Pages

Saturday, 1 October 2011

FF B1A4 : Victory [Part 15]



alohaa readers. author yang paling cantik sedunia (*amin :p #narsis) ini dateng lagiiiii~
masih inget kan jadwal ngepostnya sekarang tiap hari sabtu? maap ngepostnya rada malem. soalnya ini juga baru jadi bikinnya. *nglembur dari jam 9 pagi. wkwkwk.
okelah itu tidak penting, yang penting sekarangg adalah selamat membaca semuanyaaa. *lempar popcorn.



Tittle                : Victory [Part 15]
Author             : Ichaa Ichez Lockets
Genre              : Friendship, Romance.
Rating             : T
Cast                 : Shin Hye Mi (Naya), Jung Eun Sun, Janny Lee (Jane), Kumiko Chan, B1A4 member.
Length             : Chaptered
Desclaimer      : This story is originally mine and inspired of many articles that I read. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!

                Pandangan Hye Mi masih kosong ketika ia dan Key telah melewati pintu supermarket kemudian berdiri diluar. Gadis itu mematung tanpa suara. Sedangkan sosok Key terus saja berbicara mengenai belanjaannya yang sudah terlanjur Hye Mi bayar.
            “…kalau begitu tunggulah disini.” Ucap Key melanjutkan kalimatnya. “Aku akan mengambil uang didekat sini kemudian menyerahkannya kembali padamu.” Lanjutnya mulai melangkah pergi.
            “Oh chakkaman!” teriak Hye Mi membuat langkah Key berhenti. “Itu.. em.. tidak usah… Kau tidak perlu membayarnya.”
            “Tapi…”
            “Ah~ bagaimana dengan berfoto bersama?”
            Key sedikit memiringkan kepalanya. “Mwo?”
            Hye Mi justru tersenyum, “Kau bisa mengganti uangku dengan berfoto bersamaku. Anggap saja kita impas.”
            Key terdiam sejenak, tampaknya namja itu sedang memerhatikan Hye Mi dari balik kacamata hitamnya yang besar.
            “Aku berjanji tidak akan menyebarluaskan foto itu.” lanjut Hye Mi meyakinkan. “Jika terjadi sesuatu, kau bisa mencariku di gedung WM entertainment.”
            Bodoh. Sedetik setelah mengucapkan kalimat itu, Hye Mi merasa ia benar-benar bodoh. Karena ia tahu bahkan kalimat tadi tak berarti apapun dimata Key.
            Tapi yang diucapkan Key selanjutnya justru diluar dugaan.
            “Apa kau seorang trainee?”
            “Mwo?” alis Hye Mi terangkat. Ia sempat terkejut tapi akhirnya mengangguk ragu. “Aku berharap bisa berdiri satu panggung denganmu.”
            Lagi-lagi Hye Mi merasa kalimatnya itu sangat aneh. Namun sejurus kemudian tawa Key justru meledak. Membuat Hye Mi terdiam, sedikit heran mendengar tawa khas itu terpampang jelas didepannya.
            “Geurae~ geurae~” ucap Key disela tawanya. “Kalau begitu baiklah, kita bisa berfoto bersama sekarang.”
            “Jinja?” tanya Hye Mi tak percaya.
            Key mengangguk.
            Karena tak mau membuat Key menunggu lebih lama, Hye Mi langsung mengeluarkan kamera Polaroid dari dalam tasnya. Diluar dugaan, justru Key yang menawarkan diri untuk mengambil momen mereka berdua menggunakan kamera polaroid itu. Tak lupa, Key juga membubuhkan tanda tangannya disana.
            “Ini.” Ucap Key menyerahkan foto itu. “Kuharap impianmu bisa tercapai. Dan maaf aku harus kembali sekarang.” Lanjutnya sedikit tergesa, lalu kembali mengeratkan jaket dan memasukkan tangan kedalam sakunya kemudian melangkah pergi.
            Hye Mi tercenung. Bisa ia lihat sosok berbadan tegap itu mulai berjalan menjauh. Dagu yang terangkat,  langkah yang elegan, benar-benar terlihat seperti sosok Almighty ‘Diva’ Key yang sebenarnya.
            Pandangan Hye Mi beralih ke arah selembar foto yang ia pegang. Sederhana, hanya menampakkan senyum lugu Hye Mi bersama dengan Key yang memasang pose cool. Tapi goresan tangan Key lah yang menarik perhatian Hye Mi.
            “Kutunggu kau diatas panggung.” Tulis Key tepat dibawah tanda tangannya.
            Senyum Hye Mi mengembang. Ia langsung menutup mulut dengan tangan saking terkejutnya. Ia tak peduli orang-orang menatapnya heran karena telah berteriak sambil meloncat-loncat di pinggir jalan. Yang jelas, ia benar-benar senang. Dan hanya dengan cara itulah Hye Mi bisa mengungkapkan rasa senangnya.
            Tapi ada satu yang Hye Mi lupakan. Ia sedang tersesat sekarang!
            Akhirnya Hye Mi kembali berjalan mengikuti jalan setapak yang baru saja Key lewati. Tak jauh dari sana, Hye Mi bisa menemukan sebuah bangunan yang sangat besar dan megah dengan halaman yang cukup luas.
            “Tempat ini…”
            Meski Hye Mi tak pernah kesana, namun ia tahu benar ada sebuah acara yang akan diadakan disana besok malam. Sayangnya Hye Mi tak memiliki tiket, ia bahkan hampir melupakan acara ini sebelumnya. Dan kini Hye Mi hanya mampu berdiri diluar sementara ia tahu sosok idolanya, SHINee, sedang berada didalam.
            “Klik!”
            Tercetak sebuah foto dari kamera Polaroid Hye Mi yang menampakan banner besar tepat didepan gedung tersebut. Hye Mi hanya mampu menghela nafas sambil melihat foto itu, kemudian ia kembali menatap sebuah banner besar yang ada didepannya.
            The 1st SHINee World Concert. Hye Mi yakin, suatu saat nanti ia punya kesempatan untuk melihatnya secara langsung. Entah kapan.
***
            (Backsound : Beautiful Target)
Hari pertama masuk training  Hye Mi sudah dikejutkan dengan sesuatu yang terjadi di gedung WM Ent. Bukan hal yang serius, melainkan sesuatu yang justru membuat Hye Mi tertawa, sekaligus membuat Eun Sun malu karenanya.
            Ini ulah Sandeul. Tepat ketika jam makan siang, Sandeul telah menggemparkan seluruh isi gedung dengan suara merdunya melalui speaker yang terpasang disetiap ruangan serta sudut koridor. Awalnya dia hanya menyanyikan lagu romantis, tapi kemudian kalimat yang keluar dari bibir namja itu langsung membuat semua orang bersorak mendengarnya.
            “Lagu yang baru saja aku nyanyikan ini ku persembahkan untuk Eun Sun.” ucapnya lalu mengambil nafas sejenak kemudian mulai berkata lagi dari ujung mic nya. “Eun Sun-ah, aku tahu kau pasti sedang mendengarku sekarang...”
            Eun Sun yang tengah berada didepan loker bersama Hye Mi langsung terdiam. Kemudian ia langsung menoleh ke arah speaker terdekat, mencoba lebih memperhatikan suara yang keluar dari speaker itu.
            “Unnie, apa Sandeul Oppa sedang membicarakanku?” tanyanya kaget.
            Hye Mi tertawa kecil. “Kita dengar saja, Saengie.”
            “…Sebenarnya sejak pertamakali… Ah… Aku tidak pandai berbicara menggunakan kata-kata romantis...”
            Hye Mi kembali tertawa mendengar kalimat Sandeul yang begitu lugu, berbanding terbalik dengan wajah Eun Sun yang semakin memerah mendengarnya.
            Kemudian justru seperti sebuah perdebatan yang terdengar dari speaker itu. Tampaknya Baro dan Gongchan tengah mendesak Sandeul untuk melanjutkan kata-katanya, namun Sandeul tak tahu harus berkata apa.
            “Hmm.. Eun Sun-ah.. Sepertinya Sandeul Oppa mu ini telah jatuh cinta padamu.” Ucap Baro gemas karena Sandeul tak juga melanjutkan kelimatnya yang tertunda. “Apa kau juga merasakannya?”
            Akhirnya kata-kata itu justru keluar dari bibir Baro, Hye Mi langsung menyenggol lengan Eun Sun sambil tersenyum.
            “Ah Eonnie~~” Eun Sun semakin menunduk karena malu.
            “Kutunggu jawabanmu sekarang juga dikantin.” Lanjut sebuah suara dari speaker, yang Hye Mi tahu itu suara Gongchan. “Jangan sampai kau tidak datang noona.. eh.. Eun Sun. Emm annyeong~~”
            ‘KLIK’
            “Eonnie, eotokhae?!” rengek Eun Sun panik. Tak tahu apa yang harus ia lakukan.
            “Keputusan sepenuhnya ada padamu.” Ucap Hye Mi memegang pundak Eun Sun. “Ikuti saja kata hatimu. Arrasso?”
            Eun Sun menatap Hye Mi sejenak, ia mengela nafas kemudian mengangguk.
            “Kalau begitu… Kajja!” gandeng Hye Mi menuju kantin.
            Begitu mereka berdua menapaki bibir kantin, riuh tepuk tangan sudah menyambut kedatangan mereka disana. Hye Mi bisa melihat Sandeul berdiri tepat ditengah ruangan membawa sebuah buket bunga serta boneka Hello Kitty kesukaan Eun Sun di tangannya.
            Hye Mi sempat melirik ke arah Eun Sun, gadis itu terlihat sangat gugup. Bagaimana tidak, kejadian ini benar-benar diluar dugaan. Sandeul sama sekali tak pernah memperlihatkan tanda-tanda ‘suka’ didepan Eun Sun, tapi sekarang tiba-tiba ia justru mengungkapkannya secara gamblang.
            Dibelakang Sandeul ada Baro, Jinyoung, Gongchan serta Shinwoo yang memberi dukungan. Begitu pula dengan semua trainee yang sedang ada di kantin. Bahkan yang ada diluar kantin juga berlomba-lomba mendekat, tak mau ketinggalan menonton aksi langka ini.
            Suasana benar-benar ramai sekarang.
            “Eun Sun… Ehmm.. anu…” Sandeul tampak ragu melanjutkan ucapannya. Membuat Baro sekali lagi tampak gemas kemudian mendorong tubuh Sandeul hingga dia dan  Eun Sun  sanggup berhadapan. Dan Hye Mi memilih untuk mundur beberapa langkah memberikan kesempatan untuk mereka berdua.
            “Hmm.. Eun Sun-ah, kau tadi sudah mendengarnya bukan?”
            Eun Sun mengangguk pelan.
            “Kalau begitu.. ini… eum..” Sandeul menunjuk ke arah dua barang yang ia bawa. “Kalau kau mau menerimaku, tolong kau ambil bunga mawar ini. Tapi jika kau menolakku, maka kau bisa menyimpan boneka ini...”
            Eun Sun menatap kedua barang itu ragu. Ia masih tak menemukan jawabannya.
            “… dan kau bisa memilihnya mulai sekarang.” Ucap Sandeul lalu menutup kedua matanya. Membuat Eun Sun semakin bimbang. Eun Sun sempat menoleh ke arah Hye Mi untuk mencari jawaban, namun Hye Mi tak mampu berkata banyak.
            Seluruh trainee yang ada di tempat itu kompak bersorak membujuk Eun Sun agar menerima Sandeul. Suasana jadi dua kali lipat lebih ramai daripada sebelumnya.
            Eun Sun kembali menatap dua barang yang tengah Sandeul bawa. Ia menggigit bibir bawahnya karena ia takut salah mengambil keputusan.
            Akhirnya, perlahan tangan gadis itu mulai mendekati salah satu barang yang Sandeul pegang. Meski ragu, namun Eun Sun tahu itu adalah pilihan yang terbaik baginya. Dan ia harap juga terbaik bagi Sandeul.
            “Mianhe Oppa.” Ucap Eun Sun kemudian mengambil boneka Hello Kitty dari tangan Sandeul.
***
            Koridor mulai sepi saat Hye Mi tengah berjalan melintasinya. Suasana pun berubah drastis tak seperti apa yang terjadi tadi siang karena semua kelas sudah berakhir beberapa saat lalu, dan sekarang Hye Mi justru ingin memanfaatkan waktu ini untuk sejenak berlatih koreo sebelum ia kembali ke dorm.
            Namun ketika ia membuka pintu ruang koreo, seseorang justru lebih dulu berada didalamnya.
            “Sandeul?”
            “Ah noona~.” Sandeul langsung bangkit. “Annyeonghaseo.” Lanjutnya lalu membungkuk.
            “Apa yang sedang kau lakukan disini?”
            “Ehm..” Sandeul menggaruk tengkuknya. “Aku kena hukuman karena tadi telah membuat keributan di kantin. Jadi sekarang aku harus bertanggungjawab membersihkan ruang koreo sebagai gantinya. Hehehe.”
            Hye Mi sempat menahan tawa melihat reaksi Sandeul. Padahal ia merasa iba akan nasib buruk yang melanda namja itu hari ini. Tak hanya mendapat penolakan dari Eun Sun, tapi sekarang ia juga harus menjalani hukuman karena telah membuat keributan. Poor namja.
            “Mau kubantu?” tawar Hye Mi.
            “Ne?”
            “Berikan itu padaku.” Ucap Hye Mi menunjuk sebuah semprotan yang ada dibelakang Sandeul. “Kau yang mengepel lantai, biar aku yang membersihkan cermin. Bagaimana?”
            Sandeul sempat melongo sampai akhirnya menyerahkan barang yang Hye Mi minta. “Gomawo noona!”
            Dan merekapun memulainya. Sandeul dengan semangat mengepel lantai, sedangkan Hye Mi tampak senang bisa membantu membersihkan cermin selebar sisi tembok. Karena dikerjakan dua orang, bahkan tak sampai 30 menit pekerjaan merekapun selesai.
            “Ini noona.” Ucap Sandeul menyerahkan sebotol minuman. “Gamsahamnida atas bantuannya.”
            “Ne. Cheonmaneyo.” Ucap Hye Mi sambil menerima botol minuman itu. “Tapi kau tidak pa-pa kan?”
            Sandeul tersenyum mengerti maksud pertanyaan itu. “Nan gwencahana. Hanya saja…” ia terdiam sesaat. “Apa noona tahu alasan Eun Sun tak mau menerimaku?”
            Hye Mi terdiam. Tak mungkin ia berterus terang menceritakan bagaimana hubungan Jinyoung dan Eun Sun. Hanya sebuah gelengan pelan yang bisa Hye Mi perlihatkan setelahnya.
            “Oh..” Sandeul sedikit kecewa. “Andai saja yang kusukai itu noona, pasti tidak akan berakhir seperti ini bukan?”
            “Mwo?” tanya Hye Mi terkejut.
            “Haha, aku hanya bercanda noona.” Lanjutnya lalu tertawa. “Gomawo untuk hari ini. Aku tidak akan mengganggu waktu latihanmu. Annyeong~” pamitnya lalu pergi. Sedangkan Hye Mi hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat kepergian Sandeul.
Kemudian Hye Mi mulai berjalan ke sudut ruang untuk menyalakan music. Namun suara tawa seorang namja dan yeoja yang memasuki ruangan itu lebih dulu terdengar. Membuat langkah Hye Mi terhenti di tengah-tengah.
            “Gongchan? Jane?!”
            “Noonaa~~” jawab Gongchan tampak girang menemukan Hye Mi disana. “Apa kau juga sedang berlatih?”
            Hye Mi mengangguk.
            “Sepertinya aku harus pergi sekarang juga Gongchan. Kita berlatih lain kali saja.” pamit Jane cepat kemudian kembali meninggalkan ruangan. Bahkan panggilan Gongchan Jane abaikan.
Dan bagi Hye Mi, ini bukan yang pertama kalinya ia temukan sikap Jane yang selalu menghindar. Tapi yang Hye Mi herankan adalah, apa tidak salah dia melihat Jane dan Gongchan berbaikan seperti ini setelah insiden kecelakaan itu?
            “Channie? Kau dan Jane?”
            Gongchan justru tersenyum, “Aku sudah memaafkannya noona. Sama seperti apa yang kau katakan, ternyata dia orang yang baik. Jane noona mau mengakui kesalahannya, dan bahkan dia juga sudah menceritakan semuanya padaku.” Papar namja itu santai.
            “Menceritakan semuanya?”
            “He’em.” Gongchan mengangguk. “Dia menceritakan semua kejadian mulai dari kalian audisi sampai sekarang. Dan sudah kuduga, kau tidak jahat seperti apa yang kau katakan sebelumnya, noona.”
            Hye Mi sempat tak percaya. Jane yang ia kenal pendiam dan misterius itu bisa-bisanya begitu terbuka dengan sesosok namja polos seperti yang ada didepannya sekarang ini. Bahkan Jane juga berani mengakui kesalahannya. Benar-benar terdengar seperti bukan sosok Jane yang Hye Mi kenal sebelumnya.
            “Andai saja aku punya aegyo sepertimu Channie…”
***
            Lagi-lagi kantin penuh saat jam makan siang. Dengan sebuah nampan yang ada diatas kedua tangan, Hye Mi berjalan menyusuri kantin kalau-kalau ada meja yang masih kosong. Dan dia menemukannya, sebuah meja dengan seorang namja yang tengah asik menyeruput secangkir kopi di sudut ruangan.
            “Oppa, bolehkah aku duduk disini?”
            Namja berkacamata itu mendongak, “Oh ne, silakan.” Ucapnya lalu menggeser kursi disampingnya.
            “Oppa tidak makan?” tanya Hye Mi menyadari hanya ada secangkir kopi hangat disana.
            “Ani. Aku tidak lapar.” Jawabnya santai. “Oh iya, bagaimana dengan liburanmu kemarin? Apakah menyenangkan?”
            Hye Mi tersenyum lebar. “Oh tentu saja me…”
            “Unnie!” Panggil seseorang tepat sebelum Hye Mi menyelesaikan kalimatnya.
            Ternyata itu Eun Sun… dan juga Jinyoung. Hye baru menyadari entah kenapa ketika ia bertemu Jinyoung, namja itu pasti sedang bersama Eun Sun. Hye Mi tak tahu ini hanya kebetulan atau …
            “Kami berdua boleh duduk disini?” tanya Eun Sun menunjuk dua bangku di meja Shinwoo yang masih kosong.
            Shinwoo mengangguk. “Ne~ Silakan Eun Sun.”
            Jadilah… Hye Mi duduk disamping Shinwoo dengan Jinyoung yang berada diseberang mejanya. Sedangkan Eun Sun ada disamping Jinyoung, berseberangan dengan Shinwoo yang duduk didepannya.
            Hye Mi dan Jinyoung saling bertatapan. Dan Shinwoo tahu benar ada sesuatu dibalik tatapan itu.
            “Wah kantin hari ini lagi-lagi penuh. Beruntung sekali aku bisa mendapatkan meja yang masih kosong.” Ucap Eun Sun tak mampu membaca situasi ‘dingin’ antara ketiga orang lainnya.
“Ah iya eonnie, aku tadi lupa mengambil sebotol susu.” Lanjutnya. “Uh~ bisakah susu itu untukku saja? Akan ku ganti dengan jus orange ini…”
            “Maaf waktu itu aku pergi tanpa pamit.” Ucap Jinyoung tiba-tiba. “Terima kasih kau mau merawatku hingga sembuh, Hye Mi.”
            DEG! Spontan semua menoleh ke arah Jinyoung. Tidak bisa mengerti apa yang sedang namja itu bicarakan.
            Hye Mi terperanjat mendengar Jinyoung mengungkapkan kejadian itu sekarang. Didepan Eun Sun secara langsung. Membuat Hye Mi takut kalau dongsaengnya itu berfikir yang tidak-tidak.
            “Oppa? Apa yang kau bicarakan?” tanya Eun Sun tak mengerti.
            “Mungkin jika tak ada kau, aku tidak akan bisa sampai ke Chongju dengan selamat.” Lanjut Jinyoung mengabaikan pertanyaan Eun Sun. Tatapannya tak pernah pergi dari Hye Mi. “Dan terimakasih juga untuk penutup telinga serta sarung tangan yang sanggup menghangatkanku, Hye Mi.”
            Hye Mi tak menjawab, justru membalas tatapan Jinyoung ragu. ‘Kumohon berhentilah… ini bukan saat yang tepat Jinyoung-shi…” ucapnya dalam hati.
            Tatapan Hye Mi beralih ke arah Eun Sun yang masih menyimpan tanda tanya, dan bahkan wajah yeoja mungil itu mulai menaruh kecurigaan. Sedangkan Shinwoo hanya mampu terdiam sambil mengaduk kopi hangatnya, tak mau membuat situasi bertambah rumit.
            “Kalian berdua…? Apa kalian bertemu selama liburan yang aku tak tahu?”
-To Be Continue-


            Uwooo~ maap Key rencananya emang Cuma jadi cameo ._.v dan soal ngasih tanda tangan + tulisan buat Hye Mi dari Key itu aku cuma ngikut ama fakta Baro yang dulu juga dikasih pernah dikasih tanda tangan ama Yunho yang bunyinya “Mari bertemu diatas panggung di masa depan!” dan akhirnya mereka bener2 ketemu di atas panggung mucore 2 tahun kemudian ^^b
            Oiya, ini ceritanya masih awal tahun 2011 ya. Jadi masih ada shinee 1st concert. Wkwkwk *maksa banget :p
            Wekekek, ternyata Sandeul diem2 suka ya ama Eun Sun. tapi begitu nembak malah ditolak. Wkwkwk. Dan Jane ternyata cuma bisa blak-blak an nya (?) ama Channie ya? Ini semua berkat aegyonya Channie yang bikin semua klepek-klepek :p *apadeh.
            Terus gimana ya dengan Eun Sun yang udah mulai curiga sama hubungan Hye Mi dan Jinyoung? Apakah dia bakal tahu? atau justru bakalan jadi kencan diam-diam? Mari kita temukan jawabannya dalam program termehek-mehek season 2. *mulai sarap.
            Terakhir, gomawo yang udah mau baca. Komennya author tungguuu.  sampai ketemu di part 16~~ *eh tunggu, part 16? udah banyak banget ya? *baru nyadar :p tapi belum pada bosen kan? ting! ting! ting! *angkat alis

No comments:

Post a Comment