Monday, 6 February 2012

FF SHINee : Angel Key [Part 3]

Maap readers, saya telat post gara-gara mendadak lupa kalo kemaren udah hari sabtu #gubrak! Baru inget paginya u.u
Udah berusaha diselesaiin ternyata ngga kelar, jadi nya baru bisa di post sekarang deh *kibar bendera putih.
Nahhhhh minggu kemaren kan aku udah bilang kalo di part ini bakalan ada member SHINee yang nongol?
Kira-kira siapa yaaaa?
Capcusss >>>




 Tittle                     : Angel Key [Part 3]
Author                 : Ichaa Ichez Lockets
Genre                   : Fantasy, Friendship, Family, Romance.
Rating                  : G
Cast                      : Park Yungshin, Key SHINee, and many more :p
Length                 : Chapter
Desclaimer         : This story is originally mine. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!

                Berbekal sebuah map berisi data diri dan secarik kertas berisi alamat, akhirnya Yungshin melengang menuju sebuah perusahaan kosmetik yang berada di jalanan Myeongdong. Yungshin sempat terhenti sejenak didepan pintu gedung itu, mengamati setiap detailnya yang beruansa merah muda cerah, berfikir bahwa kali ini dia tidak akan kembali salah melangkah.
                “Ada yang bisa saya bantu?” tanya resepsionis di lobby lantai pertama ketika Yungshin mulai berjalan mendekat.
                “Ini….aku…”
                “Ingin melamar pekerjaan?”
                Yungshin memandang heran resepsionis yang tampak sedikit menor dengan lipstick merah tua dan make up tebal itu, ‘Kenapa dia bisa tahu maksud kedatanganku kemari?’
                “Apa sudah membawa surat lamaran beserta syarat-syaratnya?” tanya resepsionis itu lagi, sedikit membetulkan name tag nya yang bertuliskan ‘Kim Jang Ri.’
                Yungshin lantas mengambil amplop coklat besar yang sedari tadi dipeluknya kemudian menyerahkan amplop itu pada resepsionis. Yungshin tak tahu pasti apa isinya, hanya sanggup menduga pasti Angel Key telah menyiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan dalam amplop itu.
                “Nona Lee Yungshin?” panggil resepsionis sesaat setelah dia membaca nama yang tertera dalam amplop itu. “Tolong tunggu disana sebentar...” Dia menunjuk sofa yang ada di ruang tunggu lobby. “…nanti akan saya panggil lagi.”
                “Oh ne.” jawab Yungshin sedikit aneh mendengar nama marganya berubah. Tapi itu memang permintaan Yungshin, ia tak mau jika harus menanggung malu perbuatan orang tuanya hanya karena sebuah marga, Park.
                Untuk mengusir rasa jenuh, Yungshin sempat membuka beberapa majalah yang terletak diatas meja. Matanya langsung membola ketika menemukan nama kedua orang tuanya ada disana. Beruntung nama Yungshin tidak dicantumkan. Dalam artikel itu hanya tertera ‘….Mr Park dan Miss Park meninggalkan anak semata wayangnya yang masih berumur 18 tahun…’
                “Nona Lee Yungshin, kau diminta masuk ke dalam.” Ucap resepsionis itu lagi kemudian mempersilakan Yungshin masuk ke sebuah ruang kerja. Didalamnya telah menunggu seorang wanita paruh baya yang wajahnya masih terlihat muda dan bersinar. Bukan sesuatu yang membuat Yungshin heran, mengingat sekarang ia sedang berada di perusahaan kosmetik.
                Layaknya seorang yang melamar pekerjaan, Yungshin mendapat beberapa pertanyaan dalam tes wawancara. Sedangkan data diri dan surat lamaran, Yungshin tahu itu hanya untuk formalitas.
                “Baiklah, kau diterima.” Ucap ahjumma itu, enteng.
                “Eh? Aku diterima?” Yungshin menunjuk hidungnya sendiri, setengah tidak percaya dia bisa diterima semudah ini.
                Tanpa menjawab pertanyaan Yunghsin, ahjumma itu menyerahkan sebuah tas berwarna merah dengan tulisan produk kosmetik yang sama persis dengan yang Yungshin temukan didepan gedung ini, “Ini seragammu. Kau bisa bekerja hari ini setelah jam makan siang.”
                “Tapi eng… pekerjaan apa yang sebenarnya kudapatkan?” tanya Yungshin bingung.
                “Sales Promotion Girl. Bukankah itu yang tertulis disini?” ucap ahjumma itu menunjuk surat lamaran Yungshin.
                “Sa…sales promotion girl?” tak ada bayangan sama sekali tentang pekerjaan yang Yungshin dapatkan. Gadis itu belum sepenuhnya mengerti, “Lalu apa yang harus aku lakukan?”
                Ahjumma itu membuang nafas, “Kau akan mempromosikan produk kami langsung kepada pelanggan. Untuk permulaan, kau akan mendapat gaji seratus ribu won perhari. Jika kerjamu bagus, kami akan menambahkannya menjadi dua kali lipat…”
                “Dua kali lipat?” Yungshin terperangah.
                “…dan jika sedang ada event besar, kau bisa mendapat satu juta won perhari. Tergantung bagaimana kinerjamu nanti.” Jelas ahjumma itu lebih memperhatikan Yungshin. “Kau memiliki wajah yang cantik, tubuh yang indah dan sangat komunikatif. Kupikir ini bukan sesuatu yang sulit bagimu.”
                Yungshin tak langsung bereaksi. Membayangkan hal apa yang akan ia lakukan untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan. Dengan modal yang telah ia miliki, ahjumma itu benar, ini adalah sesuatu yang mudah baginya.
                “Bagaimana? Apa kau siap?”
                Yungshin tersenyum lebar sambil beranjak meraih tali tas kertas dari atas meja, “Kapanpun kau inginkan, aku selalu siap.”
***
                Dengan penuh semangat Yungshin mendorong trolli melintasi rak yang berjajar rapi disekitarnya. Yungshin begitu jeli mengamati setiap nama barang dan mencocokkannya dengan daftar belanja yang telah ia persiapkan.
                “Ah iya pengharum ruangan!” Yungshin berhenti di salah satu rak kemudian meraih penyemprot ruangan beraroma lavender yang bertengger paling atas.
                Satu… dua…tiga…empat…
                “YA! Mau berapa banyak penyemprot ruangan yang kau beli huh?”
                Yungshin melonjak kaget, “Tidak bisakah kau tidak datang tiba-tiba seperti ini Key? Membuatku kaget saja.” umpat Yungshin mengelus dadanya sambil melihat ke sekeliling. Untung supermarket saat itu sedang sepi.
                “Kau belum menjawab pertanyaanku.” Ucap Key lagi. “Untuk apa penyemprot ruangan sebanyak ini? Daripada kau membeli empat buah, lebih baik kau menukarkan dua diantaranya untuk membeli lampu kamar atau obat nyamuk, itu lebih berguna bukan?” omelnya mengingatkan Yungshin.
                Yungshin mengernyit menatap Key lebih dekat, “Tumben kau pintar.” Jawabnya mengembalikan dua pengharum ruangan kemudian mendorong trolli menuju rak lain.
                “Ish bocah ini!” umpat Key kesal namun tetap mengekor dibelakang Yungshin.
                “Kenapa tidak ada bahan makanan?” komentar Key lagi, menyadari dalam trolli hanya ada kebutuhan sehari-hari beserta beberapa keripik.
                “Malam ini aku akan makan di restaurant.”
                “Tapi bukankah itu pemborosan?”
                Trolli Yungshin langsung berhenti. “YA! Kenapa kau cerewet sekali huh? Aku tadi baru saja mendapatkan pekerjaan yang lumayan. Dan hanya dengan bekerja sampai sore hari aku bisa mendapatkan seratus ribu won sehari. Jadi kau tak usah menceramahiku seperti itu. Aku sudah menghitung semuanya!” terang yeoja itu kembali melanjutkan belanjanya yang sempat tertunda.
                Sedangkan Key masih berdiri ditempat, mengamati punggung Yungshin dari belakang, “Kau bahkan belum mengucapkan terimakasih karena aku telah memberikan pekerjaan itu padamu Yungshin.” Ucap Key lirih kemudian menghilang dari tempat itu.
***
                Pagi hari pukul 9 kurang sepuluh menit Yungshin sudah berpakaian rapi didalam ruang ganti perusahaan tempat ia bekerja. Gadis itu menggunakan seragam terusan sepuluh senti di atas lutut lengkap dengan high heels berwarna merah yang senada dengan seragam yang dipakainya. Tak lupa Yungshin mengoleskan ujung lipgloss pink cerah di permukaan bibirnya dan eye shadow yang sedikit gelap pada kelopak matanya.
                Berdandan merupakan hal kecil yang bisa dilakukan Yungshin dengan sempurna.
                “Yungshin ah, apa kau sudah siap?” tanya Min Ah, teman bekerja Yungshin.
                “Ne eonnie, aku sudah tidak sabar untuk bekerja hari ini.” Yungshin tersenyum cerah sambil meraih beberapa tas kecil berisi produk kosmetik yang akan menjadi sumber penghasilannya.
                Gadis itu melangkah anggun memasuki mobil dan bersiap meluncur menuju pertokoan yang terdapat di pinggiran kota Seoul. Bersiap menawarkan produk yang dibawanya kesana.
                “Annyeonghaseo…” Yungshin mulai mendekati seorang wanita kira-kira berumur 25 tahun yang sedang berjalan di dekatnya. “Unnie, kami dari XXX sedang meluncurkan produk baru…”
                Orang itu menghentikan langkahnya, memperhatikan Yungshin.
                “Dengan produk ini, meski seharian beraktifitas, wajah unnie akan tetap terlihat cerah. Kebetulan kami dengan promo, satu set produk kosmetik ini hanya lima puluh ribu won saja. Jika unnie membeli satu set produk, kami akan memberikan bonus berupa dua buah penyegar yang praktis bisa unnie bawa kemana saja…” Yungshin mulai menunjukkan beberapa produk kosmetik yang ia bawa.
                “Tapi apakah ini cocok untuk kulit berminyak sepertiku?”
                “Tentu saja.” Jawab Yungshin cepat. “Kami menyediakan produk untuk segala macam jenis kulit.”
                Tampaknya pelanggan Yungshin sedang menimang-nimang sambil memperhatikan produk kosmetik yang Yungshin bawa. Tapi Yungshin terus saja mengeluarkan beberapa jurusnya untuk menarik perhatian pelanggan itu. Dan ternyata dia berhasil.
                Masih dengan seragam lengkap ditambah dengan sebuah blazer, Yungshin tampak sedikit bosan menunggu bus ketika ia pulang kerja. Saat itu hari sudah mulai gelap.
                Dengan malas ia menyandarkan kepalanya di tiang halte sambil sesekali memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sangat sepi disana.
                Tepat setelah itu, entah datang dari mana tiba-tiba ada 2 orang yang berjalan mendekat dan dengan sigap membopong tubuh Yungshin ke sebuah mobil. Yungshin sudah sekuat tenaga meronta-ronta dan mencoba melepaskan cengkraman mereka, namun tenaga Yungshin tidak sebanding dengan dua namja itu.
                Dengan perlawanan yang tak berarti, Yungshin berhasil dibawa masuk ke dalam mobil. Setelah beberapa meter berjalan, anehnya mobil itu tiba-tiba terhenti tak jauh dari sana.
                Rupanya ada seorang namja menggunakan hoodie merentangkan kedua tangannya di tengah jalan, membiarkan sorot lampu mobil menerpa tubuhnya.
                “Lepaskan yeoja itu!” teriaknya lantang tanpa rasa takut.
                Mobil itu tetap berjalan, ingin menabraknya. Namun mesin mobil mendadak berhenti, memberikan kesempatan pada namja itu untuk menyambar pintu. Tanpa dikomando, penculik yang ada didalam justru keluar dan meladeni seseorang yang telah mencari-cari masalah ini.
                Yungshin bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri pertarungan kecil yang ada disana. Jantungnya berderu, khawatir hal buruk akan terjadi.
                Untungnya Yungshin sanggup menilai kemampuan beladiri namja itu lebih unggul. Terbukti dia bisa dengan cepat membuat penculik itu terkapar disana.
                Penculik lain tak tinggal diam, turut andil dalam pertarungan itu. Tapi tanpa sengaja justru memberi celah bagi Yungshin untuk melarikan diri, mengingat didalam mobil hanya tinggal pengemudi.
                “Hey jangan lari kau!” teriak pengemudi itu saat Yungshin berusaha keluar, beruntung hanya jaket Yungshin yang bisa dia raih, sedangkan Yungshin telah lolos kemudian berlari bersama namja itu.
                Mereka segera bersembunyi diantara dua bangunan yang sangat sempit, menghindari kejaran penculik yang tak membiarkan mereka lolos.
                Yungshin hanya sanggup berdiri kaku saat menyadari tubuhnya dan namja itu menempel erat. Bahkan dia bisa mendengarkan detak jantung namja itu yang berdegup kencang.
                “Sepertinya mereka sudah pergi.”
                “Ne.”
                Setelah keadaan sudah aman, mereka keluar dari sana. Yungshin menatap namja yang berdiri didepannya dengan canggung, tak tahu harus berkata apa. Namun namja itu justru melepas jaketnya kemudian memakaikannya pada Yungshin.
                “Kau tidak apa-apa kan? Apa mereka menyakitimu?”
                Yungshin menggeleng, mengamati noda merah yang ada di bibir namja itu, dan sedikit lebam di pipinya.
                “Rumahmu dimana? Biar kuantar.” Tawarnya. “Lokasi disekitar sini sangat rawan, aku tidak bisa membiarkan kau pulang sendirian.” Lanjut namja itu dengan suaranya yang terdengar lembut.
                “Rumahku di Yongsan-gu, Itaewon. Sekitar dua kilometer dari sini.”
                Tanpa bertanya lagi, namja itu meraih tangan Yungshin dan menggandengnya menuju pinggir jalan kemudian menghadang taksi disana.
                “Sampai disini saja.” ucap Yungshin menghentikan langkahnya sesaat setelah keluar dari taksi. “Rumahku sudah dekat, jadi kau tidak perlu khawatir.”
                Namja itu sempat melihat gang yang ada tepat dibelakang Yungshin. “Baiklah, lain kali lebih berhati-hatilah.”
                Yungshin mengangguk tersenyum, namja itupun kemudian tersenyum. “Sepertinya aku harus kembali sekarang. Eung… annyeong~”
                “Oh chakkaman!”
                Namja itu menoleh.
                “Si…siapa namamu?”
                Dia kembali tersenyum, “Aku Taemin. Dan kau?”
                “Yungshin imnida.” Jawab Yungshin kemudian. “Gomawo untuk pertolonganmu hari ini Taemin.”
                Taemin mengangguk, sedikit membungkuk kemudian kembali berjalan melintasi gang depan rumah Yungshin. Meninggalkan Yungshin yang masih tidak percaya apa yang baru saja namja itu lakukan untuknya.
                Satu yang Yungshin tau, bahwa meski pertemuan ini cukup singkat, tentu saja ia tak sanggup melupakannya. Pertemuan ini terlalu berharga untuk ia hapus dari dalam pikirannya.
-To Be Continue- 

                Syalalalala
                Ternyata itu Taemin! Wkwkwkwk. Kenapa Taemin? Soalnya aku udah keseringan bikin FF yang cast nya MinKey, jadi sekali-kali bikin yang TaeKey. Hihi lagian umur aslinya ngga beda jauh ama Yungshin xD
                Kira-kira gimana ya hubungan YungMin setelah ini? Apa mereka bakalan ketemu lagi? Terus kenapa juga ya Key ngga nolongin Yungshin pas Yungshin diculik? Apa dia marah gara2 Yungshin lupa bilang makasih?
                Temukan jawabannya di Angel Key yang (kalo ngga telat lagi) bakalan nongol sabtu depan :p
                Be A Good Readers Please…




8 comments:

  1. Keren eon, padahal tadinya udah ngarep bang onyu tapi tak apalah, ada Taemin pun jadi wkwk

    ReplyDelete
  2. bagus, ....
    kyaa. . . . .ada taemin.
    ditunggu kelanjutannya,
    n maaf ruw komen

    ReplyDelete
  3. Waaaaaahh ada Taemin..
    Neomu johaeyo..
    Sumpah sorak kegirangan pas baca nama Taemin yang nongol..
    Hehehe..
    Gomawo chingu udah munculin mamang Taemin *bow
    Ceritanya chingu icha selalu DAEBAK! Two thumbs up..

    ReplyDelete
  4. yee akhirnya couplenya TaeKey juga XD *yippi!
    eon keren bgt!

    ReplyDelete
  5. eon, aku maen2 lagiii.
    belum baca part1nya ngacir ke belakang dulu yaa, keke~

    ReplyDelete
  6. Duuuuuuuuuuuuhhh taeminnnnn baek beneeer aku juga mau deh diculik kalo penyelamatnya taemin *eh .

    ReplyDelete
  7. yyyeeee trnyta ada Taemin!!! ^^

    keren!!! :D

    ReplyDelete
  8. yg part ini aga aneh eonn.. tapi keren...hwaiting!!

    ReplyDelete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...