Monday, 18 April 2011

FF SHINee : The Sweet Summer (Part 13)

Tittle                : The Sweet Summer (Part 13)
Author             : Ichaa Ichez Lockets
Cast                 : Shin Hye Rin, Shin Eun Kyo, Lee Taemin, Kim Ki Bum (Key), Choi  Minho, Kim JongHyun (Jjong), Lee Jin Ki (Onew).
Genre              : Friendship, Romance.
Length             : Series (Chaptered)



            (backsound: Stand By Me)
“SURPRISE!!”
            Hampir saja Hye Rin melompat saking kagetnya saat mendengar teriakan keras begitu pintu ruang keluarga terbuka. Mulut Hye Rin menganga sementara kedua matanya melotot lebar. Ia tak percaya akan apa yang baru saja dilihatnya diruang itu.
            “Saengil chukkhamnida Hye Rin!” teriakan itulah yang kini memperjelas semuanya. Dan benar, ternyata ini adalah surprise party untuk merayakan ulang tahun Hye Rin yang ke sembilan belas.
Taemin, Key, Minho, JongHyun dan bahkan Onew Oppa sudah menyiapkan pesta ini sejak pagi tadi. Dan otak dibalik semua ini tentu saja unnie Hye Rin sendiri. Eun Kyo sengaja mengajak Hye Rin pergi agar yang lain bisa mempersiapkan kejutan untuk dongsaengnya itu.
            Benar-benar pesta yang sempurna, Pikir Hye Rin.
            “Silakan masuk noona.” Ajak Taemin seraya menggandeng tangan Hye Rin masuk ke ruang itu. Belum cukup Hye Rin dibuat terkejut dengan teriakan semua penghuni sanggojae, kini ia justru semakin tak percaya melihat ruang keluarga telah disulap menjadi sebuah ruangan yang meriah.
            Ruang itu dipenuhi dengan hiasan dari origami yang digantung rendah disetiap sudut ruang. Dan lagi ada beberapa kain tipis berwarna warni yang menjulur disepanjang sisi dinding. Hye Rin juga bisa menemukan deretan huruf bertuliskan “Happy Birthday” tertempel tepat di dinding depan pintu.
            Saking senangnya, Hye Rin sampai tak mampu berkata apapun lagi.
            “Kenapa kau malah bengong? Cepat tiup lilinnya bawel! Lilinnya sudah meleleh dan hampir habis!” omel Key tak sabar.
            “Jangan lupa make a wish!” nasehat Eun Kyo pada dongsaengnya.
            Hye Rin pun tersenyum kemudian menutup matanya sambil menyatukan kedua telapak tangannya. Ketika Hye Rin membuka mata, dia mulai meniup lilin yang tertancap diatas kue ulang tahunnya.
            “Fiuh…” dalam sekali tiup, lilin-lilin itu langsung padam. Disusul dengan riuh tepuk tangan dari semua yang ada di ruang keluarga.
            “Saengil chukkahamnida noona!” teriak Taemin bersemangat.
            “Saengil chukkahamnida… saengil chukkahamnida!” JongHyun mulai menyanyikan lagu ulang tahun, diiringi dengan petikan suara gitar kesayangannya yang mampu membuat suasana semakin meriah.
            “Gamsahamnida semuanyaa~” ucap Hye Rin terharu.
            “Cheonmaneyo Hye Rin!”
            “Ne~. Sekarang saatnya makan!” teriak Onew girang sambil mengambil posisi disamping meja. Ternyata Onew sudah tidak tahan melihat sepiring penuh ayam goreng yang seakan memanggil-manggilnya untuk segera dimakan.
            Semua memandang Onew aneh, seakan tak mengerti kenapa sifat Onew bisa tiba-tiba berubah hanya karena sepiring penuh ayam goreng.
            Namun, kini semuanya menyusul Onew disamping meja dan telah mengambil posisi masing-masing. Sepasang sumpit sudah ada ditangan. Tanpa dikomando, mereka langsung menyambar hidangan diatas meja. Sepertinya masakan Key kali ini benar-benar laris manis.
            “Ehm tunggu sebentar ya saeng, unnie mau mengambil sesuatu untukmu.” Pinta Eun Kyo setelah mereka selesai makan.
            Hye Rin pun menggangguk lalu kembali berbincang-bincang dengan Taemin yang duduk disebelahnya. Sedangkan Eun Kyo langsung melesat keluar ruangan tanpa suara.
            Sejenak waktu Hye Rin terpaku. Tanpa ia sadari pandangannya tertuju pada Minho yang tampak asik mengambil beberapa snack sambil mengobrol dengan Key, teman sekampusnya. Cara Minho saat makan… cara Minho ketika tersenyum… dan cara Minho saat ia berbicara benar-benar membuat Hye Rin terhenyak.
Eun Kyo benar, Minho memang namja yang sempurna. Meski sulit, Hye Rin harus mengakui kalau ia masih tergila-gila dengan namja itu. Ia sendiri bahkan tidak tahu kenapa perasaannya kini justru semakin kuat mengakar di hatinya.
            Ketika Hye Rin tampak terpaku menatap Minho, tanpa Hye Rin sadari ada sepasang mata lain yang menangkap tatapan itu.
            Sepasang mata yang hanya mampu terdiam sementara hatinya bergejolak hebat menahan deru yang terasa sakit.
Sepasang mata itu adalah milik Taemin.
            “Unnie punya sesuatu untukmu saeng.” Ucap Eun Kyo yang baru datang dan dengan cepat mampu membuyarkan lamunan Hye Rin.
            “Ige Mwoya (apa ini), unnie?”
            Eun Kyo tersenyum. “Bukalah.”
            Hye Rin pun menerima kotak yang Eun Kyo berikan. Kotak itu terlihat usang dengan warna merah hati yang sudah memudar, serta pita berwarna emas diatasnya.
            Perlahan Hye Rin membuka simpul pita kemudian baru membuka penutup kotak itu.  Isinya sangat sederhana, namun dengan sukses membuat hati Hye Rin seketika bergemuruh. Ada perasaan janggal dari dirinya yang kembali muncul dan sulit untuk diungkapkan.
            Hanya sebuah foto. Selembar foto dengan frame yang terbuat dari kayu berwarna coklat tua. Foto itupun sudah tidak jelas karena banyak noda yang menghiasinya.
            Meski demikian, didalamnya samar terlihat ada sebuah senyum bijaksana dari seorang namja paruh baya, seorang yeoja kecil dengan rambut dikepang dua serta seorang yeoja yang tengah menggendong balita kira-kira berumur 3 tahun yang tampak begitu polos.
            “Appa…” panggil Hye Rin lirih. Ia benar-benar merindukan sosok didalam foto itu. Foto keluarganya yang sempat utuh…
            Semua namja yang ada diruang keluarga hanya mampu saling pandang. Tak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Suasana ramai tiba-tiba berubah sendu.
            “Maafkan unnie hanya bisa memberimu ini Hye Rin. Ini satu-satunya foto keluarga kita yang unnie punya. Foto ini pemberian halmoni sebelum beliau meninggal.”
            Hye Rin menatap Eun Kyo sedih. Dengan jelas ia bisa melihat kedua mata Eun Kyo mulai penuh dengan air mata.
            “Gamsahamnida unnie.” Ucap Hye Rin sambil memeluk Eun Kyo erat.
            Kini kelima namja lain mulai mampu membaca situasi yang terjadi. Dimulai dengan Taemin yang mengenal baik semua orang didalam foto itu. Disusul JongHyun yang tak ingin yeoja tercintanya bersedih. Lalu Onew yang merasa bertanggung jawab menjaga perasaan ‘yeodongsaengnya’. Terakhir Key dan Minho yang merasa harus bersimpati dengan keadaan.
            Dengan kompak mereka semua mengambil origami yang sebelumnya tergantung di setiap sudut ruangan. Origami-origami itu mereka cabut lalu mereka kumpulkan menjadi satu.
            “Ini noona.” Ucap Taemin sambil menyerahkan keranjang yang penuh berisi origami. “Ini adalah hadiah dari kami.”
            “Ne~.” sahut Onew. “Origami ini berisi ucapan-ucapan dari kami untukmu saeng. Jadi kalau kau sedang bersedih, kau bisa membukanya satu persatu. Dan kami yakin, ucapan ini akan mampu menghiburmu.”
            Hye Rin mulai mengambil sebuah origami berwarna kuning. Dan benar, ketika ia membaca isinya, ia langsung tertawa. Membuat yang ada disana menjadi penasaran.
            ‘Semoga setelah ulang tahun ke 19 ini, noona tidak akan semakin galak lagi ya Tuhan~.’ Tulis Taemin di kertas origami berwarna kuning itu.
***
Pagi ini Hye Rin kembali melanjutkan pekerjaannya sekaligus hobinya yaitu membuat kue. Dengan bantuan dari Taemin, Hye Rin tampak semangat mengantarkan beberapa pesanan kue di sekitar desanya.
            BRAKK! Tiba-tiba terdengar sesuatu yang keras. Bukan berasal sepeda yang sedang Taemin dan Hye Rin tumpangi. Melainkan dari seorang ahjussi yang terjatuh dari motornya saat ia membawa dua keranjang besar yang penuh berisi bunga.
            “Gwenchanayo ahjussi?” tanya Hye Rin yang langsung meloncat dari sepedanya kemudian menghampiri ahjussi paruh baya itu.
            “Ah Ne~. Aku baik-baik saja.” Ucap ahjussi itu sambil mendirikan motornya.
            “Ini bunganya yang tadi terjatuh, ahjussi.” Ucap Taemin sambil menyerahkan dua ikat bunga mawar itu.
            “Gomawo.” Ucap ahjussi itu sambil tersenyum. Sejurus kemudian ahjussi itu mengerutkan dahinya menatap Taemin.
            “Kau? Kalau tidak salah kau pernah membeli setangkai bunga mawar merah di kiosku. Bukan begitu anak muda?”
            “Mwo?” Taemin terkejut mendengarnya. Tapi lalu ia mencoba mengingat siapa ahjussi yang ada didepannya itu.
            Aigoo~ ternyata ini ahjussi penjaga kios bunga yang pernah Taemin datangi sewaktu ia ingin memberi Hye Rin mawar. Saat itu Taemin berniat menyatakan cintanya, namun sebelum sempat ia berucap, Hye Rin justru menceritakan perasaannya terhadap Minho.
            Kejadian itu tidak mungkin Taemin lupakan.
“Ehmm Ne~ aku ingat ahjussi. Gomawo untuk bunga mawar yang pernah ahjussi berikan padaku waktu itu.” Ucap Taemin ragu. Bagaimanapun juga, Hye Rin (yang seharusnya menerima bunga itu) ada disampingnya sekarang.
“Apakah ini yeoja yang ingin kau beri bunga saat itu, Anak muda?” beliau menunjuk kea rah Hye Rin.
DEG! Taemin tiba-tiba tersentak mendengarnya. Bagaimana ahjussi ini bisa tahu?
“Hahaha, sepertinya kau sudah mendapatkan hatinya. Chukkae ya anak muda.” Ahjussi itu menepuk pundak Taemin.
Hye Rin justru bingung dengan apa yang ahjussi katakan. Ia menoleh kearah Taemin namun Taemin tak sedikitpun berani membalas tatapannya.
“Sebagai tanda terimakasih karena kalian berdua telah membantuku, kuharap kalian mau menerima bunga ini.” Ahjussi itu menyerahkan seikat bunga mawar putih yang belum terjatuh. “Semoga kalian langgeng ya. Annyeong!” ucap ahjussi itu sambil menarik gas motornya lalu pergi.
Taemin dan Hye Rin membeku di tempat mereka berdiri. Mata Taemin masih saja terpaku pada seikat bunga pemberian ahjussi itu. Dia tidak tahu harus berkata apa.
“Kuharap kau bisa menjelaskan semuanya ini Taemin.” Ucap Hye Rin tegas.
(backsound: One)
Bukan di tempat itu. Melainkan di sebuah bukit tempat Taemin ingin mengungkapkan cintanya waktu lalu. Kini mereka berdua tampak terduduk diam disana. Taemin pikir bukit itu tempat yang tepat untuk menjelaskan semuanya. Meski nyatanya sekarang dia masih saja terdiam, bahkan tak berani menoleh ke arah Hye Rin sejak tadi.

Achim haessali geudaewa gatayo
(The morning sunlight is like you)
Jogeum yuchihagaetjyo

(It might be a little childish)
            Geuraedo nan eerungae joeun geol
(but I like it)

“Aku menunggu jawabanmu Taemin.” Ucap Hye Rin tegas. Entah kenapa Hye Rin merasa ada sesuatu yang sedang Taemin sembunyikan darinya. Sesuatu yang tak seharusnya Hye Rin tahu.
“Taemin…” panggil Hye Rin lagi. “Bisakah kau menjelaskannya?”
Taemin mulai mencoba mengeluarkan kata-kata meski dia masih menunduk. “Aku memang pernah membeli setangkai bunga warna merah di toko ahjussi itu noona.” Ucap Taemin akhirnya.
“Lalu untuk apa kau membelinya?” tanya Hye Rin lagi. Tampaknya ucapan Taemin belum menjawab rasa penasarannya.
“Dan siapa yang ingin kau beri bunga itu? Tolong katakan Taemin…” kali ini nada suara Hye Rin merendah.
Pikiran Taemin berkecamuk. Ia tidak mungkin mengungkapkan semuanya sekarang setelah ia benar-benar tahu ada nama orang lain yang sudah singgah di hati Hye Rin. Dan nama itu bukan miliknya.

Saranghaeyo geudaemaneul jeo haneulmankeu
(I love you only, as much as the sky)
Jungmal geudaeneun naega saneun eeyu.in geolyo
(You truly are the reason I live)
Geudaereul aju mani geudael michidorok anajugo shipeo
(I really, really, I want to hug you like crazy)
Ajik mani ppareungeojyo geureongeojyo
(We’re still going too fast, right?)

“Taemin…”
Taemin masih tidak menjawab panggilan Hye Rin. Rambutnya yang lurus menutupi wajahnya penuh. Menyembunyikan raut kesedihan mendalam disana.
            “Taemin… kau mendengarkanku kan?” tanya Hye Rin lirih.
            Masih tak ada jawaban.
            Hye Rin menjadi semakin diliputi rasa penasaran. Sedari tadi Taemin selalu saja terdiam setiap kali ia mencoba untuk bertanya.
Kemudian tangan Hye Rin meraih rahang kukuh Taemin dan menghadapkan ke arahnya. Begitu raut wajah Taemin terlihat, hati Hye Rin jadi mendadak sakit.
            Kini senyum cerah Taemin sirna seperti menghilang tertiup angin. Berganti dengan garis kesedihan yang terbaca jelas. Bahkan matanya terlihat merah dan berkaca-kaca.
            Tangan Taemin hampir saja mengusap matanya yang mulai berair, namun Hye Rin mencegahnya.
            “Benarkah aku yang ingin kau beri bunga mawar itu Taemin?” Hye Rin menatap Taemin dengan lekat. “Tolong jawab pertanyaanku. Kumohon… Jangan membuatku diliputi rasa bersalah seperti ini…” ucapnya parau.
            Taemin memutar bola matanya membalas tatapan Hye Rin. Kedua alisnya menurun. Kemudian dia mengangguk lemah.
“Tapi jangan pedulikan perasaanku ini noona.” Ucap Taemin pelan. “Teruslah perjuangkan cintamu itu sampai kau mendapatkannya.”

Ajik geudae maeumi nae gyeotae
            (I know that your heart)
            Ol su eopneun geol arayo geunde
            (Cannot come by my side yet)
            Geudae hanaman naye hanarago boolleodo dwaenayo
            (Can I just call you my ‘one’?)

            Saat itu juga Hye Rin bisa melihat jelas ada sebutir air yang jatuh melewati pipi Taemin. Namun bibir namja itu masih mampu melengkung. Meski nyatanya hanya ada sebuah senyum getir disana.
            Hati Hye Rin seperti disayat menjadi potongan yang tipis. Ini pertama kalinya ia melihat Taemin menangis. Dan Taemin justru harus menangis karenanya. Meski Hye Rin tahu benar dia tidak akan mampu membalas perasaannya terhadap Taemin, namun ia tak ingin melihat namdongsaengnya itu bersedih.
            Tak ada alasan lagi untuk membiarkan Taemin dalam keadaan seperti ini. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Hye Rin langsung memeluk namja itu dengan erat. Begitu erat hingga kesedihan itu bisa mereka rasakan bersama.
            Taemin tak berkutik. Masih saja terdiam dengan ritme nafas yang tak beraturan karena menangis.
            “Jeongmal mianheyo Taemin.” Suara Hye Rin terdengar parau. Sekuat tenaga dia menahan tangis dengan kedua mata yang tertutup rapat.
            “Gwenchanayo noona.” Ucap Taemin lirih. Sedangkan butiran air masih saja mengalir melewati pipinya yang basah. Berbaur dengan kesedihan yang menjalar diantara pelukan mereka berdua.

Geudaereul aju mani geudael michidorok saranghago shipeo

(I really, really, I want to love you like crazy)
Eejeneun geuraedo dwaejyo geurungeojyo
(I can do that now, right?)
-To Be Continue-

            Huhuhu , akhirnya Hye Rin tau juga tentang perasaan Taemin padanya. Terus setelah ini gimana ya? Apa Hye Rin bakalan tetep suka sama Minho, atau justru menyambut cinta Taemin? Terus gimana juga tuh nasib Key? dari kemarin dia ngumpet teruss ^^v
            Mian kalo part ini rada banyak. Rekor : 10 halaman sendiri nih XD.
            Please komen komen komen.
            Gamsahamnida yaa buat semuanya yang udah setia RCL. *hug

17 comments:

  1. eonni, aku nggak nyangka FF ini bisa bikin aku merinding nahan nangis.. hehehe..

    lirik one nya itu lho.. ya ampuun.. aku terbawa suasana..

    keren, eonni! lanjutkaan~ ^^

    btw, RCL itu apa, eonni?

    ReplyDelete
  2. hahaha. gomawo

    RCL itu read, like, comment. istilaah fb. hehe

    ReplyDelete
  3. kak knp cerita.a gk dikirim ke penerbit mngkin bsa jdi best seller bkn mngkin lg tpi pasti bsa jdi BEST SELLER

    ReplyDelete
  4. hahaha, pengennya sih gitu. doain aja ya ^^

    ReplyDelete
  5. wahh.... part ini bsa ngebuat w nangis hbat... serius.. w nentsin air mata, ,, the best dh crtny.. (hahah sdkt lebay ya. ) plakkk.. tp smph g bhng,,,

    ReplyDelete
  6. wah wah *ambil tisu satu kardus.
    makasihhhhh

    ReplyDelete
  7. Bagus banget! Sampe' nagis bacanya ;').. Tenang Taemin oppa, aku masih disini *hehe .. BTW, aku boleh kirim FF kesini?

    ReplyDelete
  8. wah makasihhh.
    mianhe chingu, ini cuma blog pribadi, jadi aku cuma publish ff buatan aku sendiri. *bow

    ReplyDelete
  9. huaaaaaaa...
    nangis bacanya
    ngabayangin taemin nangis jd ikut nangis..
    kereeeeennn...

    ReplyDelete
  10. wahh *sodrin tisu.,
    gomawo chinguu

    ReplyDelete
  11. aaaah bagus banget ceritanya.... sampe nangis aku bacanyaa....

    ReplyDelete
  12. Kinan-Bnadung

    kakak! hebat!
    lagunya pas banget sama suasananya!!
    merinding nihh,, gk bisa nangis, tapi pengen nangis nih kak ^^
    ..jempol buat kakak deh.. (?) ^^

    ReplyDelete
  13. baca ff eonnie emang pas banget dibaca malem-malem yg sikonnya sepi, hening jadinya 'feel' ceritanya kerasa! keep writing eonnie~

    ReplyDelete
  14. tissssuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.......................ambilkan downk

    ReplyDelete
  15. eonni......... sampe abis ni tisu sekarung. ihiks T.T #alay kumat
    ceritanya nyesek. apalagi ada lagu One-nya. klop dah
    10 jempol buat eonni! (yang 6 jempol siapa??) #jayus mode on --"

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...