*sapaan resmi :p
sebelumnya udah ngeshare nyuws, video, sama foto. ngga lengkap rasanya kalo belom ngeshare FF.
kekeke~
FF ini sebelumnya aku ikutin lomba di grup FB Lockets-Indonesia (fanbase for Key SHINee). nahh, ternyataa dapet juara 1. xixixi, turun pangkat dari sebelumnya yang juara umum XP *evil laugh
(harus dibaca)
perlu diketahui juga kalaaauuuuuuu FANFICTION INI SUDAH PERNAH DITERBITKAN DI GRUP LOCKETS-Indonesia (Fanbase Indonesia For Key SHINee) dengan readers mencapai ribuan *LOL tapi nyata dan juga DIPOSTING DI FB AKUU. Jadi jangan coba2 mengcopy atau menyadur.
*plak, siapaa juga yang mau ngopy FF jelek kaya gini. hehehe
langsung aja dahh . cekidot
Remember Me When Valentine has Come (part 1)
Author : Ichaa Ichez Lockets
Tittle : Remember Me When Valentine has Come
Cast : Kim Hyun Mi, Kim Ki Bum, Choi Minho, Lee Jin Ki, Lee Taemin, Kim JongHyun.
Genre : Romantic
==============
PART 1
==============
Dengan semangat aku melangkah melintasi trotoar yang penuh dengan orang-orang ramai berlalu lalang. Senyum manis kutebarkan seraya menyapa setiap orang yang lewat, meski nyatanya mereka justru akan membalasnya dengan tatapan heran. Aku tak peduli, masih saja aku tersenyum lebar menjalani hari ini hingga langkahku terhenti disebuah kedai tempatku berkerja.
“Annyeong!” sapaku ceria di balik pintu yang terbuat dari kaca bening.
“Annyeong!” ucap Ahjussi pemilik kedai membalas sapaanku. “Wah Hyun Mi, kau datang pagi sekali.”
“Ne~ ahjussi. Aku masih baru ditempat ini, jadi kurasa aku harus bekerja lebih keras lagi.” Jawabku sambil menyunggingkan senyuman. Ahjussi itupun ikut tersenyum. Terlihat jelas guratan-guratan di wajahnya yang sudah mulai keriput, namun aura bijaksananya masih terpancar begitu jelas.
Pandanganku beralih pada keadaan ruangan disekitarku. Ruangan ini terlihat begitu luas dan juga bersih dengan cat tembok berwarna cerah serta lantai yang berwarna putih. Akupun menengok ke bagian ujung ruangan yang diberi sekat. Disana berdiri beberapa meja dengan kaki meja yang rendah. Meja-meja itu biasa digunakan untuk pelanggan yang ingin makan dengan duduk dilantai.
Benar-benar kedai yang sempurna untuk tempat bersantai, pikirku.
“Terimakasih atas kedatangannya!” ucap seluruh pelayan secara bersamaan. Ini sudah menjadi hal yang wajib bagi kami untuk menyapa setiap tamu yang akan meninggalkan kedai. Sedangkan sapaan “Selamat datang, silakan masuk!” harus diucapkan setiap kali kami melihat ada tamu yang baru datang.
“Hyun Mi, bisa tolong antarkan pesanan ini di meja 13?” pinta seorang pelayan yang jadi seniorku. Kurasa aku memang tak mampu menolaknya.
Akhirnya aku mengangguk. Kemudian kuambil baki berisi kopi serta sepotong kue dari dapur.
Tapi belum sempat baki itu sampai diatas meja nomor 13, tiba-tiba kakiku tersandung sesuatu dan membuat seluruh isi baki itu sukses mendarat di tubuh seorang namja yang duduk di meja 12. Omonna~ sialnya diriku!
“Aigoo~ Mianhe. Jeongmal mianhe.” Ucapku penuh sesal sambil mencoba membersihkan kopi yang tercetak jelas di jaket pelanggan itu.
Dia sempat terkejut dan terdiam sesaat memandangku. Kupikir dia sedang menata kata-kata untuk memaki-makiku atau justru membuatku dipecat sekarang juga. Membuat sekujur tubuhku mendadak kaku menunggu kenyataan itu.
“Sekali lagi, mianhe. Aku berjanji akan mencuci jaketmu ini dan mengembalikannya seperti semula.”
Namja itu justru tersenyum mendengar tawaran polosku. “Tidak usah. Kau tidak perlu melakukannya.”
Aneh. Jawabannya benar-benar diluar dugaanku. Ragu-ragu kutatap ekspresi wajahnya yang masih datar. Kulihat namja itu mungkin tidak memiliki selisih umur yang berbeda denganku. Badannya bidang dengan rahang yang kukuh. Sorot matanya terlihat lembut namun justru membuatku takut.
“Tapi aku benar-benar menyesal telah membuat jaketmu kotor seperti ini. Ijinkan aku membawa jaketmu ini. Aku berjanji akan mengembalikan secepatnya. Jebal …”
Dia menatapku lagi kemudian tersenyum. Sejurus kemudian ia melepaskan jaket itu dan ingin menyerahkannya padaku. Kupikir aku sangat beruntung namja ini tidak marah. Dan bahkan, ahjussi serta pramuniaga lain tidak tampak mengingkit-ungkit kejadian hasil perbuatan bodohku ini. Meski nyatanya tatapan mereka masih saja menghujam ke arahku, dan aku sadar akan itu.
"Annyeong Hyun Mi!” sapa seorang pelanggan yang baru datang dari arah pintu. Suaranya benar-benar tidak asing ditelingaku. Saat aku menoleh, mataku membelalak seketika saat menemukan sosok namjachinguku bersama ketiga sahabatnya kini tengah berdiri dibelakangku.
“Key? Kau… tumben datang kemari chagiya.” kataku menyambut kedatangan mereka. Aduh… kenapa mereka harus datang disaat aku sedang berbuat ceroboh seperti ini?
Namun anehnya, entah kenapa senyum cerah itu justru dengan cepat mampu melunturkan mood jelek yang baru saja menghinggapi hariku. Benar-benar manis!
“Annyeong noona!” ucap seorang namja yang berdiri disamping Key sambil berjalan kearahku.
“Hai Taemin!” aku memiringkan kepalaku mencoba mencari sosok lain yang berdiri dibelakang Key dan Taemin. “Wah, ada Jjong dan Onew oppa juga?”
“Ne~ kami semua sengaja kemari untuk melihatmu bekerja, Hyun Mi.” ucap Onew Oppa sambil tersenyum.
“Owh… gomawo atas kedatangan kalian. Silakan duduk.” Aku mulai menggeser sebuah kursi disamping tempatku berdiri. Kemudian mereka duduk sesudahnya.
“Ehhemmm… ehheemmm…”
Astaga! Saking asiknya menyambut kedatangan yeojachinguku bersama teman-temannya, aku sampai lupa kalau baru saja menumpahkan kopi di jaket namja itu.
Kini wajah namja itu telah berubah masam karena dicuekin.
“Dia siapa Hyun Mi?” pertanyaan JongHyun terdengar simple. Tapi aku tak memiliki cukup waktu untuk menjelaskannya. Cepat-cepat aku kembali ke meja 12 untuk mengambil jaket namja itu dan membersihkan puing-puing hasil kebodohanku. Sepintas kulihat tatapan Key berubah tajam ke arahnya. Ada sedikit kecurigaan didalamnya. Tapi apakah ini saat yang tepat jika ia ingin ‘cemburu’? Kurasa tidak.
***
Sial sekali hari ini hujan. Untungnya aku masih sempat menggapai bibir pintu kedai sebelum tetes hujan lebih deras menghantam tanah. Dengan cekatan, langsung kutata kursi-kursi di restoran itu hingga benar-benar rapi. Jam Sembilan tepat aku selesai merapikan semuanya hingga satu persatu pelanggan mulai berdatangan.
“Omonna! Jaket itu!” aku menepuk keningku dengan keras, menyadari jaket namja yang kemarin masih tertinggal dirumah. “Kenapa aku bisa lupa membawanya?!?”
Kutahu aku begitu bodoh karena mengulangi kecerobohan untuk yang kedua kalinya. Ingin sekali kembali kerumah sekarang juga dan mengambil jaket itu lagi, tapi siang hari ini kedai sangat penuh hingga aku tak memiliki cukup waktu untuk mengambilnya.
Sampai akhirnya jam dinding menunjukkan pukul 3 sore. Saatnya ganti shift!
“Annyeong!”
Mampus! Hampir saja aku pulang untuk mengambilnya namun namja pemilik jaket itu lebih dulu muncul sebelum sempat aku meninggalkan kedai. Aku tertangkap basah dan sekali lagi harus mengakui kebodohanku.
“Mianhe … Jaket yang kujanjikan kemarin tertinggal dirumah. Uh.. pabo! Pabo!” aku mengutuk diriku sendiri sambil memukul-mukul kepalaku. Tapi tangan namja itu justru menahanku.
“Gwenchanayo. Tidak usah menyalahkan dirimu sendiri seperti itu.” Sebuah senyuman terkembang diwajahnya. Demi Tuhan… kurasa aku hampir meleleh sekarang.
“Sebagai gantinya, maukah kau menemaniku makan saat ini?” tawarnya padaku.
“Eh?” aku justru memajang tampang super blo’on versiku. Dia terkekeh kemudian kembali tersenyum saat melihatku mengangguk.
Jadilah… aku menemaninya makan di kedai itu juga.
Seperti dugaanku sebelumnya, namja ini memang pendiam. Terbukti sejak tadi kami makan tak ada pembicaraan yang menurutku menarik. Bahkan dia terlihat sangat gugup berada didekatku. Benar-benar berbeda dengan sosok Key yang ahli dalam merubah suasana canggung menjadi begitu menyenangkan.
“Kau pelayan baru ya disini?” tanyanya basa-basi.
“Ne~” jawabku sambil menyeruput milkshake pesananku. “Kenapa kau bisa tahu?”
Dia hanya tersenyum kemudian mengaduk kopi dalam cangkir kecilnya, “Dulu aku sering kemari sebelum kau bekerja disini. Tapi setelah setahun lalu aku pergi ke Jepang dan kembali, sepertinya tempat ini banyak yang berubah.”
“Jinja?”
Dia hanya menjawabnya dengan anggukan sekali lalu kembali mengaduk kopi dalam cangkirnya.
Hening kembali menyerang. Akupun mencoba menyelusuri isi otakku untuk mencari bahan pembicaraan. Tapi tetap saja tak kutemukan. Walhasil yang ada aku hanya bisa melamun.
“Ah, ne. sampai lupa…” ucapnya membuyarkan lamunanku. “Namamu siapa? Kurasa kita memang belum berkenalan.”
“Ehmm aku Kim Hyun Mi. Kau?”
“Kenalkan aku Minho. Choi Minho.” Ucapnya mantap.
-To Be Continue-
kelar baca? jangan lupa komen kalo mau ketemu bias!
perasaan pasti yang jadi noona di FF eonnie pasti yeojachingunya key, keliatan kalo eonnie emang kepengen jadi yeojachingunya key :p
ReplyDeletehahahaha.
ReplyDeletesaeng tau aja sihh.
ketauaan deh~
*ngumpet di balik punggung key
ahahaha pairingnya sma minkey terus hehehe. tadi abis nangis baca ff unnie yg satunya sekarang bca ff yg ringan. bagus unn..
ReplyDeletegomawo ^^
ReplyDeleteKapan2 bikin FF Tentang aQ ya.. #ngarep
ReplyDeleteHahah... Kalo bisa sih.. ._.v
hahaha
ReplyDeletemianhe tapi gabisa #kejem ._.v
gimana kalo bikin ff tentang taemin??
ReplyDeletehehe..
*cuma usul
kkk. udah 2 kali kog bkin FF taemin ^^
ReplyDeleteGo go go, terus buat ff! :D
ReplyDelete^.^ minho?? ^.^ kyaaaa >,< >-<
ReplyDeletemin, bikin cover kyk gitu dimana yah? bagi2 dong ilmunya :D hihi
ReplyDeletetriange love again??? minho and key again????wuaaahhhhh KEREN !!!
ReplyDelete