Pages

Saturday, 9 June 2012

FF SHINee : Fuchsia [Part 7]

Selamat sore readers yang paling berharga didunia iniiiii (?) *lempar cium :p
Maaf yang selebar-lebarnya dan setinggi-tingginya baru bisa ngepost sekarang. Soalnya kemaren musti ngelarin tugas dulu. Maaf yaaa #pasangmukapolossambilngemutlollipop
Dan sekarang tiba di fuchsia part 7. Disini semua pertanyaan part sebelumnya akan terjawab. Tentang hubungan gelap (?) yeonju-onew, dan penyebab perselisihan 2 fakultas.

Bagi yang lupa sama part sebelumnya, ini dia cuplikannya~
“Kau tidak boleh memutuskan hubungan pertemanan seperti ini Hyosun, karena disaat kau membutuhkannya kau tidak tahu siapa yang akan benar-benar ada untukmu. Bisa saja itu Minkyo, orang yang kau anggap jahat sekarang ini.” jelas Yeonju yang langsung membuat Hyosun merenung.
Sesuai dengan permintaan Hyosun, hari ini Minho akan mengantarkan yeoja itu ke Gwanghwa-Moon, dimana terdapat Kyobo yang merupakan pusat buku terbesar di korea.
“Wajahmu serius sekali.” Canda Minho menahan tawa. Tapi kemudian dia kembali mencoba menjawab sesaat setelah melihat ekspresi Hyosun yang cemberut. “Ehm.. Yeonju itu…” Minho sempat menerawang ke langit-langit ruangan berlagak serius. “Dia pendiam. Dan sedikit tertutup.”
Dalam ampop itu terdapat beberapa lembar foto, tidak banyak namun cukup membuat Yeonju terperanjat. Wajahnya berubah tegang saat menatap dirinya sendiri menjadi obyek dalam foto itu, sayang harus ada sosok Onew disana. Yeonju tahu benar ini adalah foto ketika ia pergi bersama Onew minggu lalu.
And..now….here’s the stories…

Tittle : Fuchsia [Part 7]
Author : Ichaa Ichez Lockets
Genre : Friendship, Romance, Angst.
Rating : T
Cast : Lee Yeonju, Kim Hyosun, Lee Jinki (Onew), Choi Minho.
Length : Chapter
Desclaimer : This story is originally mine. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!

Suara dentingan ujung garpu yang membentur permukaan piring kaca sedikit demi sedikit mengiringi suasana yang kian canggung. Seperti tak pernah terjadi sebelumnya, moment hari ini tampak membeku kaku dirasakan oleh Hyosun maupun Onew yang duduk berseberangan.
Hyosun tampak sibuk dengan tenderloin steak yang kini tinggal setengah. Sesekali yeoja itu tersenyum ke arah Onew, sesekali pula sekedar menghela udara beraroma terapi yang berasal dari sebuah lilin dengan nyala redup.
“Kau suka dengan dinner kita malam ini Hyosun?” tanya Onew ragu-ragu.
Hyosun mengangguk. Hanya mengangguk tanpa memberikan embel-embel kalimat ‘iya oppa, aku senang.’ Atau ‘tentu saja aku senang.’
Bagi Onew yang telah mempersiapkan ini jauh-jauh hari tentu saja ekspresi Hyosun membuatnya kecewa. Demi melewati hari ini saja Onew sudah menyewa spot di tepi kolam sebuah hotel mewah. Belum lagi para pengiring yang siap memainkan lagu romantic kapan saja Onew menjentikkan jarinya. Sayangnya, satu-satunya orang yang telah ia beri semua itu hanya merespon dengan sebuah anggukan.
Hyosun bukannya sengaja membuat kekasihnya kecewa, namun ia jauh lebih kecewa saat mengetahui Yeonju lah sebenarnya dalang dibalik semua ini. Gadis itu ingat betul kemarin siang ia telah dengan gamblang memberikan foto yang diterimanya pada Yeonju. Spontan membuat Yeonju terdesak. Tak sanggup berkata jujur atau semua rencana yang ia susun akan gagal. Disisi lain ia juga tak ingin membuat sahabatnya salah faham. 
“Ayolah Yeonju, katakan yang sebenarnya. Kau tidak ada hubungan apa-apa kan dengan Onew Oppa?” desak Hyosun yang langsung membuat Yeonju kala itu tak sanggup berkutik.
Yeonju memandang Hyosun sedikit frustasi, bibirnya terkatup rapat. Berkali-kali dihirupnya udara seakan-akan oksigen dalam ruangan itu begitu tipis.
“Itu tidak seperti yang kau bayangkan Hyosun.” Ada kegelisahan dalam nada bicara Yeonju yang halus.
Kalimat yang Yeonju katakan sama sekali belum menjawab rasa penasaran Hyosun. Matanya menyipit dengan serius seperti berusaha memecahkan soal integral matematika. Sampai ada sebuah jawaban yang ia temukan dalam sudut otaknya.
“Jangan bilang kalau kau membantu Onew Oppa untuk mempersiapkan anniversary kami besok?” tebak Hyosun yang langsung membuat Yeonju tak lagi sanggup berkutik.
Dan itu terbukti sekarang.
Hyosun tidak pernah marah jika Onew mengajak sahabatnya mempersiapkan semua ini. Hanya saja dia merasa dibohongi. Ia beranggapan kalau mereka berdua bersekongkol dibelakangnya, walau sebenarnya semua itu untuk kesenangan Hyosun sendiri. Jadi Hyosun pikir sekarang adalah saat yang tepat untuk mengerjai Onew karena ulahnya itu.
“Malam ini kau cantik sekali Hyosun.” Puji Onew mencoba mengeluarkan jurus gombal, padahal Hyosun tahu itu sama sekali bukan style Onew. Lol
“Gomawo.” Jawab Hyosun singkat, datar, lirih dan tanpa ekspresi.
Onew pikir mungkin karena suasana disini terlalu membosankan sehingga membuat mood Hyosun menjadi tidak baik. Oleh karena itu dia langsung menjentikkan jarinya sekali, tanda dinner malam ini mulai memasuki acara inti.
Lantunan ‘Everything I Do I'll Do It For You’ mulai terdengar. Tak lama kemudian seorang waitress datang membawa kotak kecil berwarna merah muda.
“Happy anniversary Hyosun.” Ucap Onew seraya menyerahkan kotak itu pada yeoja cantik yang duduk didepannya. 
Perlahan jemari lentik Hyosun membukanya, dan tanpa dapat ia kendalikan kini ekspresinya berubah. Terperangah.
Bisa ia temukan sebuah jam tangan bermerk dengan kristal-kristal kecil yang melingkar tampak berkilauan didalam kotak itu. Hyosun tak sanggup menyembunyikan keterkejutannya, karena sudah lama ia menginginkan benda berharga ini.
“Itu adalah jam tangan couple, Hyosun.” Ucap Onew menunjukkan jam tangan serupa di pergelangan tangannya. Hanya saja ukuran dan tak ada berlian di jam tangan Onew yang menjadi perbedaannya.
“Apa kau suka?” 
Hyosun mengangguk semangat. Tak mengalihkan pandangannya dari jam tangan itu dalam beberapa detik, tapi kemudian menatap Onew setengah protes.
“Tapi apakah Yeonju juga yang memilihkan jam tangan ini untukku?”
Onew melongo, tawanya lalu meledak. “Haha tidak… tidak. Yeonju hanya membantuku menyiapkan makan malam ini, Hyosun. Dan tentang jam tangan itu, aku sendiri yang special menyiapkannya untukmu.”
Kedua mata Hyosun berbinar. Hampir saja ia meneteskan air mata saking terharunya, “Gomawo Oppa~ saranghae ^^”
Onew tersenyum lebar, pipi chubbynya menggelembung. “Nado saranghae Hyosun. Maaf jika harus melibatkan Yeonju dan membuatmu sedikit kecewa.”
Hyosun hanya menjawabnya dengan gelengan. Bibirnya melengkung membentuk seulas senyum.
Dan malam itu berakhir dengan indah, ditandai dengan kecupan Onew yang mendarat di kening Hyosun.
“Now it’s true…
Everything I do,
I’ll do it for you…”- Bryan Adams
***
Seusai mengikuti kuliah, Yeonju melangkah menyusuri koridor lantai 1. Pandangannya tiba-tiba tersita ketika ada sebuah kerumunan tepat didepan papan pengumuman. Awalnya Yeonju tak tertarik mendekat, namun saat kerumunan itu kompak menatapnya aneh, Yeonju jadi penasaran.
Dengan tulisan besar berwarna merah, headline papan pengumuman itu berbunyi “YEONJU (KEKASIH MINHO) TELAH BERSELINGKUH DENGAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN”
“Ini…?” Yeonju menutup mulut dengan jemarinya karena terkejut. Ia membaca headline itu berulang-ulang namun tetap saja tidak berubah.
Kabar yang seluruhnya tidak benar itu tentu saja menyita perhatian semua orang. Apalagi disana juga terdapat foto-foto yang sama persis dengan yang ditunjukkan Hyosun padanya beberapa hari lalu. Dan tentang kabar Yeonju yang menjadi kekasih Minho, yeoja itu tak tahu pasti sejak kapan gossip itu beredar.
Jemari Yeonju mengepal erat. Ia sempat mengamati orang-orang yang berdiri disekitar papan pengumuman itu sebelum akhirnya meraih foto-foto disana dan merobeknya membabi buta. Emosi yeoja itu memuncak, ia merasa tak melakukan hal yang salah. Namun kini justru harus menerima tuduhan yang sama sekali tidak benar. Apakah Yeonju harus menerima semua ini bahkan disaat belum genap satu semester dia ada disana?
Spontan semua mahasiswa yang semula mengerumuni papan pengumuman itu bersorak melihat tingkah Yeonju. Tapi ada salah satu dari mereka yang lantas maju.
“YA! Siapa yang menyuruhmu merusaknya? Ini berita bagus huh!”
Yeonju menatap yeoja itu tajam. Diperhatikkannya yeoja itu dari atas sampai bawah, tentu saja Yeonju tak sanggup melupakannya. Yeoja ini adalah yeoja yang pernah ditolak Minho beberapa minggu lalu.
“Ada apa ini?” Minho menyembul dari balik kerumunan, bisa ia temukan beberapa lembar foto sudah berserakan di lantai.
“Kau terlambat Minho. Yeoja ini sudah merusak semuanya.” Ucap Yeoja itu menatap Yeonju sinis. Semula yeoja itu menghubungi Minho untuk membuat Minho cemburu, tapi ternyata tak semudah yang ia rencanakan sebelumnya.
“Memangnya ada apa Yeonju?”
“Apa kau tahu yeojachingumu ini berselingkuh?” ucap Yeoja itu menuduh sebelum Yeonju sempat menjelaskannya. “Dan selingkuhannya adalah… mahasiswa kedokteran!” dia tampak puas mengatakan kalimat itu, tak sabar melihat reaksi Minho berikutnya.
Pandangan Minho beralih ke arah Yeonju serius. Seperti mengatakan ‘Apa itu benar?’ lewat tatapan matanya.
Yeonju menggeleng, wajahnya sedikit cemas. Ia takut kalau-kalau hal ini akan merubah pandangan orang-orang terhadapnya. Dan hanya dengan melihat ekspresi Yeonju, Minho tahu benar harus kepada siapa ia berdiri sekarang.
“Maaf tapi ada 2 hal yang ingin aku sampaikan…” ucap Minho tenang. “Yang pertama, tidak benar jika aku dan Yeonju berpacaran. Aku hanya mengatakan bahwa dia adalah yeoja yang aku sukai. Itu saja…”
Yeoja itu terperanjat. Disusul dengan bisikan yang tidak jelas diantara kerumunan.
“…dan yang kedua, karena aku dan Yeonju tidak ada hubungan apapun, jadi aku tidak bisa melarangnya untuk pergi dengan namja lain bukan?”
Kali ini Yeoja itu terdiam. Tak ada lagi jurus pamungkas yang sanggup ia keluarkan. Tanpa dikomando, akhirnya perlahan kerumunan itupun berpencar dengan sendirinya.
“Ini minumlah.” Tawar Minho meletakkan dua botol soft drink diatas meja. 
Seusai insiden tadi Minho mengajak Yeonju ke sebuah ruangan di gedung B, tempat persembunyiannya. Sudah sejak lama tempat itu menjadi tempat favorit Minho. Disana jauh sekali dari keramaian, dan yang jelas tak sembarang orang bisa menemukannya disana.
“Maaf karena dendam yeoja tadi kepadaku, sekarang jadi kau yang terkena masalah.”
Yeonju menggeleng. “Ne. Gwenchana.”
“Tapi mereka tidak menyakitimu kan? Apa ada kata-kata mereka yang membuatmu sakit hati?”
Sekali lagi Yeonju menggeleng, ia tersenyum tipis menjawab pertanyaan Minho yang terdengar serius. Lagipula Yeonju tak terlalu memikirkan hal itu, justru mencoba menganalisa dari mana yeoja tadi bisa mendapatkan foto-foto dirinya bersama Onew.
Apakah Mikyung? Yeonju tidak menyangka dia berbuat sejauh ini…
“Yeonju, bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanya Minho membuyarkan lamunan Yeonju. Ditatapnya kedua bola mata Yeonju lurus-lurus dengan sorot ingin tahu. Yeonju jadi mengangguk gugup.
“Ehm.. Sebenarnya siapa mahasiswa kedokteran yang tadi sempat mereka bicarakan?”
Yeonju menggigit bibir bawahnya seraya membalas tatapan lekat Minho dengan ragu, seakan-akan Minho sanggup membaca pikirannya sekarang.
“Eung namja itu… dia teman SMA-ku. Beberapa hari yang lalu kami…”
“Oh begitu rupanya.” Potong Minho tak ingin mengetahui urusan Yeonju dengan namja itu lebih lanjut. Kemudian ia kembali membenarkan posisi duduknya yang semula condong.
Yeonju sedikit lega pertanyaan itu tidak berlarut-larut. Melihat reaksi Minho yang santai membuat ia kembali menemukan zona nyamannya di sisi namja itu.
“Sekarang apakah boleh aku yang balik bertanya?” tanya Yeonju takut-takut. Tapi Minho justru menoleh menaikkan alisnya, menunggu pertanyaan apa yang keluar dari bibir yeoja mungil disampingnya.
“…sebenarnya apa yang terjadi antara fakultas fotografi dan kedokteran? Sepertinya masih ada info lain yang sunbaenim ketahui.”
Minho tertawa kecil mendengar Yeonju memanggilnya ‘sunbaenim’, tapi kemudian dia meletakkan telapak tangannya diatas topi rajutan berwarna putih yang Yeonju pakai, “Bukankah aku sudah pernah menceritakannya padamu, hobaenim.” Canda Minho memberi tekanan di akhir kalimat yang ia ucapkan.
Bukan jawaban itu yang Yeonju minta. Melainkan hal lain yang mungkin Minho ketahui, Yeonju tahu Minho menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi merengek, memohon sambil mengeluarkan aegyo sama sekali bukan style Yeonju ketika menginginkan sesuatu.
Walhasil Yeonju hanya diam menyembunyikan kekecewaan di sela hatinya.
“Semua itu bisa dibilang karena aku.” Ucap Minho tanpa melihat ke arah Yeonju, justru menerawang jauh dengan ekspresi yang berubah drastis.
“…sudah lama beredar gossip tentang pihak kampus yang membedakan dua fakultas ini, kedokteran dan fotografi. Tapi tak ada yang berani mengungkapkannya secara gamblang…” Minho berhenti sejenak, meraih kameranya dan melihat beberapa foto dalam kamera itu sambil terus bercerita.
“…sampai ada seorang mahasiswa semester 2 yang terpilih menjadi ketua ospek fakultas, memiliki rencana besar namun terbentur masalah dana. Pihak kampus memberi donasi yang sangat sedikit dan menolak untuk memberi persetujuan dari sponsor. Akhirnya rencana ospek yang sudah tersusun rapi harus hancur berantakan.”
Yeonju sempat menunggu sejenak apakah Minho akan melanjutkan kalimatnya atau tidak. Namun namja itu masih diam.
“Lalu apa hubungannya dengan perselisihan antar 2 fakultas?” tanya Yeonju polos. Minho mengangkat sudut bibirnya.
“Dari tahun ke tahun, setiap event yang diadakan di fakultas kedokteran berlangsung sangat meriah. Tapi di fakultas fotografi, mengadakan ospek yang sedikit berbeda saja begitu sulit. Kau tahu apa artinya?”
Yeonju mengangguk. “Pemberian dana untuk dua fakultas itu sangat berbeda, ne?”
“Benar. Dan karena itu, ketua ospek tadi melakukan pemberontakan langsung ke rektor kampus. Padahal ia tahu perbuatan itu sangat bodoh.”
Tenggorokan Yeonju tercekat. Ia tak menyangka betapa mahasiswa itu tidak sadar siapakah yang tengah dihadapinya. Suasana waktu itu pastilah sangat kacau, ketika fakultas yang merasa tidak adil akhirnya angkat bicara. Bisa Yeonju bayangkan di halaman gedung rektorat yang megah ada seorang mahasiswa berdiri sambil berteriak, sementara banyak mahasiswa lain yang berkerumun di belakangnya. Mungkin itu bisa dibilang salah satu kejadian bersejarah bagi mahasiswa fakultas fotografi.
“Lalu apakah setelah itu terjadi perubahan?”
“Tidak. Tidak akan pernah.” Ucap Minho tajam. “Rektor masih tutup telinga sampai sekarang. Dan tidak banyak yang tahu, sebenarnya dia sangat tertarik dengan fakultas kedokteran karena putranya sendiri sedang berkuliah disana. Terdengar kekanakan bukan?”
“Putra rektor?”
“Lee Jinki.” Jawab Minho cepat. “Aku tidak akan pernah melupakan namanya.” 
Deg!
Sontak Yeonju terperanjat. Ekspresinya yang semula penasaran kini berubah tegang. Antara terkejut dan tak percaya nama itu yang benar-benar keluar dari bibir Minho.
Orang yang baru saja Minho bicarakan adalah Onew, teman SMA sekaligus kekasih dari sahabat Yeonju sendiri. Onew yang ia kenal begitu dewasa dan baik hati, ternyata pemicu terjadinya semua ini. 
Kenapa semua bisa sangat kebetulan?
Tatapan Yeonju masih pias sampai samar-samar ia menangkap kedua bola mata Minho yang teduh, “Dan apa kau tahu siapa pria bodoh yang melakukan semua  itu, Yeonju?”
Yeonju tak menjawab, Minho justru tampak menahan tawa. “Aku tahu kau pasti sudah bisa mengira. Akulah pria bodoh itu Yeonju. Untunglah aku hanya diturunkan dari jabatanku tak sampai dikeluarkan. Jika tidak, kita tidak akan pernah bertemu seperti ini bukan?”
-To Be Continue-


Nah, semuanya terjawab kan? Antara hubungan yeonju-Onew yang semula dikira gelap (?), terus alasan kenapa terjadi perselisihan antar 2 fakultas, dan kenapa Minho begitu terkenal. Wkwkwk
Dan apakah yang terjadi setelah ini? 
Mungkin di part ini udah banyak pertanyaan terjawab, tapi… gimana tentang Minho yang ternyata ‘menyimpan sesuatu’ pada Onew – namjachingu Hyosun? Dan apakah Yeonju akan membongkar hubungan OnSun(?) pada Minho? #apaini
Wkwkwk. Pokoknya tunggu next part ajalah~
Tapi maap, aku ngga bisa janji bakalan nongol minggu depan. Dan kabar buruknya lagi (?), aku juga ga janji bisa ngepost FF ini setiap Minggu. Mungkin ntar bakalan sebulan sekali, dua bulan sekali ato bahkan setelah aku selesai PKL ._.V
Miannn, tapi mau gimana lagi. kerjaanku ga Cuma bikin FF u.u banyak yang musti diprioritasin. Tapi kalo ada waktu, aku usahain secepatnya ngepost 
Gomawo buat readers yang bertahan (?) sampai part ini. Semoga masih bersedia meninggalkan jejak . hehe. Annyeong~~ *naik kereta kuda bareng Minho.

14 comments:

  1. Tpi eon,, *dah ikut2an korea* aku masih bingung...... kira2 gmna lanjutanya yah ??? Klo minho oppa tw yeonju it teman onew oppa ap dy bkal mrah sma yeonju yah eon ?????
    trus,, kliatanxa kn minho oppa suka ama hyosun ... yeonjunya gimanaaa eon ??????
    Pasti eon ga ngasih jwbn pertanyaan ini kan ????



    tpi,, yg part 7 ini krennnn...... gak bkin org trlalu mati pensaran..... jdinya gak tlalu bingung eon.....

    Eonni DAEBAK !!!! *kisskisskiss*

    moga cpet sembuh eon...^^v

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia konfliknya. hehe ntar lama2 kejawab kog ^^

      makash saaayyy.
      tggu next part ya

      Delete
  2. Haaaa.....
    akhirnya terjawab juga semuanya...
    Kirain ngapain si Yeonju jalan bareng Onew, ternyata mau nyiapin makanan romantis toh...

    Hmmm.... kayaknya udah makin jelas nih konfliknya. Aduuh, kak ichez kok daebak banget sih bikin cerita.. Aku jadi makin suka sma ff fuchsia..

    Masalah kakak bakalan jarang ngepost aku bisa ngerti kok kesibukan kakak, yang pasti aku bakalan nunggu terus ff ini. Kapanpun kak ichez ngepostnya pasti aku baca kok, He he he he
    Semangat ya kak buat PKL nya :) :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap bner!

      wahh makasih saayyy. hehe semoga tidak mengecewakan ^^

      hehe makasih udah mau setia nunggu.
      nae! *hug

      Delete
  3. Wohohoho,,, unn mianhe,, aku juga lagi sibuk unn *ngga.nanya*
    Pas buka blog, trus buka blog unnie,, eh ada ini !! Yeay..

    Baca di sini sekalian deh,, jadi ntar di note FB ngga aku komen ya, unn, piss

    Hhh..
    Gitu to ternyata *manggut2.bareng.jjong

    Oke deh,, ngga penasaran lagi,, tapi masih ding *Ding.dong
    Yang tentang Minho sama Onew itu *nunjuk.kalimat.yang.minho.lagi.cerita*
    Minho berarti belum tau yah kalo yeonju tuh kenal onew dan onew itu namchingunya Hyosun?? Hmmm... Gimana lanjutannya?? Kita nantikan di part selanjutnya *Pake.soudtrack.TMTS(?)

    _muna_

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha sama dong.
      kekek iya gapapa ^^
      yap bener banget. itu dia misterinya. ihihi
      gomawo yaaa

      Delete
  4. loh?
    ternyata onppa sm minppa itu ada masalah yaa unn? terus kira2 apa 'sesuatu' yg dimaksud unnie tadi? :o
    wuuu, makin banyak pertanyaan di benak saeng --"

    yg penting ngupload kelanjutannya unn :D saeng pasti tunggu kok *apadah* abisnya ff nya daebakk sih xD :)

    ReplyDelete
  5. akhirnya author nge-post juga :D
    mian baru sempat baca FF nya juga thor.

    di part ini semuanya terungkap dan makin buat penasaran u,u
    tapi part ini keren thor!
    fighting buat author ^^

    ReplyDelete
  6. annyeooong , aku reader baru disini kkkk~
    eonni FF nya daebak !! :D
    bikin penasaraaaaan
    capet di lanjut ya eon kk~

    ReplyDelete
  7. Part selanjutnya kapan lagi di post nya?

    ReplyDelete