Pages

Tuesday, 2 August 2011

FF SHINee : My Lovely Oppa [One Shoot]

                Wekekeke, akhirnya author datang lagii buat ngepost ff one shoot shinee. FF ini special (ngga pake telor :p) author buatin buat Dyah saeng yang sering nemenin kalo lagi bikin ff malem2. Semoga tidak mengecewakan :D
                
                Enjoy reading!
My Lovely Oppa


Tittle                    : My Lovely Oppa
Author                                : Ichaa Ichez Lockets
Genre                  : Family.
Rating                 : G
Cast                      : Lee Hye Sang, Lee Jinki (Onew) , Park Min Sun.
Length                : One Shoot
Desclaimer        : This story is originally mine. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!

                “Annyeonghaseo my lovely dongsaeng.” Sapa Onew saat menuruni anak tangga menuju ruang makan. “Apa kau tidur nyenyak semalam?”’ lanjutnya lalu duduk di meja makan sambil mengoles selai ke atas roti.
                “Ani Oppa. Tadi malam Hye Sang tidak bisa tidur.” Jawab Hye Sang ketus. “Ini semua karena Oppa. Kenapa Oppa pulang malam lagi?” Lanjut Hye Sang tak melanjutkan makan paginya.
                “Mianhe, tadi malam oppa ada urusan.” Jawab Onew tenang. “Tapi oppa janji nanti malam oppa tidak akan pulang terlambat.”
                Hye Sang tak menjawab, justru melirik tajam kearah Onew seraya memajukan bibir bawahnya. Janji Onew seperti ini sudah ia dengar lebih dari seratus kali. Dan jika pagi ini Onew menambah satu janji lagi maka itu tidak akan berpengaruh besar baginya.
                “Kalau begitu Oppa pergi dulu ya~ Cup!” Pamit Onew lalu mengecup puncak kepala dongsaengnya.
                “Oppa chakkaman!” Hye Sang berusaha memanggil Onew, namun tampaknya Onew sudah berjalan menjauh. Bayangannya pun perlahan menghilang di balik pintu.
                “Bisakah sekali ini saja Oppa mengantar Hye Sang seperti dulu lagi?” bisik Hye Sang tertegun menatap pintu rumah yang tertutup. Bagaimanapun juga Onew tidak akan mungkin mendengar kalimat itu.
                Sebenarnya permintaan Hye Sang terdengar begitu simple, namun Onew tak pernah bisa mengabulkannya. Akhir-akhir ini Onew berubah, tak seperti sosok Onew yang Hye Sang kenal dulu.
                Setiap hari Hye Sang bertemu dengan Onew hanya pada saat sarapan seperti ini. Dan selebihnya Onew akan pergi seharian hingga larut malam.
                Dirumah sebesar itu Hye Sang tinggal bersama Onew dan kedua orang tuanya. Namun orang tua Hye Sang memiliki pekerjaan yang memaksa mereka untuk sering keluar kota. Pembantu pun hanya akan datang sesekali untuk menyiapkan makan.
                Meski kedua orang tua Hye Sang jarang dirumah, Hye Sang tak pernah merasa kesepian jika Onew senantiasa berada didekatnya. Namun semenjak Onew selalu pergi dan jarang dirumah, suasana jadi terasa begitu sepi.
Hye Sang benar-benar sedih dengan keadaannya yang seperti ini. Kebutuhan materialnya selalu tercukupi namun ia justru merasa kesepian.
                Ini semua terjadi bukan karena Onew ataupun orangtuanya. Melainkan karena yeoja bernama Park Min Sun. Semenjak mengenal yeoja itu, Onew jadi berubah.
                Dulu Onew selalu mendapat IPK terbaik di kelasnya, tapi sekarang IPKnya bahkan tak mencapai 3. Dulu Onew juga selalu mengantar jemput Hye Sang ke sekolah, tapi sekarang bahkan setiap kali ditelfon Onew tak pernah mengangkatnya. Pernah sekali terfon itu terjawab, tapi yang menjawabnya bukan Onew, melainkan yeoja itu.
                Apa yeoja itu selalu mengikuti Onew seharian?
                Hati Hye Sang jadi mendadak terasa sakit jika harus mengingat semua ini.
***
                Tepat pukul 2 siang, tiba-tiba turun hujan deras. Hye Sang yang sedang menunggu di halte sepulang sekolah jadi semakin tak sabar menanti bus yang tak kunjung datang. Berkali-kali ia melirik jam tangannya, sudah sepuluh menit lebih ia disana ,tapi bus yang ia tunggu tetap belum terlihat dari kejauhan.
                Saat itu juga tanpa sengaja Hye Sang melihat mobil Onew melintas. Hye Sang yakin penglihatannya tidak salah. Itu benar-benar mobil Oppa tercintanya. Tapi Onew justru lewat begitu saja didepannya padahal sudah jelas-jelas Hye Sang sedang berdiri di pinggir jalan.
                “Taksi!” terlalu lama menunggu bus, akhirnya Hye Sang memutuskan untuk menggunakan taksi. Ia bahkan berniat untuk mengikuti Onew. Hanya untuk memastikan apakah Onew sedang bersama yeoja itu atau tidak.
                Setelah sekitar 20 menit mereka berjalan, mobil yang dinaiki Onew berbalik arah melewati pembatas jalan. Mobil Onew bisa melewatinya dengan lancar. Namun taksi yang dinaiki Hye Sang justru terjebak disana karena kendaraan dari arah yang berlawanan banyak yang melintas.
                Hye Sang jadi tidak sabar. Setelah membayar taksi, ia langsung keluar dan nekat menyeberang padahal diluar hujan masih sangat deras. Gadis itu berlari sekuat tenaga mengejar mobil Onew, beruntung mobil Onew ternyata berhenti tak jauh dari sana.
                Hye Sang terdiam sesaat. Tapi ia jadi mendadak kecewa saat ia tahu tak hanya satu pintu mobil yang terbuka. Dengan jelas ia melihat Onew dan seorang yeoja keluar dari mobil kemudian berlari kecil masuk ke dalam sebuah café didepan mereka. Tak salah lagi, yeoja itu adalah Park Min Sun.
***
                “Oppa… Kenapa kau tega melakukan ini pada Hye Sang?” gumam Hye Sang sambil mendongak memperhatikan mainan berbentuk bintang yang bergantungan di langit-langit kamarnya. Ia merasa sangat kecewa, atau juga bisa dibilang cemburu. Bahkan rasa cemburunya melebihi rasa cemburu seorang yeoja pada namja chingunya.
                Sesekali air mata Hye Sang meleleh setiap kali mengingat betapa senangnya ia dulu ketika Onew belum berubah menjadi seperti ini. Onew seakan tak pernah peduli.
                Lama kelamaan Hye Sang bisa merasakan kepalanya semakin berat, pandangannya mengabur dan tubuhnya menggigil hebat. Ia tahu, ia menjadi seperti ini setelah berlarian dibawah hujan siang tadi.
                Meski kepalanya terasa pusing  dan badannya benar-benar lemas, Hye Sang mencoba bangkit untuk meraih HP diatas meja kemudian mengetik sesuatu disana.
                “Oppa aku sakit. Bisakah kau pulang lebih cepat sekali ini saja?”
***
                Pagi datang. Hye Sang masih kaku terbaring diatas tempat tidurnya. Samar-samar ia melirik kearah jam dinding yang tergantung di sisi kamar, pukul 8.20. Ini sudah terlalu siang untuk berangkat sekolah. Tapi ya sudahlah, lagipula dalam keadaan seperti ini ia tak mungkin berangkat sekolah.
                Saat Hye Sang mencoba bangkit, ada sesuatu yang tiba-tiba terjatuh dari keningnya. Sebuah handuk kecil. Pandangan Hye Sang pun beralih pada sesuatu yang ia temukan diatas meja. Semangkuk bubur dengan sebuah pesan singkat diatasnya.
                “Jangan lupa dimakan ya Hye Sang-i. Semoga cepat sembuh ^^”
                                                                -Your Lovely Oppa-
                ‘Apa tadi malam Oppa benar-benar pulang cepat?’ tanyanya dalam hati.
                Diraihnya HP yang ada tepat disamping mangkuk itu. Dan benar, ternyata ada sebuah sms! Dari Onew! Tak salah lagi, Onew pasti langsung membalas ketika Hye Sang mengirim pesan padanya tadi malam. Namun Hye Sang tak sempat membacanya karena ia langsung terlelap.
                “Mianhe Hye Sang-i, Oppa tidak bisa pulang sekarang. Tapi Oppa sudah meminta Bibi Kim untuk merawatmu.”
                Hati Hye Sang mendadak sakit membacanya. Baru saja ia merasa begitu senang karena mengira Onew telah merawatnya, tapi ternyata lagi-lagi Onew masih belum berubah padahal sudah jelas-jelas Hye Sang membutuhkan kehadiran Oppa tercintanya ini.
                Air di pelupuk mata Hye Sang mulai menggenang, mungkin akan terjun bebas dalam sekali kedipan saja. Berkali-kali ia mencoba membaca kalimat dalam sms itu, seakan tak percaya Onew yang mengirimnya.
                Hye Sang tahu ia memang terlalu egois karena tidak mau mengerti ‘urusan’ apa yang Onew kerjakan, namun apakah dia terlihat begitu egois jika saat ini benar-benar merindukan kehadiran seorang Oppa nya sendiri?
                Sekali lagi Hye Sang menghela nafas. “Kenapa kau terlihat begitu menyedihkan Hye Sang?” tanya Hye Sang pada dirinya sendiri. Ia merasa benar-benar terlihat menyedihkan sekarang.
***
                “Mau kemana non?” tanya Bibi Kim pada Hye Sang sesaat sebelum makan malam.
                “Aku ingin makan malam diluar. Bibi tidak usah memasak malam ini.”
                “Tapi non…”
                “Bawa saja kunci rumah.” Jawab Hye Mi cepat. “Aku sudah punya kunci cadangan.”
                Kali ini kesabaran Hye Sang sudah habis. Ia benar-benar bertekad ingin tahu apa yang sedang Onew lakukan diluar seharian. Kejadian kemarin siang terasa belum cukup jelas baginya.
Dengan menggunakan bus, Hye Sang langsung meluncur ke kampus Onew. Tapi sayangnya disana tampak begitu sepi. Hanya ada satpam yang berjaga di samping gerbang. Hye Sang pikir pasti Onew sudah tidak ada dikampus ini, jadi ia berinisiatif untuk mencari Onew di tempat lain.
                Akhirnya Hye Sang kembali menaiki bus dan langsung menuju café yang kemarin sempat Onew kunjungi. Hanya café itu tempat satu-satunya yang Hye Sang tahu.
                Namun begitu Hye Sang sampai, ia tak mampu menemukan sosok Onew disana. Café bernuansa klasik itu sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda kehadiran Onew.
Hye Sang jadi bingung. Ia tak tahu harus kemana lagi. Ia juga tak mungkin pulang tanpa sebuah jawaban.
                Saat itu juga tiba-tiba Hye Sang mendengar sebuah tawa yang tak asing ditelinganya. Cepat-cepat ia mencari sumber suara itu di sekitar Café. Ternyata dugaan Hye Sang benar, ia melihat sosok Onew tengah berjalan memasuki cafe. Dan Onew datang tidak sendirian, tentu saja bersama yeoja yang selama ini mengekor dibelakangnya, Park Min Sun.
                “Oppa!” panggil Hye Sang cepat.
Onew menoleh, sejurus kemudian ia tampak begitu terkejut menemukan Hye Sang tiba-tiba menjulang dihadapannya.
                “Hye Sang? Kenapa kau bisa ada di…”
                PLAK! Tamparan Hye Sang lebih cepat terdengar ketimbang kalimat Onew yang belum selesai. Tangan Hye Sang sepertinya sudah tidak tahan melihat wajah yeoja itu.
                “Hye Sang! Apa yang kau lakukan?” bentak Onew keras.
Hye Sang terkesiap, tatapannya langsung beralih ke arah Onew. “Yeoja ini kan yang membuat Oppa berubah?” teriak Hye Sang tak kalah keras. Emosi yang selama ini ia pendam akhirnya meledak juga.
                “Ikut Oppa sekarang!” Onew menarik lengan Hye Sang. “Kita bicara diluar!”
                “Tidak mau!” Hye Sang melepas genggaman itu dengan cepat. “Kenapa Oppa jadi begini? Kenapa Oppa jadi kasar pada Hye Sang?” air mata Hye Sang mulai merebak. Suaranya terdengar bergetar.
                “Kali ini kau sudah keterlaluan Hye Sang! Kenapa kau tiba-tiba datang dan menampar Min Sun? Padahal ia sama sekali tidak berbuat salah!”
                Hye Sang terdiam. Melihat tatapan Onew, Hye Sang tak sanggup menampung air matanya lebih lama lagi. Sekuat tenaga ia menahan tangis namun air mata itu tetap saja mengalir.
Hye Sang tak mampu percaya, bahkan disaat ia mencoba terang-terangan mengungkapkan perasaannya, Onew justru membela yeoja itu. Nampaknya Hye Sang kini mampu memastikan satu hal, bahwa Oppa nya sudah benar-benar berubah!
                 “Oppa… Kau benar-benar… Jahat!” ucapnya lalu berlari keluar ruangan.
                Hatinya berkali-kali lipat lebih sakit daripada sebelumnya. Pikirannya kacau. Tubuhnya mati rasa. Ia tak menyangka sosok Oppa yang selama ini ia banggakan bisa berbuat sekasar itu dan justru membela orang yang paling ia benci.
                “Hye Sang!” panggil Onew berusaha menyusul langkah Hye Sang. “Oppa mohon berhentilah bersikap childish seperti ini.” Lanjutnya saat mereka mulai berhadapan.
Onew menatap Hye Sang dalam-dalam, mencoba lebih tenang menghadapi dongsaengnya. Ia sadar, amarah tidak akan mampu menyelesaikan kesalahpahaman ini.
                “Hye Sang tahu Hye Sang childish! Hye Sang tahu Hye Sang memang bukan adik yang baik untuk Oppa! Jadi sekarang biarkan Hye Sang pergi!” dia mulai melangkah, namun lagi-lagi tangan Onew menahannya.
                “Oppa mohon jangan seperti ini Hye Sang-i. Bahkan kau terlihat pucat. Oppa tahu kau masih sakit sekarang.” Onew menyentuh kening Hye Sang. “Panas. Sebaiknya kita pulang. Biar Oppa antar.”
                Sekali lagi Hye Sang melepas kasar genggaman tangan Onew. Ia justru melanjutkan langkahnya sampai sebuah kalimat dari bibir Onew membuat langkahnya tiba-tiba berhenti.
                “Oppa selama ini bekerja di café milik Min Sun.” Ucapnya lirih, namun begitu mengejutkan di telinga Hye Sang. “Mianhe Oppa tidak pernah bilang.”
                Mata Hye Sang membola, ada sebulir air yang kembali meluncur dari ujung kelopaknya. Saat itu juga Onew mulai berjalan mendekati Hye Sang dan menghapus air mata yang melewati pipi yeoja itu.
                “Sebelumnya Oppa ingin ini menjadi surprise ultahmu minggu depan.” Ucap Onew menenangkan. “Oppa ingin membeli 4 buah tiket untuk kita berlibur sekeluarga ke pulau Jeju dengan hasil jerih payah Oppa sendiri. Bukankah kau ingin sekali berlibur ke pulau Jeju?”
                Mata Hye Sang terpejam. Menunduk. Bahkan ia tak berani membalas tatapan tulus Onew yang mengarah padanya. Lututnya terasa lemas mendengar semua kenyataan yang jauh dari pikirannya selama ini. Rasa bersalah itu tiba-tiba menyerang dengan cepatnya.
                “Mianhe Oppa~” ucapnya terisak. “Hye Sang tidak tahu soal ini…”
                Onew tersenyum lagi. “Gwenchana Hye Sang-i.” Onew kembali mengusap air mata dongsaengnya. “Sekarang ayo kita pulang. Naiklah ke punggung Oppa.” Onew langsung merendahkan badannya membelakangi Hye Sang.
                “Tapi Hye Sang malu Oppa, kita berjalan saja…”
                “Tidak pa-pa, kau kan sedang sakit. Lagipula sudah lama juga kita tidak melakukannya.”
                Akhirnya Hye Sang pun menurut dan langsung melingkarkan tangannya di leher Onew.
                “Hyaa~ ternyata kau berat sekali.” Ledek Onew.
                “Oppaa~~”
                Lantas Onew tertawa. “Mobil Oppa sedang diperbaiki, tidak apa-apa kan kalau kita naik bus?”
                “Gwenchana. Asal bersama Oppa aku senang.” Ucap Hye Sang sambil tersenyum. Ia benar-benar senang menyadari Onew tidak pernah berubah. Justru semakin sayang padanya.
Hye Sang jadi menyesal telah beranggapan buruk terhadap Oppanya, padahal ini semua rela Onew lakukan hanya untuk dirinya. Hye Sang tak mengira ada sebuah rencana besar yang bahkan tak pernah terbersit di kepala Hye Sang itu akan terjadi.
“Gamsahamnida Oppa… Jeongmal gamsahamnidaa~” Hye Sang mengeratkan pelukannya di leher Onew.
“Cheonmaneyo saeng.” Jawab Onew sambil tersenyum lebar.
                Kini mereka berdua tampak begitu bahagia menyusuri jalanan kota Seoul di malam itu. Tak peduli dingin yang menusuk, tak peduli rasa lelah menyerang, asal mereka bersama, kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya.
-The End-

                Kyaaaa~ kenapa author jadi envy begini yak? Betapa beruntungnya dirimu Hye Sang-i~~~
                Hihihihi, gimana ceritanya? Jelek kah? Ato ancur kah? Ayo-ayo tinggalkan komentar, yang ninggalin komentar author doain deh biar cepet ketemu bias. *lempar bias masing-masing. XP
                Oiya, masih pada inget kan sama FF Victory part 7? Hihihi, semoga masih pada inget. Jangan bosen2 ya nungguinnya *plak!
                Pokoknya ditunggu aja~ part 7 bakalan seru banget, semua member B1A4 bakal nongol bersama pasangan masing-masing (?) janji deh ^^v. hihihihi

22 comments:

  1. Keren ceritanya
    Tetap semangat buat FF y

    ReplyDelete
  2. kyaaaa nangis deh :'(
    lagi puasa nih -_-
    tp onew daebak :D
    eh salah ya, author daebaaakkk!!!! :D :D

    ReplyDelete
  3. makasih banyaaaakkkk semuaaaa~

    ReplyDelete
  4. Nangis akuuu~ Keren banget ceritanyaaa~

    ReplyDelete
  5. icha . . . bikin lagi dumz yg shinee . . .
    uda q baca semua ff nya . . mian baru bs koment skr . . .
    aq nungguin nihh . . .

    ReplyDelete
  6. Aaaa , co cweet banget eonnie :'D Daebaaakk ~ !!! (y)

    ReplyDelete
  7. bagus bgt ceitanya kagh....seneg dech baca FFnya kakagh gg bkal bosen deh klu giny caranya...

    ReplyDelete
  8. co cweet.... suka deh ma ceritanya... pa lagi endingnya.....

    ReplyDelete
  9. Endingnya menharukan :'( beruntung bgt tuh si Hye Sang punya kakak kyk gitu :'(

    ReplyDelete
  10. hahaha nangis gw

    ReplyDelete
  11. hoooaaaa, kepengen jd hyesang de, digendong di punggung ama onew..hehehe jd kepengen punya oppa jg kaya gitu ^^v

    ReplyDelete
  12. Ya ampyuuunn...kisah ny bner-bner kren, mngharukan... pas baca aq srasa nnton drama gtu...top lah! ^_^

    ReplyDelete
  13. Oh My God... gilaaaa !!! ceritanya keren abis ! top banget deh author ^_^
    aku suka bangeeeeet :D
    endingnya ituloh.. keren ! apalagi ceritanya.. kayak k-movie ^_^
    di film-in aja eon, pasti banyak yang nonton :D

    ReplyDelete
  14. Oalahhh kirain ini brocom. Haha XD sempet ngarep pdahal #plak
    btw ff ny bagus! Aplg maincast ny onew ;) sip! Terus semangat :D

    ReplyDelete