Pages

Wednesday, 25 January 2017

FF SHINee : Pixie Rain [Part 11]



hadir!
maap ya lama, habis swc 5 kemarin jadi ngga bisa ngapa2in alias belum muv on hikss

ada beberapa part disini yang harus mengingat capter sebelumnya. jadi kalo lupa bisa buka di sini yaa :D



Tittle                    : Pixie Rain [Part 11]
Author                                : Ichaa Ichez
Genre                  : Friendship, Romance, Angst, Family.
Rating                 : PG-13
Cast                      : Kang Yunbi, Choi Minho, Lee Taemin.
Length                : Chapter.
Desclaimer        : This story is originally mine. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!


Yunbi masih mematung di tempatnya berdiri ketika Geng Woohyun cs mulai berjalan mendekat. Alarm di jam tangannya kembali bordering, menandakan hujan sebentar lagi akan turun. Angin dinginpun sudah mulai bertiup dari barat, menerbangkan rambut Yunbi yang berwarna kecoklatan.
Tidak ada waktu lagi, Yunbi harus segera menyelamatkan diri. Tapi Yunbi terjebak oleh segerombolan namja bengal yang menutup jalannya untuk kembali keluar.
Yunbi hanya bisa berjalan mundur perlahan. Ia melirik ke arah geng Woohyun untuk mencari celah. Yunbi berniat menerobos geng itu kemudian berlari keluar. Tapi sayang…belum juga Yunbi selesai menyusun rencana, tetes-tetes hujan lebih dulu turun.
DEG!
Yunbi terperanjat.
Kejadian selanjutnya berlalu sangat cepat, secepat sebuah cahaya petir yang baru saja terlihat menyapa mereka semua. Yunbi menahan nafasnya terkejut, tidak berani membuka mata. Sejurus kemudian ada sebuah hoodie yang menutupi kepala Yunbi dan sebuah suara yang terdengar sangat familiar.
“Cepat pakai!”
Terlambat Yunbi sadari, beberapa meter dibelakang tempat ia berdiri sebelumnya terdapat sebuah pintu yang Yunbi tahu selalu dikunci karena jarang dilewati. Pintu itu menuju kea rah gudang yang terletak di belakang gedung theater. Satu-satunya cara untuk membukanya adalah dengan menarik kunci besi dari dalam.
Dan dengan cepat pintu itu terbuka. Ada seseorang yang begitu keluar dari sana langsung menarik Yunbi ke dalam dan melemparinya sebuah hoodie berwarna biru navy dengan tulisan Tim Basket SMA Seungri.
“Wah… sekarang rupanya kau juga melibatkan orang lain huh?” Ujar Woohyun setelah berhasil masuk ke dalam ruang itu. Sebelumnya, orang yang menolong Yunbi sudah berusaha menutup pintu. Tapi ia terlambat karena lebih dulu melepaskan jaket dan memberikannya pada Yunbi.
“Lihatlah siapa yang ada disini…” sahut L menyeringai. “Bukankah ini Minho SUNBAENIM?” ia memperjelas kata di akhir kalimatnya.
“Kau pikir aku takut jika melibatkan kakak kelas?” timpal Hoya. “Cepatlah keluar, jangan bersembunyi disitu huh! Bukankah kau yang mengatakan bahwa kami harus melangkahi mayatmu dulu jika ingin menyakiti Taemin?”
Yunbi berusaha menyembunyikan wajahnya di dalam hoodie milik Minho yang cukup besar. Gadis itu tidak bisa berbuat apapun selain berdiri dibalik tubuh Minho.
Sebenarnya Yunbi sangat benci jika harus melibatkan orang lain ke dalam masalahnya. Apalagi orang itu adalah Minho. Belum lagi ia sekarang tengah berwujud sebagai yeoja. Yunbi tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Minho saat nanti menemukan bahwa dia dan Yunbi adalah orang yang sama. Dan sekarang, satu-satunya hal yang bisa Yunbi lakukan hanyalah berdiam diri sementara orang lain harus menyelesaikan masalah yang sudah ia perbuat.
“Jangan sentuh dia.” Ucap Minho datar. “Sebaiknya kalian pergi sekarang juga sebelum terjadi keributan disini. Aku yakin teman kelasku yang sedang menggunakan ruang theater disana akan mendengarnya.”
Woohyun tersenyum kecut. “Bilang saja kau takut.” Dia membuang punting rokok yang terselip diantara jari tengah dan telunjuknya. “Jika kau mencampuri urusan kami, berarti kau juga harus siap dengan konsekuensinya. Karena masalah ini tidak akan pernah selesai jika tidak diselesaikan dengan cara kami.”
“Tunggu apa lagi?” L berseru.
Saat itu juga Hoya lantas maju dan mencoba melayangkan pukulan kea rah Yunbi, tapi Minho lebih dulu menangkisnya. Woohyun yang tidak sabar ikut menyerang kea rah Minho. Sayangnya Minho terlambat membela diri dan membuat namja itu terhuyung dengan sekali pukulan. Otomatis Yunbi yang berdiri dibelakangnya pun jatuh terduduk.
Minho sempat menoleh untuk mengecek keadaan Yunbi, sebelum akhirnya membalas pukulan Woohyun. Tapi bagaimanapun juga jumlah mereka tidak sebanding. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit, Minho langsung tumbang.
‘Andwae! Andwae!’ Yunbi berseru dalam hati. Ia harus melakukan sesuatu. Yeoja itu sangat ingin berteriak tapi bahkan suaranya pasti akan membuat ia ketahuan.
‘Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?’ Yunbi tidak tahu harus berbuat apa. ‘Kumohon… kumohon… hentikan…”
Tapi kemudian Minho tampak menendang kaki milik Hoya yang membuat namja itu terjatuh. Disusul dengan menarik lengan L sekuat tenaga dan membantingnya ke sisi kiri Minho. Dengan gerakan itu, Minho berhasil bangkit. Ia lantas mengincar Woohyun dengan mendorongnya ke dinding. Minho langsung mengunci leher namja itu menggunakan sikunya. Woohyun sampai kaku tidak bergerak, nafasnya hampir habis. Ia tampak menepuk bahu Minho cepat, minta dilepaskan. Tapi Minho tidak bergeming dan justru memperkuat sikunya di leher Woohyun.
“Berjanjilah untuk tidak mengganggu mereka lagi.” Ucap Minho terengah. “Kalau tidak kau akan…”
Woohyun mengangguk cepat. Ia memberikan sinyal dengan bola matanya kepada L dan Hoya untuk tidak macam-macam pada Taemin dan Yunbi setelah ini. Akhirnya Minho pun melepaskan kunciannya, dan membiarkan mereka lari ketakutan.
Semoga ini memang terakhir kalinya Yunbi berurusan dengan para preman itu.
“Kau tidak pa-pa?” Minho berjongkok didepan Yunbi yang meringkuk di pojok ruangan. “Sudah aman sekarang. Kau bisa membukanya.”
Yunbi tidak merubah posisinya. Bagaimanapun juga Minho adalah salah satu orang yang harus Yunbi hindari. Iapun harus bersembunyi dari namja itu. Tapi keadaan kali ini benar-benar membuat Yunbi tidak sanggup berkutik.
“Aku sudah tahu siapa kau sebenarnya.”
Kalimat itu terdengar pelan, tapi bagai suara petir di telinga Yunbi. Ia mendongak, melihat ke arah Minho tidak percaya.
“Aku sangat mengenal banded dari kotak P3K yang ada di ruang olah raga, karena dulu ada seseorang yang pernah memakaikannya untukku dan menuliskan gambar hati di ujung kirinya.” Jelas Minho kemudian duduk di samping Yunbi, bersandar pada dinding. “Seingatku aku memasangkannya pada kaki seorang yeoja yang kutemukan di sana, tapi anehnya banded yang sama juga dipakai oleh seseorang yang satu asrama denganku. Bahkan ia juga menggunakannya di kaki sebelah kiri.”
Yunbi terperanjat mendengar penjelasan Minho.
“Waktu itu hujan deras. Aku ingin berterimakasih pada teman satu asramaku karena telah mengobati alergiku. Ketika aku membuka mataku, dia tak ada disana. Jadi aku mencoba untuk mencari udara segar ke salah satu tempat favoriteku.” Minho bercerita lagi. “Dan disana aku menemukan seorang yeoja dengan kaki yang dibanded dan baju yang sama persis dengan baju orang yang sedang aku cari. Aneh bukan?”
“Minho Opp… Ah.. Hyu…” Yunbi jadi bingung harus memanggilnya apa. “Itu… aku…”
Yang terdengar justru kekehan lirih. “Kemudian aku menemukan jawabannya dimalam yang sama.” Lanjutnya. “Saat itu batrai hpku sudah habis dan flash kamerakupun mati. Aku sempat khawatir pada yeoja itu karena gelap akan membuat fobianya kambuh. Tapi tak lama kemudian lampu gedungpun menyala, hujan sudah berhenti, dan menemukan orang yang berbeda disana.” Minho menoleh kea rah Yunbi. “Seorang namja yang sedang tertidur.”
Yunbi tidak bisa mengelak lagi. Ia sudah tertangkap basah. Yunbi tidak menyangka ia bisa sebodoh itu sampai Minho dengan mudah menemukan identitas aslinya hanya dalam beberapa saat. Selama ini pertemuan mereka berdua tidak bisa diprediksi, selalu disaat Yunbi terperangkap dan tidak bisa melarikan diri. Meski Yunbi tahu cepat atau lambat hal ini kan terjadi, tapi ia tidak menyangka Minho bisa mengetahuinya secepat ini. Yunbi sangat ingin menjelaskan semuanya, namun sepertinya sudah terlambat.
“Maafkan aku.” Hanya kata itu yang bisa Yunbi ucapkan. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi.
“Kau tidak perlu meminta maaf. Itu bukan salahmu.” Jawab Minho santai. “Lagipula setiap orang punya rahasia bukan?”
Jawaban yang mengejutkan. Ditambah kalimat itu keluar dari bibir Minho yang selama ini paling Yunbi takutkan. Apakah benar Minho bisa menerimanya semudah itu?
“Sebenarnya ini terdengar bodoh.” Ia berujar lagi. “Tapi malam itu aku benar-benar tidak bisa tidur saat mengetahui kebenaran tentang dirimu. Aku bahkan sampai kembali mengecek semua pintu dan memastikan memang tidak ada orang lain yang bisa masuk untuk menggantikan ‘posisimu’. Lalu paginya aku mendengar Taemin yang menanyakan dimana kau tadi malam, saat itulah aku yakin bahwa aku sedang tidak berhalusinasi.”
Yunbi tertawa kecil. Ia tidak bisa membayangkan seorang Minho sampai melakukan hal sekonyol itu. Sepertinya reaksi Minho jauh lebih menggelikan ketimbang Taemin dan Oppanya saat menyadari Yunbi memiliki dua tubuh.
“Jadi… yang mana wujud aslimu?”
Alis Yunbi terangkat, mencerna pertanyaan itu sejenak. “Saat ini. Aku hanya bisa menjadi diriku yang sebenarnya disaat hujan turun. Karena itulah setiap kali hujan, aku akan bersembunyi di gedung olah raga agar tidak ada yang menemukanku.”
“Tapi aku menemukanmu.”
“Yeah… aku sangat tidak beruntung.” Canda Yunbi. “Tapi reaksimu jauh dari dugaanku.”
Minho menarik dahinya.
“Kukira kau akan melaporkanku ke pihak sekolah.”
Namja itu lantas tertawa. Pertama kalinya Yunbi melihat Minho tertawa lepas seperti ini.
“Aku tidak sejahat itu.” Jawabnya. “Aku hanya tidak terlalu lihai dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Terutama dengan orang yang baru saja kutemui.” Ia kembali menoleh kea rah Yunbi. “Sepertinya kau memiliki kesan yang buruk terhadapku.”
Kali ini Yunbi yang tertawa kecil. “Kau cukup menakutkan.”
Minho mengangguk setuju. “Aku bisa menjadi sangat menakutkan kepada orang yang baru kukenal, apalagi jika orang itu mencampuri urusanku.”
Minho tengah menyindir Yunbi, Yunbi sangat tahu itu. “Tapi kenapa kau masih bersikap dingin terhadap Taemin?” Tanya Yunbi bali. “Tapi begitu bertemu denganku, kau langsung bisa memberikan kesan yang jauh berbeda…”
“Itu karena kau…” terlihat begitu familiar dimataku. Minho tidak melanjutkan kata-katanya. “Lagipula saat itu kau sedang jatuh. Haruskah aku mengabaikan seseorang yang sedang membutuhkan bantuanku huh?”
Mulai lagi… Minho kembali ke ‘wujud aslinya’.
“Geurae…” Yunbi menjawabnya dengan malas. “Kalau begitu setelah ini kau harus ikut denganku.”
“Kemana?”
“UKS.”
“Huh?”
***
Begitu sampai di asrama sepulang sekolah, Yunbi langsung menceritakan semuanya pada Taemin. Dan bisa dibayangkan bagaimana reaksi Taemin saat tahu Minho sudah menemukan identitas asli Yunbi.
“JINJJA??” ia langsung bangkit dari kasur Yunbi. Dug! Kepalanya lantas terbetur tempat tidur diatasnya, Taemin meringis kesakitan.
Yunbi hanya tertawa geli.
“Lalu bagaimana tanggapan Minho Hyung? Apakah dia percaya padamu? Atau dia justru melaporkanmu?” Tanya Taemin bertubi tubi. “Setahuku Minho Hyung bukan orang yang mudah percaya dengan perkataan orang lain. Dia juga paling tidak suka jika dibohongi. Tidak mungkin dia menerima semudah itu.”
“Minho hyung tidak…”
“Jangan-jangan selama ini Minho Hyung memang sudah mengetahuinya sejak awal.” Insting detektif versi Taemin kembali muncul. “Apakah dia memasang cctv di kamar ini? Atau sebuah pelacak di tubuhmu?”
“Come on Taemin…”
“Ah! Itu… jangan-jangan Minho Hyung yang memantraimu agar menjadi seperti sekarang? Apakah dia punya kenalan sebuah paranormal yang bisa merubah seseorang menjadi dua tubuh? Atau justru…”
“YA!” Yunbi menimpali Taemin dengan bantal. “Hentikan imajinasi liarmu itu! Sudah kubilang dia tahu gara-gara banded yang kupakai kemarin.”
Taemin tidak langsung setuju. Dia melirik kea rah Yunbi dengan tatapan curiga. “Tidak biasanya Minho Hyung bersikap seperti ini dengan orang lain. Apakah terjadi sesuatu disaat kalian berdua terkunci di gedung olah raga waktu itu?”
“YA! TAEMIN-AH APA YANG KAU PIKIRKAN?!?”
Cklek!
Ketika Yunbi sibuk menghajar Taemin, disaat yang sama pintu asrama terbuka. Mereka berdua langsung mematung begitu menyadari orang yang daritadi mereka perbincangkan muncul disana.
“Hm…ehm…” Taemin berdehem sambil menarik Yunbi ke belakang tubuhnya. Bagaimanapun juga sekarang Minho sudah mengetahui kalau Yunbi adalah yeoja. Dan ia harus memberikan proteksi ekstra dari namja-namja yang berniat buruk pada Yunbi, termasuk Minho.
Minho hanya memutar bola matanya tanpa berkata apapun. Sedetik kemudian sebuah bantal kembali mendarat di kepala Taemin. Disusul dengan guling dan juga selimut.
“Hyung! Apa yang kau lakukan?!?” Protes Taemin sambil berdiri. Tapi Minho justru cuek mengambil barang lain miliknya dan memindahkannya ke kasur Yunbi.
“Mulai sekarang Yunbi tidur dikasurku.” Jawabnya. “Mana boleh yeoja tidur bersama dengan namja lain seperti itu.” Lanjut Minho sambil melepas plester yang selama ini ditempelkan di lantai untuk membuat batas antara wilayahnya dengan wilayah Taemin.
“Namja lain? Kau pikir aku ini namja seperti apa Hyung?” Lagi-lagi Taemin tidak terima. “Aku ini namja baik-baik tahu! Selama ini akulah yang melindungi Yunbi. A-ku!” menunjuk dadanya dengan bangga.
“Tapi tetap saja kau itu namja.” Minho masih menanggapinya. “Pabo namja!”
“Hyung~ kenapa kau bisa memanggilku seperti itu? Aku ini bla bla bla na na na du du la la.”
Dan Minho menjawabnya lagi. Kemudian Taemin memprotesnya lagi. Dan seterusnya dan seterusnya.
Yunbi tidak menyangka jika diantara sesama namja pun akan terjadi pertengkaran yang penuh dengan omelan seperti itu. Apalagi Minho yang awalnya dingin ternyata bisa bawel juga.
“Loh Yunbi, mau kemana kau? Aku belum selesai bicara.” Tanya Taemin saat menyadari Yunbi membuka pintu kamar untuk keluar.
“Panggil aku jika perdebatan kalian sudah selesai.” Jawab Yunbi kemudian menghilang dari balik pintu.
***
                Sudah seminggu sejak pertamakali Minho mengetahui siapa Yunbi sebenarnya. Sejak saat itu suasana di kamar dua kali lipat menjadi lebih ramai dari biasanya. Taemin jadi jarang pergi latihan dance, dan Minho lebih cepat kembali ketimbang biasanya dia pulang saat jam asrama sudah tutup.
                Di pagi hari biasanya Minho akan bangun paling pagi, disusul Yunbi kemudian Taemin yang paling susah bangun. Tapi sekarang Taemin jadi tidak mau kalah, dia akan berdebat dengan Minho demi mempersilakan Yunbi lebih dulu mandi sampai namja itu selesai bersiap-siap. Selama itu, Taemin akan tetap sekuat tenaga menahan Minho diatas kasurnya karena curiga kalau-kalau Minho akan mengintip Yunbi selama melakukan aktivitas hariannya.
                Tapi ada positifnya juga. Minho beberapa kali tidak menolak ajakan Taemin untuk makan di tempat jokbal favoritenya. Belum lagi setiap kali hujan turun bisa dipastikan mereka berdua akan berada di dalam asrama dan menjaga pintu ekstra ketat demi menyembunyikan Yunbi versi yeoja didalamnya. Semenjak ‘batas’ itu dilepas, Taemin pun jadi punya ekstra ruang disana untuk berlatih dance di asrama. Bahkan namja itu membeli karpet dan menaruhnya di tengah-tengah untuk tempat menonton drama.
                Dan satu kabar gembira lagi. Beberapa hari yang lalu, geng Woohyun tertangkap basah tengah merokok di sekolah. Diantara mereka semua, Woohyun memiliki poin kesalahan yang paling tinggi. Karena kesalahan itu, akhirnya Woohyun terpaksa dikeluarkan dari sekolah. Sedangkan teman satu gengnya masing-masing mendapatkan skors selama satu minggu.
                Entahlah… kini Yunbi merasa jauh lebih nyaman. Meski sebelumnya Taemin sudah menjaga Yunbi dengan baik, sekarang ia memiliki satu guardian lagi. Ketua geng berandalan itupun sudah pergi.
Mulai sekarang tidak ada lagi yang Yunbi khawatirkan.
                Bel masuk sekolah berbunyi. Yunbi sudah duduk di posisinya, tepat di samping meja Taemin. Semua siswa yang semula melakukan berbagai aktivitas langsung kembali ke tempat duduknya masing-masing. Disusul dengan kedatangan Mr Lee selaku guru fisika yang mengisi jam pelajaran pertama hari ini.
                “Insa!” teriak ketua kelas.
                Semua murid mengambil posisi siap.
                “Annyeonghaseo~” ucap mereka bersamaan.
                Mr Lee yang punya tinggi badan 190cm itu menganggukan kepalanya. “Sebelum saya memulai kelas hari ini, ada seseorang yang ingin saya perkenalkan.” Mr Lee menoleh ke luar kelas, tanda mempersilakan orang itu untuk masuk. “Dia adalah murid baru di kelas ini.” Lanjut Mr Lee berbicara dengan orang itu. “Silakan perkenalkan dirimu.”
                Orang yang Mr Lee panggil kemudian masuk ke dalam kelas. Dia menggunakan seragam dari sekolah lamanya yang berwarna cokelat dengan blazer yang lebih gelap. Orang itu memiliki mata sipit dengan sorot yang tajam. Hanya melihat sekilas pun, aura misterius sangat terasa dari tubuhnya. Dengan angkuh perlahan bibir tipisnya mulai berujar.
                “Aku Key dari Seoul.” Ucapnya datar. “Bangawo~”
                Pulpen yang Yunbi pegang langsung terlepas. Tubuh namja itu seketika lemas dengan tengkuk yang berubah tegang. Sepintas saat ia bertemu tatap dengan namja bernama Key itu, sebuah dentuman menghantam dengan keras di dalam dadanya.
                Namja itu… Dia adalah… Mantan kekasih Yunbi.
-To Be Continue-
                
Dan muncullah Kibum! ahaha
jadi mantannya yunbi lagi wkwkwk

jangan bosen tunggu kelanjutannya yaak. heheh

2 comments:

  1. What ?! Key jd mantannya Yunbi?
    Wahh jd makin penasaran nih sma crita selanjutnya. Moga ajh Key gk suka lg sma Yunbi, krn aku maunya Key suka sma aku hahahaha :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. nyahaha kalo gitu aku juga mau sama key kekekeke

      Delete