FF SHINee : I Wanna Be With You You (PART 1)

selamat pagi, siang, malam readers!
*lambai2 tangan..

kali ini saiia akan kembali nge post FF. kekeke~ adakah yang masih mau baca? *readers: NGGGAAAKK! *oke. makasih. hahaha ^^v

kemaren kan FF terakhir yang saiia post judulnya The Sweet Summer, sekarang mau ngepost FF yang sebenernya udah lumayan lama dibikinnya. *udah dulu pas waktu liburan kuliah. hehehe
maybe ni FF beneran Gaje, tapi ternyata temen2 FB pada request disuruh ngepost. walhasil saiia post deh. XD
dan sedikit info, ini adalah FF bergenre fantasi pertama yang saiia buat, jadi harap maklumm ^^v

Oh iya, buat semua readers yang udah baca ni FF, author mohon dengan sangat buat ninggalin jejak berupa komen.author beneran kecewa sama yang udah baca tapi keluar gitu aja tanpa ninggalin jejak, padahal statistik nunjukin kalo tiap part yang saiia post itu di baca lebih dari 30 orang setiap harinya. tapi sayang hanya 1 sampe 2 orang yang SADAR yang lain (maaf) NGGA MAU MENGHARGAI.
jadi kalo ngga punya niat buat komen, ngga usah baca. daripada entar DOSA!

tuh kan jadi kebanyakan cingcong... yuk mari kita baca....



Tittle : I Wanna Be With You You (PART 1)
Author : Ichaa Ichez Lockets
Cast : Keysha (Echa) [YOU] , Key SHINee.
Genre : Fantasy, Friendship, Tragedy, Romance.
Length : Series (Chaptered)

Seperti biasa, malam ini mataku kembali tak kunjung menutup rapat. Tampaknya insomniaku mulai kambuh. Sudah kuhalalkan segala cara untuk mengatasinya, mulai dari meminum obat tidur, memakan banyak bawang putih sampai memadamkan lampu kamar pun tak juga membuat mata ini mengantuk.
Aku sampai bingung harus berbuat apa lagi.
Didalam gelap, aku bermain-main dengan cahaya lampu senter yang kusorot ke setiap poster SHINee yang terpajang di kamarku. Yap, SHINee memang idolaku sejak dulu. Jadi tak heran jika puluhan poster kini berjajar rapi di setiap jengkal dinding kamarku.
Mulai dari poster mereka berlima yang kudapat dari tabloid mingguan, poster jumbo masing-masing member, sampai beberapa poster yang sengaja aku pesan di percetakan dengan alasan pose mereka di gambar itu terlihat sangat menarik.
Tapi dari semua poster yang ku punya, ada satu poster yang mendapat predikat poster paling favorite. Aku benar-benar bangga bisa memiliki poster yang satu ini karena untuk mendapatkannya saja membutuhkan perjuangan yang keras.
Poster ini limited edition. Hanya ada satu di Indonesia. Itupun harus memenangkan sebuah undian yang diadakan oleh salah satu majalah.
Dan aku kurang beruntung. Tidak beruntung lebih tepatnya. Namun tanpa sengaja, suatu ketika aku melihat seseorang membawa poster ini di lampu merah. Dengan cepat aku mengejarnya kemudian mencegatnya di tengah jalan. Setelah melakukan perdebatan panjang yang begitu melelahkan, akhirnya aku benar-benar mendapatkannya! Walau harga poster ini mendadak jadi 500 ribu, aku rela. Yang penting aku bisa menyimpan tatapan tajam serta gambaran wajah yang terlihat begitu cool meski tanpa senyuman dalam poster ini.
“Hehehe,”  terasa geli jika harus mengingatnya. Kejadian itu terasa begitu aneh tapi juga lucu.
Ini bukan poster SHINee, melainkan Key. Poster superbesar yang menampakan full body Key berkostum merah ala “Hello” didalamnya. Poster itu satu banding satu dengan yang asli. Jadi dengan  melihat poster ini, aku bisa memperkirakan tinggi Key yang sebenarnya.
Sambil menyorotkan senter ke poster Key yang ada tepat didepanku, aku tersenyum. Dan Key membalas senyumku dalam poster itu.
Eh tunggu! Senyum? Bukankah sebelumnya pose Key dalam poster ini tidak tersenyum?
DEG! Tiba-tiba jantung berdetak kencang saat menyadari pose Key dalam poster itu berubah.
Kumatikan lampu senter ku satu detik, lalu kembali menyalakannya. Pose Key masih saja mengulum senyum.
Tengkukku mendadak kaku. Aku bergidik ngeri melihatnya. Poster itu, apa poster itu berhantu?
Sekali lagi kumatikan lampu senter dalam beberapa saat, lalu kembali kunyalakan untuk memastikan kalau tadi hanya halusinasiku saja. Namun yang kutemukan justru diluar dugaanku!
Kini poster itu kosong, hanya terlihat backgroundnya yang berwarna putih dan tulisan Key SHINee (versi hello) disisi kirinya. Tepat didepan poster itu justru terlihat sesosok namja berbadan tinggi tegap sedang tersenyum padaku.
“AAAA~” aku berteriak dalam hati. Ingin sekali rasanya benar-benar berteriak, namun ternggorokanku mendadak tercekat. Jangankan berteriak, mengeluarkan suara lirih pun aku tak sanggup. Aku hanya mampu melongo menatap seorang yang sangat teramat mirip sekali dengan Key SHINee yang berjarak 2 meter dariku.
“Annyeonghaseo!” sapanya ramah.
Aku tak membalas sapaannya. Justru memeluk bantal lalu bersembunyi di belakangnya. Ragu-ragu aku mengintip, tapi dia justru tertawa.
“Kau hantu?” ucapku tak yakin.
Dia mengerutkan dahinya mendengar ucapanku.
BODOH! Key kan orang korea. Mana dia tahu kalimat ‘Kau hantu?’
Aku menelan ludah lalu mulai bertanya lagi. “Are you Key SHINee?”
“Ne~.” jawabnya singkat sambil berjalan mendekatiku. Aku bereaksi menjauh. Ia pun menghentikan langkahnya melihat reaksiku.
Kini jarak kami hanya 1 meter. Eh bukan, kini jarak ku dengan ‘seorang Key SHINee’ hanya 1 meter.
WHAT? Key SHINee? Ini kah yang hanya bisa kulakukan? Bersembunyi dibalik dekapan bantal sementara sosok Key ada dihadapanku?
Aku bangkit, menyalakan lampu kamarku, lalu berjalan kearahnya. Kucoba untuk menyentuh lengannya dengan satu telunjukku, dan tubuhnya tampak nyata! Bukan gepeng seperti poster. Tidak juga mudah robek seperti kertas.
GILA! INI BENAR-BENAR KEY!
Spontan aku memeluknya dengan erat sambil meloncat kegirangan. Inilah yang kuimpikan selama ini. Memeluk seorang Key SHINee! Kyaaa~
Dia hanya mampu tertawa dan sedikit berbicara dengan bahasa korea yang tidak kumengerti. Nada bicaranya sama persis dengan yang pernah kudengar di beberapa videonya di you tube. Sedikit aneh dan bertempo cepat. Atau mungkin terdengar agak cepat karena aku tidak mengerti dengan apa yang ia katakan.
Mendengar ucapannya, aku mulai tersadar. Dia memang Key SHINee, tapi seorang Key yang keluar dari poster!
Aku melepaskan pelukanku dan mulai menatapnya curiga. “Are you appear from this poster?” aku menunjuk poster yang berada tepat didepan tempat tidur.
“Ne~.” jawabnya enteng.
“You really Key SHINee who appear from this poster?” tanyaku mengulangi kalimatku.
Dia mengangguk dan sedikit memajukan bibir bawahnya.
“Jika kamu benar-benar Key SHINee,” aku mulai mengintrogasinya. Masih dengan bahasa inggris versiku. “Tentunya kau tahu apa warna favoritmu.”
“Yeah, I love pink!”
Aku berfikir lagi untuk mengetesnya. “Di dorm shine yang baru, kau tidur sekamar dengan siapa?”
“Aku tidur bersama JongHyun Hyung.”
“Lalu siapa tokoh kartun favoritmu?”
“Spongebob.” dia mulai tampak bosan. “Enough?”
“It’s impossible!” aku mengelus permukaan poster yang tampak kosong itu. “Oh aku tahu. Pasti aku sedang bermimpi sekarang. Ini hanya mimpi. Ini bukan kenyataan!” ucapku, percaya bahwa ini hanya mimpi.
“Tidak, aku benar-benar nyata. Bukankah kau baru saja memelukku?” tanyanya masih dalam dialek bahasa inggris yang terdengar aneh ditelingaku.
“Owh aku tahu… mungkin kau hantu!”
“Hahaha.” Tawanya meledak. Terdengar begitu renyah ditelingaku. “Kau masih percaya dengan hantu? Lihatlah! Kakiku masih menapak di lantai. Kau ini ada-ada saja.” Lalu ia tertawa lagi.
Aku langsung memandang ke arah sepatu boot besar berwarna merah yang ia pakai. Dan benar, dia memang tidak sedang melayang seperti cerita-cerita hantu yang kudengar.
“Lalu kenapa kau bisa keluar dari dalam poster? Bukankah itu tampak aneh?” tanyaku dengan bahasa inggris yang ‘apa adanya’. “Dan lagi, jika kau disini, bagaimana dengan kabar Key yang ada di korea? Apakah personil lain tidak mencarimu? Kalau kau ketahuan ada dirumahku, bisa-bisa aku dikira menculikmu nanti. Lalu pasti akan ada banyak polisi yang datang kesini. Sampai-sampai aku dijadikan berita utama yang berbunyi ‘Key SHINee Diculik Shawol Indonesia Berumur 19 tahun’. Bukankah itu sangat mengerikan?” Tanyaku panjang lebar. Sepanjang jalan tol, dan selebar samudera. Oke. Lebay.
Dia tertawa lagi mendengar pertanyaanku, “Kau ini lucu sekali, bisa-bisanya kau cerewet melebihi aku huh?”
Omelan Key seketika membuat bibirku manyun. Saat ia menyadarinya, dia masih bersikap santai.
“Tenanglah, yang penting sekarang aku ada disini bersamamu.” Dia tersenyum. “Dan satu lagi. Aku bukan hantu.” Ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.
OMG! Seketika aku meleleh mendengar perkataannya. Meski ucapannya tidak menjawab rasa penasaranku, kurasa semua itu tidak lagi penting. Yang penting sekarang adalah, ada seorang Key SHINee yang tengah berdiri dihadapanku dan tersenyum menatapku. Senyumnya benar-benar manis dari jarak 50cm ini. *blush*
Sekali lagi aku meleleh, kali ini kujatuhkan tubuhku tepat di kasur sebelum aku benar-benar pingsan. Dia mengikuti gerakanku lalu tidur melintang tepat disampingku.
“Oh iya. Kau sudah tahu namaku Key. Lalu siapa namamu?” tanyanya tanpa memandang ke arahku.
“Namaku Keisha.” Sesaat kemudian aku sadar kalau akan terasa aneh jika dia memanggilku dengan sebutan “Kei”. Oleh karena itu dengan cepat aku meralatnya. “Ehmm.. you can call me Echa. Just Echa, not Keisha.”
Yup, kupikir nama panggilanku sewaktu kecil lebih cocok.
Kemudian dia tak bertanya lagi. Aku tidak bisa melihat jelas ekspresi wajahnya dari samping seperti ini.
“Ehmm, bolehkah aku minta kau untuk melakukan sesuatu untukku?” tanyaku ragu.
“Mwo?” tanyanya lalu menoleh ke arahku.
Aku langsung membuka laci dan mencari kamera polaroidku. Tanpa basa basi aku langsung berfoto dengan Key dan tak lupa memintanya untuk menorehkan beberapa tanda tangan di atas beberapa album original SHINee yang kupunya.
Aku benar-benar tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka ini.
Mungkin aku memang tak tahu kenapa dia bisa tiba-tiba muncul. Akupun tak tahu apa yang terjadi setelah kemunculannya yang begitu aneh. Yang kutahu, bahwa aku benar-benar bahagia karena telah menemukan sosok Key yang selama ini hanya hadir dalam mimpiku.
Tak terasa jam dinding sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Sepertinya sekarang dia sudah terlelap diatas kasur yang berada tepat di samping bawahku. Kebetulan tempat tidurku ini sebenarnya dobel. Satu diatas, satu lagi tersembunyi dibawahnya dan bisa ditarik seperti laci.
Dan kurasa itu sangat berguna sekarang.
Aku tersenyum melihat wajahnya yang tenang saat tidur. Aku masih tak percaya seorang Key ada disampingku dan sedang terlelap dalam tidurnya. Kuharap dia masih disana saat aku terbangun nanti.
“Good night Key…” ucapku lalu mencoba untuk kembali tidur.


-To Be Continue-


Kyaa~ gimana gimana gimana ceritanya? Gaje kan?
Wkwkwkwk, jangan timpuk author pake sandal ya kalo ceritanya jelek. Soalnya ini author juga cuma iseng2 aja bikin cerita gaje kaya ginii. Kekekekeke~


Be A Good Readers Please...