak beruntung.” Jawab Hye Mi akhirnya.
                “Oh… “ Belum sempat Kumiko menyelesaikan kalimatnya, ada sesuatu di atas tempat tidur Hye Mi yang membuatnya tertarik. Kebetulan tempat tidur mereka bersebelahan.
 “Eh? Kotak apa itu unnie?”
                Hye Mi pun ikut melihat ke arah tempat tidurnya. Dan benar, ada sebuah kotak yang bahkan sebelumnya tak pernah ia sadari ada disana. Kotak berwarna pink cerah dengan sebuah pita berbentuk bunga warna ungu di sudut kanannya.
                ‘Kotak apa ini?’ batin Hye Mi sambil membuka kotak itu.
                Baik Hye Mi maupun Kumiko sama-sama tidak mengerti apa maksud isi dari kotak itu. Sampai ada selembar kertas ucapan jatuh dari dalamnya.
                ‘Lebih giat belajar bahasa korea lagi ya unnie.’ – Jung Eun Sun.
                Hye Mi langsung menoleh ke arah tempat tidur Eun Sun. Gadis itu sedang terlelap. Rupanya Eun Sun sengaja memberi Hye Mi sebuah kamus bahasa korea agar Hye Mi tidak mengulangi lagi kesalahan fatal di hari pertama trainingnya.
***
                Dan Hye Mi tak ingin selamanya membuat kebodohan. Tampaknya gadis itu mulai belajar dari kesalahan. Terbukti hari-hari berikutnya ia mencoba tak sedikitpun mengalihkan perhatian dari seongsaenim yang memberikannya latihan.
                Tapi disuatu pagi tiba-tiba Hye Mi ribut menggeledah semua barang-barangnya. Mulai dari kamar hingga seluruh penjuru dorm tak luput dari pencariannya.
                “Ya! Bisakah kau tidak mengganggu tidurku huh?” bentak Jane yang masih asik berkutat dalam selimutnya.
                “Ohh.. mianhe Jane. Aku tidak sengaja membangunkanmu.”  ucap Hye Mi lalu pergi dari kamar dan melanjutkan pencarian ke ruang tv untuk yang kedua kalinya.
                “Cari apa unn?” kali ini Eun Sun yang bertanya setelah ia keluar dari kamar mandi.
                “Buku.” Jawab Hye Mi singkat.
                “Buku apa?”
                “Buku catatan yang saeng kasih waktu itu. Mian Eon menghilangkannya.”
                Eun Sun berfikir sejenak mengingat buku yang Hye Mi maksud. “Oh Ne~ arasso. Kalau hilang ya sudah, tidak apa-apa unn. Besok saeng belikan lagi yang baru.”
                “Waa.. andwae! Eon tidak mau membuat saeng repot lagi. Pokoknya buku itu harus ditemukan.” potong Hye Mi cepat. “Isinya sangat penting. Gawat kalau dibaca orang.”
                “Ohh… begitu ya? Emm.. kalau begitu biar saeng bantu cari ya un.”
                Hye Mi kali ini mulai menggeledah ruang ganti. “Oh Ne. gomawo saeng.” Jawabnya dari balik pintu.
                “Cheonmaneyo unn.” Eun Sun langsung membuka beberapa buku di rak dan mulai mencarinya disana.
                ‘Aduh… dimana sih buku itu…?’ batin Hye Mi kalut.
***
                “Ehm… buku siapa ini?” tanya Jinyoung saat menemukan sebuah buku tergeletak di lantai kelas koreografi.
                “Hello.. apa dari kalian ada yang memiliki buku ini?”  Jinyoung coba bertanya pada beberapa trainee lain yang mulai berdatangan. Namun tak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya.
                Di cover depan buku itu sama sekali tak ada nama pemiliknya. Namun di halaman kedua barulah ada sebuah kalimat “Get My Victory” yang ditulis dengan tinta berwarna biru. Jinyoung bisa menemukan ada sebuah nama yang tertulis jelas di pojok kanan bawah. Entah kenapa nama itu terlihat begitu asing bagi Jinyong.
                Naya.
                Jinyoung hanya tidak tahu kalau Naya dan Hye Mi adalah orang yang sama.
-To Be Continue-



                Huaaa~ itu buku kenapa malah di temuin Jinyoung? Kira-kira isinya apa ya? Terus apa bakal Jinyoung balikin ke Hye Mi? padahal Jinyoung kan ngga tau kalo Hye Mi dan Naya itu orang yang sama… Hohohoho, tunggu jawabannya di part 4.
                Mianhe member B1A4 lainnya belum bisa nongol disini. Mungkin bakalan nongol di part selanjutnya kekekekeke.
Jangan lupa RCL. Gomawooo~ *lempar Jinyoung~ eh, lempar kiss bye maksudnye ._.v

2 comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...