alohaa readers.
author yang paling cantik sedunia (*amin :p #narsis) ini dateng lagiiiii~
masih inget kan
jadwal ngepostnya sekarang tiap hari sabtu? maap ngepostnya rada malem. soalnya
ini juga baru jadi bikinnya. *nglembur dari jam 9 pagi. wkwkwk.
okelah itu tidak penting, yang penting
sekarangg adalah selamat membaca semuanyaaa. *lempar popcorn.
Tittle :
Victory [Part 15]
Author :
Ichaa Ichez Lockets
Genre : Friendship, Romance.
Rating : T
Cast : Shin Hye Mi (Naya), Jung Eun
Sun, Janny Lee (Jane), Kumiko Chan, B1A4 member.
Length : Chaptered
Desclaimer : This story is originally mine and
inspired of many articles that I read. This is only a FICTION, my IMAGINATION
and the character is not real. Enjoy reading!
Pandangan Hye Mi masih kosong ketika ia dan Key telah
melewati pintu supermarket kemudian berdiri diluar. Gadis itu mematung tanpa
suara. Sedangkan sosok Key terus saja berbicara mengenai belanjaannya yang
sudah terlanjur Hye Mi bayar.
“…kalau
begitu tunggulah disini.” Ucap Key melanjutkan kalimatnya. “Aku akan mengambil
uang didekat sini kemudian menyerahkannya kembali padamu.” Lanjutnya mulai
melangkah pergi.
“Oh
chakkaman!” teriak Hye Mi membuat langkah Key berhenti. “Itu.. em.. tidak usah…
Kau tidak perlu membayarnya.”
“Tapi…”
“Ah~ bagaimana
dengan berfoto bersama?”
Key sedikit
memiringkan kepalanya. “Mwo?”
Hye Mi
justru tersenyum, “Kau bisa mengganti uangku dengan berfoto bersamaku. Anggap
saja kita impas.”
Key terdiam
sejenak, tampaknya namja itu sedang memerhatikan Hye Mi dari balik kacamata
hitamnya yang besar.
“Aku
berjanji tidak akan menyebarluaskan foto itu.” lanjut Hye Mi meyakinkan. “Jika
terjadi sesuatu, kau bisa mencariku di gedung WM entertainment.”
Bodoh.
Sedetik setelah mengucapkan kalimat itu, Hye Mi merasa ia benar-benar bodoh.
Karena ia tahu bahkan kalimat tadi tak berarti apapun dimata Key.
Tapi yang
diucapkan Key selanjutnya justru diluar dugaan.
“Apa kau
seorang trainee?”
“Mwo?” alis
Hye Mi terangkat. Ia sempat terkejut tapi akhirnya mengangguk ragu. “Aku berharap
bisa berdiri satu panggung denganmu.”
Lagi-lagi
Hye Mi merasa kalimatnya itu sangat aneh. Namun sejurus kemudian tawa Key
justru meledak. Membuat Hye Mi terdiam, sedikit heran mendengar tawa khas itu
terpampang jelas didepannya.
“Geurae~
geurae~” ucap Key disela tawanya. “Kalau begitu baiklah, kita bisa berfoto
bersama sekarang.”
“Jinja?”
tanya Hye Mi tak percaya.
Key
mengangguk.
Karena tak
mau membuat Key menunggu lebih lama, Hye Mi langsung mengeluarkan kamera
Polaroid dari dalam tasnya. Diluar dugaan, justru Key yang menawarkan diri
untuk mengambil momen mereka berdua menggunakan kamera polaroid itu. Tak lupa,
Key juga membubuhkan tanda tangannya disana.
“Ini.” Ucap
Key menyerahkan foto itu. “Kuharap impianmu bisa tercapai. Dan maaf aku harus
kembali sekarang.” Lanjutnya sedikit tergesa, lalu kembali mengeratkan jaket
dan memasukkan tangan kedalam sakunya kemudian melangkah pergi.
Hye Mi
tercenung. Bisa ia lihat sosok berbadan tegap itu mulai berjalan menjauh. Dagu
yang terangkat, langkah yang elegan,
benar-benar terlihat seperti sosok Almighty ‘Diva’ Key yang sebenarnya.
Pandangan
Hye Mi beralih ke arah selembar foto yang ia pegang. Sederhana, hanya
menampakkan senyum lugu Hye Mi bersama dengan Key yang memasang pose cool. Tapi
goresan tangan Key lah yang menarik perhatian Hye Mi.
“Kutunggu
kau diatas panggung.” Tulis Key tepat dibawah tanda tangannya.
Senyum Hye
Mi mengembang. Ia langsung menutup mulut dengan tangan saking terkejutnya. Ia
tak peduli orang-orang menatapnya heran karena telah berteriak sambil
meloncat-loncat di pinggir jalan. Yang jelas, ia benar-benar senang. Dan hanya
dengan cara itulah Hye Mi bisa mengungkapkan rasa senangnya.
Tapi ada
satu yang Hye Mi lupakan. Ia sedang tersesat sekarang!
Akhirnya Hye
Mi kembali berjalan mengikuti jalan setapak yang baru saja Key lewati. Tak jauh
dari sana, Hye Mi bisa menemukan sebuah bangunan yang sangat besar dan megah
dengan halaman yang cukup luas.
“Tempat
ini…”
Meski Hye Mi
tak pernah kesana, namun ia tahu benar ada sebuah acara yang akan diadakan
disana besok malam. Sayangnya Hye Mi tak memiliki tiket, ia bahkan hampir
melupakan acara ini sebelumnya. Dan kini Hye Mi hanya mampu berdiri diluar
sementara ia tahu sosok idolanya, SHINee, sedang berada didalam.
“Klik!”
Tercetak sebuah
foto dari kamera Polaroid Hye Mi yang menampakan banner besar tepat didepan
gedung tersebut. Hye Mi hanya mampu menghela nafas sambil melihat foto itu,
kemudian ia kembali menatap sebuah banner besar yang ada didepannya.
The 1st
SHINee World Concert. Hye Mi yakin, suatu saat nanti ia punya kesempatan untuk
melihatnya secara langsung. Entah kapan.
***
(Backsound :
Beautiful Target)
Hari pertama masuk training Hye Mi sudah dikejutkan dengan sesuatu yang
terjadi di gedung WM Ent. Bukan hal yang serius, melainkan sesuatu yang justru
membuat Hye Mi tertawa, sekaligus membuat Eun Sun malu karenanya.
Ini ulah
Sandeul. Tepat ketika jam makan siang, Sandeul telah menggemparkan seluruh isi
gedung dengan suara merdunya melalui speaker yang terpasang disetiap ruangan
serta sudut koridor. Awalnya dia hanya menyanyikan lagu romantis, tapi kemudian
kalimat yang keluar dari bibir namja itu langsung membuat semua orang bersorak
mendengarnya.
“Lagu yang
baru saja aku nyanyikan ini ku persembahkan untuk Eun Sun.” ucapnya lalu
mengambil nafas sejenak kemudian mulai berkata lagi dari ujung mic nya. “Eun
Sun-ah, aku tahu kau pasti sedang mendengarku sekarang...”
Eun Sun yang
tengah berada didepan loker bersama Hye Mi langsung terdiam. Kemudian ia
langsung menoleh ke arah speaker terdekat, mencoba lebih memperhatikan suara
yang keluar dari speaker itu.
“Unnie, apa
Sandeul Oppa sedang membicarakanku?” tanyanya kaget.
Hye Mi
tertawa kecil. “Kita dengar saja, Saengie.”
“…Sebenarnya
sejak pertamakali… Ah… Aku tidak pandai berbicara menggunakan kata-kata
romantis...”
Hye Mi
kembali tertawa mendengar kalimat Sandeul yang begitu lugu, berbanding terbalik
dengan wajah Eun Sun yang semakin memerah mendengarnya.
Kemudian
justru seperti sebuah perdebatan yang terdengar dari speaker itu. Tampaknya
Baro dan Gongchan tengah mendesak Sandeul untuk melanjutkan kata-katanya, namun
Sandeul tak tahu harus berkata apa.
“Hmm.. Eun
Sun-ah.. Sepertinya Sandeul Oppa mu ini telah jatuh cinta padamu.” Ucap Baro
gemas karena Sandeul tak juga melanjutkan kelimatnya yang tertunda. “Apa kau
juga merasakannya?”
Akhirnya
kata-kata itu justru keluar dari bibir Baro, Hye Mi langsung menyenggol lengan
Eun Sun sambil tersenyum.
“Ah
Eonnie~~” Eun Sun semakin menunduk karena malu.
“Kutunggu
jawabanmu sekarang juga dikantin.” Lanjut sebuah suara dari speaker, yang Hye
Mi tahu itu suara Gongchan. “Jangan sampai kau tidak datang noona.. eh.. Eun
Sun. Emm annyeong~~”
‘KLIK’
“Eonnie,
eotokhae?!” rengek Eun Sun panik. Tak tahu apa yang harus ia lakukan.
“Keputusan
sepenuhnya ada padamu.” Ucap Hye Mi memegang pundak Eun Sun. “Ikuti saja kata
hatimu. Arrasso?”
Eun Sun
menatap Hye Mi sejenak, ia mengela nafas kemudian mengangguk.
“Kalau
begitu… Kajja!” gandeng Hye Mi menuju kantin.
Begitu
mereka berdua menapaki bibir kantin, riuh tepuk tangan sudah menyambut
kedatangan mereka disana. Hye Mi bisa melihat Sandeul berdiri tepat ditengah
ruangan membawa sebuah buket bunga serta boneka Hello Kitty kesukaan Eun Sun di
tangannya.
Hye Mi
sempat melirik ke arah Eun Sun, gadis itu terlihat sangat gugup. Bagaimana
tidak, kejadian ini benar-benar diluar dugaan. Sandeul sama sekali tak pernah
memperlihatkan tanda-tanda ‘suka’ didepan Eun Sun, tapi sekarang tiba-tiba ia
justru mengungkapkannya secara gamblang.
Dibelakang
Sandeul ada Baro, Jinyoung, Gongchan serta Shinwoo yang memberi dukungan.
Begitu pula dengan semua trainee yang sedang ada di kantin. Bahkan yang ada
diluar kantin juga berlomba-lomba mendekat, tak mau ketinggalan menonton aksi
langka ini.
Suasana
benar-benar ramai sekarang.
“Eun Sun…
Ehmm.. anu…” Sandeul tampak ragu melanjutkan ucapannya. Membuat Baro sekali
lagi tampak gemas kemudian mendorong tubuh Sandeul hingga dia dan Eun Sun
sanggup berhadapan. Dan Hye Mi memilih untuk mundur beberapa langkah
memberikan kesempatan untuk mereka berdua.
“Hmm.. Eun
Sun-ah, kau tadi sudah mendengarnya bukan?”
Eun Sun
mengangguk pelan.
“Kalau
begitu.. ini… eum..” Sandeul menunjuk ke arah dua barang yang ia bawa. “Kalau
kau mau menerimaku, tolong kau ambil bunga mawar ini. Tapi jika kau menolakku,
maka kau bisa menyimpan boneka ini...”
Eun Sun
menatap kedua barang itu ragu. Ia masih tak menemukan jawabannya.
“… dan kau
bisa memilihnya mulai sekarang.” Ucap Sandeul lalu menutup kedua matanya. Membuat
Eun Sun semakin bimbang. Eun Sun sempat menoleh ke arah Hye Mi untuk mencari
jawaban, namun Hye Mi tak mampu berkata banyak.
Seluruh
trainee yang ada di tempat itu kompak bersorak membujuk Eun Sun agar menerima
Sandeul. Suasana jadi dua kali lipat lebih ramai daripada sebelumnya.
Eun Sun
kembali menatap dua barang yang tengah Sandeul bawa. Ia menggigit bibir
bawahnya karena ia takut salah mengambil keputusan.
Akhirnya,
perlahan tangan gadis itu mulai mendekati salah satu barang yang Sandeul
pegang. Meski ragu, namun Eun Sun tahu itu adalah pilihan yang terbaik baginya.
Dan ia harap juga terbaik bagi Sandeul.
“Mianhe
Oppa.” Ucap Eun Sun kemudian mengambil boneka Hello Kitty dari tangan Sandeul.
***
Koridor
mulai sepi saat Hye Mi tengah berjalan melintasinya. Suasana pun berubah
drastis tak seperti apa yang terjadi tadi siang karena semua kelas sudah
berakhir beberapa saat lalu, dan sekarang Hye Mi justru ingin memanfaatkan
waktu ini untuk sejenak berlatih koreo sebelum ia kembali ke dorm.
Namun ketika
ia membuka pintu ruang koreo, seseorang justru lebih dulu berada didalamnya.
“Sandeul?”
“Ah noona~.”
Sandeul langsung bangkit. “Annyeonghaseo.” Lanjutnya lalu membungkuk.
“Apa yang
sedang kau lakukan disini?”
“Ehm..”
Sandeul menggaruk tengkuknya. “Aku kena hukuman karena tadi telah membuat
keributan di kantin. Jadi sekarang aku harus bertanggungjawab membersihkan
ruang koreo sebagai gantinya. Hehehe.”
Hye Mi
sempat menahan tawa melihat reaksi Sandeul. Padahal ia merasa iba akan nasib
buruk yang melanda namja itu hari ini. Tak hanya mendapat penolakan dari Eun
Sun, tapi sekarang ia juga harus menjalani hukuman karena telah membuat
keributan. Poor namja.
“Mau
kubantu?” tawar Hye Mi.
“Ne?”
“Berikan itu
padaku.” Ucap Hye Mi menunjuk sebuah semprotan yang ada dibelakang Sandeul.
“Kau yang mengepel lantai, biar aku yang membersihkan cermin. Bagaimana?”
Sandeul
sempat melongo sampai akhirnya menyerahkan barang yang Hye Mi minta. “Gomawo
noona!”
Dan merekapun
memulainya. Sandeul dengan semangat mengepel lantai, sedangkan Hye Mi tampak
senang bisa membantu membersihkan cermin selebar sisi tembok. Karena dikerjakan
dua orang, bahkan tak sampai 30 menit pekerjaan merekapun selesai.
“Ini noona.”
Ucap Sandeul menyerahkan sebotol minuman. “Gamsahamnida atas bantuannya.”
“Ne.
Cheonmaneyo.” Ucap Hye Mi sambil menerima botol minuman itu. “Tapi kau tidak
pa-pa kan?”
Sandeul
tersenyum mengerti maksud pertanyaan itu. “Nan gwencahana. Hanya saja…” ia
terdiam sesaat. “Apa noona tahu alasan Eun Sun tak mau menerimaku?”
Hye Mi
terdiam. Tak mungkin ia berterus terang menceritakan bagaimana hubungan
Jinyoung dan Eun Sun. Hanya sebuah gelengan pelan yang bisa Hye Mi perlihatkan
setelahnya.
“Oh..”
Sandeul sedikit kecewa. “Andai saja yang kusukai itu noona, pasti tidak akan
berakhir seperti ini bukan?”
“Mwo?” tanya
Hye Mi terkejut.
“Haha, aku
hanya bercanda noona.” Lanjutnya lalu tertawa. “Gomawo untuk hari ini. Aku
tidak akan mengganggu waktu latihanmu. Annyeong~” pamitnya lalu pergi.
Sedangkan Hye Mi hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat kepergian Sandeul.
Kemudian Hye Mi mulai berjalan ke sudut
ruang untuk menyalakan music. Namun suara tawa seorang namja dan yeoja yang
memasuki ruangan itu lebih dulu terdengar. Membuat langkah Hye Mi terhenti di
tengah-tengah.
“Gongchan?
Jane?!”
“Noonaa~~”
jawab Gongchan tampak girang menemukan Hye Mi disana. “Apa kau juga sedang
berlatih?”
Hye Mi
mengangguk.
“Sepertinya
aku harus pergi sekarang juga Gongchan. Kita berlatih lain kali saja.” pamit
Jane cepat kemudian kembali meninggalkan ruangan. Bahkan panggilan Gongchan
Jane abaikan.
Dan bagi Hye Mi, ini bukan yang pertama
kalinya ia temukan sikap Jane yang selalu menghindar. Tapi yang Hye Mi herankan
adalah, apa tidak salah dia melihat Jane dan Gongchan berbaikan seperti ini
setelah insiden kecelakaan itu?
“Channie?
Kau dan Jane?”
Gongchan
justru tersenyum, “Aku sudah memaafkannya noona. Sama seperti apa yang kau
katakan, ternyata dia orang yang baik. Jane noona mau mengakui kesalahannya,
dan bahkan dia juga sudah menceritakan semuanya padaku.” Papar namja itu
santai.
“Menceritakan
semuanya?”
“He’em.”
Gongchan mengangguk. “Dia menceritakan semua kejadian mulai dari kalian audisi
sampai sekarang. Dan sudah kuduga, kau tidak jahat seperti apa yang kau katakan
sebelumnya, noona.”
Hye Mi
sempat tak percaya. Jane yang ia kenal pendiam dan misterius itu bisa-bisanya
begitu terbuka dengan sesosok namja polos seperti yang ada didepannya sekarang
ini. Bahkan Jane juga berani mengakui kesalahannya. Benar-benar terdengar
seperti bukan sosok Jane yang Hye Mi kenal sebelumnya.
“Andai saja
aku punya aegyo sepertimu Channie…”
***
Lagi-lagi
kantin penuh saat jam makan siang. Dengan sebuah nampan yang ada diatas kedua
tangan, Hye Mi berjalan menyusuri kantin kalau-kalau ada meja yang masih
kosong. Dan dia menemukannya, sebuah meja dengan seorang namja yang tengah asik
menyeruput secangkir kopi di sudut ruangan.
“Oppa, bolehkah
aku duduk disini?”
Namja
berkacamata itu mendongak, “Oh ne, silakan.” Ucapnya lalu menggeser kursi
disampingnya.
“Oppa tidak
makan?” tanya Hye Mi menyadari hanya ada secangkir kopi hangat disana.
“Ani. Aku
tidak lapar.” Jawabnya santai. “Oh iya, bagaimana dengan liburanmu kemarin?
Apakah menyenangkan?”
Hye Mi
tersenyum lebar. “Oh tentu saja me…”
“Unnie!”
Panggil seseorang tepat sebelum Hye Mi menyelesaikan kalimatnya.
Ternyata itu
Eun Sun… dan juga Jinyoung. Hye baru menyadari entah kenapa ketika ia bertemu
Jinyoung, namja itu pasti sedang bersama Eun Sun. Hye Mi tak tahu ini hanya
kebetulan atau …
“Kami berdua
boleh duduk disini?” tanya Eun Sun menunjuk dua bangku di meja Shinwoo yang
masih kosong.
Shinwoo
mengangguk. “Ne~ Silakan Eun Sun.”
Jadilah… Hye
Mi duduk disamping Shinwoo dengan Jinyoung yang berada diseberang mejanya.
Sedangkan Eun Sun ada disamping Jinyoung, berseberangan dengan Shinwoo yang
duduk didepannya.
Hye Mi dan
Jinyoung saling bertatapan. Dan Shinwoo tahu benar ada sesuatu dibalik tatapan
itu.
“Wah kantin
hari ini lagi-lagi penuh. Beruntung sekali aku bisa mendapatkan meja yang masih
kosong.” Ucap Eun Sun tak mampu membaca situasi ‘dingin’ antara ketiga orang
lainnya.
“Ah iya eonnie, aku tadi lupa mengambil
sebotol susu.” Lanjutnya. “Uh~ bisakah susu itu untukku saja? Akan ku ganti
dengan jus orange ini…”
“Maaf waktu
itu aku pergi tanpa pamit.” Ucap Jinyoung tiba-tiba. “Terima kasih kau mau
merawatku hingga sembuh, Hye Mi.”
DEG! Spontan
semua menoleh ke arah Jinyoung. Tidak bisa mengerti apa yang sedang namja itu
bicarakan.
Hye Mi
terperanjat mendengar Jinyoung mengungkapkan kejadian itu sekarang. Didepan Eun
Sun secara langsung. Membuat Hye Mi takut kalau dongsaengnya itu berfikir yang
tidak-tidak.
“Oppa? Apa
yang kau bicarakan?” tanya Eun Sun tak mengerti.
“Mungkin
jika tak ada kau, aku tidak akan bisa sampai ke Chongju dengan selamat.” Lanjut
Jinyoung mengabaikan pertanyaan Eun Sun. Tatapannya tak pernah pergi dari Hye
Mi. “Dan terimakasih juga untuk penutup telinga serta sarung tangan yang
sanggup menghangatkanku, Hye Mi.”
Hye Mi tak
menjawab, justru membalas tatapan Jinyoung ragu. ‘Kumohon berhentilah… ini
bukan saat yang tepat Jinyoung-shi…” ucapnya dalam hati.
Tatapan Hye
Mi beralih ke arah Eun Sun yang masih menyimpan tanda tanya, dan bahkan wajah
yeoja mungil itu mulai menaruh kecurigaan. Sedangkan Shinwoo hanya mampu
terdiam sambil mengaduk kopi hangatnya, tak mau membuat situasi bertambah
rumit.
“Kalian
berdua…? Apa kalian bertemu selama liburan yang aku tak tahu?”
-To
Be Continue-
Uwooo~
maap Key rencananya emang Cuma jadi cameo ._.v dan soal ngasih tanda tangan +
tulisan buat Hye Mi dari Key itu aku cuma ngikut ama fakta Baro yang dulu juga
dikasih pernah dikasih tanda tangan ama Yunho yang bunyinya “Mari bertemu
diatas panggung di masa depan!” dan akhirnya mereka bener2 ketemu di atas
panggung mucore 2 tahun kemudian ^^b
Oiya,
ini ceritanya masih awal tahun 2011 ya. Jadi masih ada shinee 1st
concert. Wkwkwk *maksa banget :p
Wekekek,
ternyata Sandeul diem2 suka ya ama Eun Sun. tapi begitu nembak malah ditolak.
Wkwkwk. Dan Jane ternyata cuma bisa blak-blak an nya (?) ama Channie ya? Ini
semua berkat aegyonya Channie yang bikin semua klepek-klepek :p *apadeh.
Terus
gimana ya dengan Eun Sun yang udah mulai curiga sama hubungan Hye Mi dan
Jinyoung? Apakah dia bakal tahu? atau justru bakalan jadi kencan diam-diam?
Mari kita temukan jawabannya dalam program termehek-mehek season 2. *mulai
sarap.
Terakhir,
gomawo yang udah mau baca. Komennya author tungguuu. sampai ketemu di part 16~~ *eh tunggu, part
16? udah banyak banget ya? *baru nyadar :p tapi belum pada bosen kan? ting!
ting! ting! *angkat alis
No comments:
Post a Comment