Pages

Monday, 18 July 2011

FF B1A4 : Victory [Part 4]


Tittle : Victory [Part 4]
Author : Ichaa Ichez Lockets
Genre                : Friendship, Romance.
Rating : T
Cast               : Shin Hye Mi (Naya), Jung Eun Sun, Janny Lee (Jane), Kumiko Chan, B1A4 member.
Length : Chaptered
Desclaimer : This story is originally mine and inspired of many articles that I read. This is only a FICTION, my IMAGINATION and the character is not real. Enjoy reading!

Naya. Nama itu tertulis dengan tinta yang senada dengan kalimat diatasnya.
Jinyoung sempat menimbang-nimbang sejenak. Antara membuka lembar demi lembar buku itu lagi, atau justru mengembalikannya disana sampai orang lain menemukannya.
Tapi Jinyoung juga khawatir kalau-kalau buku ini ditemukan orang lain dan disalahgunakan. Jadi ia berfikir, mungkin saja ia bisa menemukan petunjuk di halaman berikutnya.
Akhirnya Jinyoung mulai membuka halaman kedua. Dia bisa melihat ada sebuah foto yang tertempel disana dengan menggunakan selotip. Tepat dibawah foto itu ada tulisan “Naya & Renata : Best Friend Forever.”
Wajah dalam foto itu tentu saja tidak asing bagi Jinyoung. Meski senyum dalam foto itu tak pernah ia lihat langsung, namun ia yakin mereka adalah orang yang sama.
Tak salah lagi, ‘Naya’ pemilik buku ini adalah orang yang ia temukan di atap gedung beberapa lalu.
Hye Mi… Jinyoung mengenalnya dengan nama Hye Mi.
Detik berikutnya Jinyoung kembali membuka lembar demi lembar buku itu. Ia sempat tersenyum saat melihat “10 Target yang Harus Tercapai Semasa Training” versi Hye Mi. Sangat menarik bagi Jinyoung.
Kemudian di lembar berikutnya Jinyoung bisa menemukan kata-kata berbahasa korea yang telah di terjemahkan dalam bahasa inggris. Kebanyakan kata-kata benda serta beberapa kalimat yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Ketara sekali Hye Mi benar-benar serius mempelajari bahasa korea untuk memenuhi ‘perjanjiannya’ dengan Jinyoung.
Namun ada sesuatu yang lebih menarik disana.
Tanpa sengaja Jinyoung menemukan namanya tertulis di buku itu. Awalnya nama Jinyoung ditulis dengan menggunakan huruf biasa, barulah dibawahnya berjajar berbagai tulisan dengan huruf hangul. Namun karena Hye Mi tidak bisa menulisnya dengan benar, tulisan Hye Mi justru terbaca Jinyung, Jinyong, Jin ong, Jin ung dan beberapa tulisan lain yang tidak bisa terbaca jelas. Lagi-lagi Jinyoung terkekeh pelan.
“Ya Hyung! Kau sudah sampai disini rupanya!” sapa Baro, teman training Jinyoung yang tiba-tiba datang.
Jinyoung spontan menutup buku itu lalu tersenyum sekilas.
“Kami daritadi mencarimu Hyung. Kukira kau masih tidur.” kali ini giliran Sandeul yang protes.
“Bisakah lain kali kau pamitan dulu sebelum berangkat training huh?” timpal Baro lagi.
“Emm, mianhe. Kupikir tadi aku sudah terlambat.” Jawab Jinyoung sekenanya.
Kedua teman sekamar Jinyoung pun hanya menghela nafas kemudian menduduki bangku masing-masing karena kelas akan dimulai. Namun Jinyoung justru kembali membuka buku itu dan menuliskan sesuatu disana.
***
Kelas vokal baru saja berakhir. Hye Mi berjalan pelan membuka pintu kelas kemudian menyusuri koridor. Ia masih tak mampu merelakan bukunya lenyap begitu saja beberapa hari ini. Padahal ada beberapa hal penting yang ia tulis disana. Belum lagi buku itu pemberian dari Eun Sun…
“Jinyoung?” ucap Hye Mi saat menemukan sosok Jinyoung tengah duduk di kursi pinggir koridor.
Jinyoung bangkit lalu berjalan mendekat sambil tersenyum. Ketika ia tepat dihadapan Hye Mi, Jinyoung langsung mengeluarkan sesuatu dari tas nya.
“Bukuku!” pekik Hye Mi saat menemukan buku yang dicarinya selama ini. “Darimana kau mendapatkannya?”
Jinyoung sempat terkejut dengan reaksi Hye Mi yang begitu cepat. Tapi akhirnya dia tersenyum. “Aku menemukannya di bawah meja ruang vokal.” Jawab Jinyoung sambil menyerahkan buku itu. “Maaf kalau baru bisa kukembalikan sekarang. Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu denganmu.”
“Oh.. Ne. Gomawo karena sudah menemukannya.” Hye Mi pun membungkuk. “Tapi…” Hye Mi diam sejenak lalu memandang Jinyoung penuh selidik “Bagaimana kau bisa tahu kalau ini milikku?” tanya Hye Mi akhirnya.
“Itu karena foto yang ada didalamnya mirip sekali denganmu.”
“Eh?” Hye Mi melotot. “Kau melihat isinya?”
Jinyoung tak langsung menjawab. Sepertinya ia merasa bersalah karena melihat isi buku itu tanpa ijin. “Mianhe. Awalnya aku tak bermaksud melihat isi bukumu…” jawabnya dengan tenang. “Tapi aku tak menyangka kalau kau menganggap serius taruhan kita waktu itu.”
Kini Hye Mi justru mengerutkan dahinya. “Berarti taruhan itu tidak serius?”
“Oh tidak. Bukan begitu maksudku.” Ucap Jinyoung berusaha mengklarifikasi ucapannya. “Aku mengajakmu taruhan itu bukan untuk memenangkannya. Tapi justru untuk kebaikanmu Hye Mi.”
Hye Mi semakin tak mengerti.
Jinyoung pun kembali melanjutkan penjelasannya, “Aku hanya ingin melihatmu bisa lancar berbahasa korea, agar kejadian di kelas Miss Young waktu itu tidak terulang lagi. Itu saja.” papar Jinyoung pelan.
Sebenarnya Hye Mi ingin mengucapkan sesuatu, namun ia tak tahu harus berkata apa sekarang. Dia hanya mampu tertunduk, memikirkan ucapan yang baru saja Jinyoung lontarkan.
Jinyoung justru tersenyum melihat ekspresi Hye Mi saat ini. Kemudian ia  memegang pelan pundak Hye Mi, membuat Hye Mi spontan mendongak.
 “Tapi setelah melihat keseriusanmu, kurasa kau telah memenangkan taruhan ini, Hye Mi.” ucap Jinyoung dengan seulas senyum yang terkembang.
“Eh? Andwae!” potong Hye Mi cepat. “Ini kan belum 1 bulan? Masih kurang dua minggu lebih. Mana bisa kau menganggap aku menang?”
Tawa Jinyoung lantas meledak. “Haha. Baiklah jika kau ingin melanjutkan taruhan ini. Aku akan mengikutinya.” Ucap Jinyoung akhirnya.
“Geuraeyo! Siap-siap menraktirku ya Jinyoung-shi!” Hye Mi tampak optimis kalau dia akan benar-benar memenangkannya.
***
Tidak terasa sudah tiga minggu lebih Hye Mi mengikuti training di WM Entertainment. Dia mulai terbiasa dengan jadwal hariannya yang padat. Belum lagi tentang perjanjiannya dengan Jinyoung, Hye Mi harus ekstra keras mempelajari bahasa korea karena waktu juga semakin menipis. Hye Mi bahkan jadi sangat rajin menonton berbagai film korea dan mempelajari setiap ucapan yang ada disana. Selain itu Hye Mi juga melarang semua teman sekamarnya untuk berbicara dengan bahasa inggris agar dia jadi terbiasa berkomunikasi dengan bahasa korea.
Semua ini Hye Mi lakukan karena ia hanya ingin membuktikan pada teman barunya, Jinyoung, bahwa waktu satu bulan sudah lebih dari cukup baginya.
“Permisi… apakah aku boleh duduk di kursi ini?” ucap Hye Mi ketika jeda makan siang. Saat itu kantin terlihat penuh. Hanya ada satu kursi kosong, itupun harus semeja dengan seorang namja yang tampak asik menyantap makan siangnya.
“Oh… silakan.” Jawab namja itu sambil menggeser kursinya menjauh agar Hye Mi lebih leluasa disana.
“Gomawo.”
Dia hanya mengangguk sambil tersenyum.
Setelah mendapatkan sebuah kursi kosong, Hye Mi tak langsung menyentuh makan siangnya justru mulai membuka buku catatan dan menghapalkan satu persatu kalimat yang tertera disana. Namun tanpa sengaja Hye Mi justru menemukan sebuah kalimat asing di lembar terakhir. Kalimat itu ditulis dengan huruf hangeul. Mungkin Hye Mi sedikit biasa membacanya, namun ia tak benar-benar mampu memahami maksud dari kalimat itu.
Tentu saja membuatnya semakin penasaran.
Ragu-ragu ia mulai melirik namja yang duduk disampingnya. Namja berambut gondrong dan berkacamata besar itu tampaknya sudah selesai dengan semangkuk bibimbab dan mulai menghabiskan milkshake cappuccino yang ia pesan.
“Emm, mianhe, bisakah aku bertanya sesuatu?”
Namja itu meletakan gelas milkshake lalu menoleh ke arah Hye Mi, “Ne?”
“Kalimat ini…” Hye Mi mulai menunjukkan bukunya. “Bisakah kau mengartikannya dalam bahasa inggris?”
Dia sempat tersenyum lalu akhirnya mengeja kalimat itu, “Eum.. ini …” ia mulai menyebutkan sebuah kalimat dalam bahasa korea. Hye Mi masih tak mengerti, namun ada sebuah nama yang terdengar disana.
Namja itu sempat terdiam sebentar lalu menoleh ke arah Hye Mi. “Jinyoung? Kau kenal Jinyoung?”
“Eh?” Hye Mi justru terkejut mendengar pertanyaan itu. “I…iya aku mengenalnya. Kami belum lama berteman.”
“Oh…” namja itu mulai menyeruput milkshakenya lagi sambil memikirkan sesuatu. “Lalu apa kau trainee baru disini? Sepertinya aku jarang melihatmu.”
“Ne~ aku baru masuk awal bulan ini.” Jawab Hye Mi.
“Shinwoo Hyung!” panggil seseorang yang tiba-tiba datang. Spontan Hye Mi dan namja itu menoleh. “Kau sudah selesai kan? Kajja!”
“Ah ne! Tunggu sebentar Gongchan!” Namja didepan Hye Mi –yang ternyata bernama Shinwoo– itu langsung menghabiskan milkshakenya dalam beberapa tegukan.
“Aku harus pergi sekarang…” ucapnya setelah satu gelas milkshake itu habis.
Hye Mi tersenyum lalu mengangguk.
“Good luck untuk penilaian bulanan pertamamu. Hwaiting!” ucapnya lalu pergi.
Hye Mi sempat berfikir sejenak sambil memandang punggung Shinwoo yang mulai menjauh. Sayangnya Shinwoo justru harus cepat pergi sebelum ia menyelesaikan permintaan Hye Mi tadi.
Namun ada sesuatu yang lebih Hye Mi pikirkan saat ini ketimbang tulisan yang belum sempat Shinwoo artikan. Sebuah keganjalan dari kalimat terakhir yang sempat terlontar dari bibir namja itu.
Tentang… ‘Penilaian bulanan…. pertama?’
***
“Cklek!”
Sambil mengunci pintu lokernya, Hye Mi menghela nafas dalam-dalam. Ia benar-benar gugup menghadapi hari ini. Hari dimana semua pelajaran yang ia dapatkan akan memperoleh penilaian diakhir bulan untuk yang pertama kalinya. Dari situlah ia akan tahu sudah seberapa jauh ia melangkah.
Jika saja waktu itu Shinwoo tidak memberitahu soal ‘penilaian bulanan’ ini mungkin Hye Mi akan mengabaikannya. Hye Mi memang belum tahu benar bagaimana peraturan untuk menjadi seorang trainee, termasuk harus mengikuti penilaian yang akan ia hadapi sebentar lagi.
Ada semangat yang berkobar, namun ada pula sedikit kecemasan disana.
Bagaimana jika gagal? Bagaimana jika tidak tampil maksimal? Bagaimana jika ada kesalahan teknis?
Semua pertanyaan itu kian berputar di kepala Hye Mi dan membuat ia semakin resah. Tapi bagaimanapun juga ia harus melewati hari ini. Hari penentuan tanggal debutnya akan semakin dekat atau tidak.
Penilaian mulai dilaksanakan pukul 9 tepat. Seluruh trainee sudah menunggu di sebuah ruangan besar dan tentu saja beserta beserta para juri yang telah siap menilai mereka.
Seluruh trainee wajib mengikuti penilaian ini, baik itu yang telah di training sejak 2 tahun lalu atau baru 1 bulan seperti Hye Mi.
“Janny Lee.”
Nama Jane sudah dipanggil. Dengan langkah yang mantap serta dagu yang diangkat, Jane langsung berjalan melewati para trainee menuju sebuah panggung kecil yang sebelumnya telah ditempati 4 trainee lain. Jadi akan ada 5 trainee yang tampil secara bergantian. Begitu seterusnya sampai semua trainee menampilkan bakat mereka.
Seperti trainee-trainee sebelumnya, Jane juga akan dinilai dari 2 sesi penampilan. Yaitu dance serta menyanyi.
Dan sepertinya Jane melakukan itu dengan baik. Terbukti juri memberikannya pujian. Meski nyatanya pujian itu bukan sesuatu yang terdengar special karena banyak pula trainee lain yang mendapatkan pujian seperti yang telah Jane dapatkan.
Hye Mi menghela nafasnya sekali lagi. Semua kekhawatirannya kembali muncul di permukaan. Apakah penampilannya nanti bisa sebaik Jane?
“Shin Hye Mi!”
GLEK! Nama Hye Mi akhirnya disebut!
Hye Mi bangkit lalu berjalan pelan ke atas panggung. Dari sini ia bisa melihat dengan jelas ketiga seongsaenim selaku juri yang akan memberikan penilaian serta puluhan trainee lain yang sudah tak sabar menunggu Hye Mi menampilkan bakatnya.
“Baik, apakah kau sudah siap nona Shin Hye Mi?”
Hye Mi menghela nafas sejenak lalu mengangguk. “Ne!” jawabnya mantap.
-To Be Contunue-



Hyaaa, nanggung banget yah? Hihihihi. Jangan timpuk author pake gulingnya gongchan (?) ya kalo kelewat nanggung ^^v
Hehehe, akhirnya semua member B1A4 nongol juga di part ini. Mungkin emang ada yang baru numpang lewat doang *plak! Tapi ntar semuanya juga bakal keluar dengan porsinya sendiri-sendiri kog. Hehehehe
Oiyaaa~ karena ternyata masih ada yang belum lama tau/suka sama B1A4, author kepikiran buat bikin profil singkatnya. Profil ini lebih mengarah ke sifat asli member B1A4, biar readers bisa lebih jelas mengenal mereka. Hehehe
Ini semua hasil pengamatan (?) author bersama Dyah saeng (yang udah berbaik hati mau bantuin. Gomawo saeng ^^) dari beberapa video dan interview B1A4. Hehehe. Cekidot aja yuaa~

JINYOUNG
Posisi : Leader, Vocals.
Golongan darah : A
Tanggal Lahir : 18 November 1991.
About Jinyoung : Sebagai leader B1A4, Jinyoung adalah pribadi yang sangat bertanggung jawab. Meski tidak terlalu banyak berbicara, namun ia mudah diajak bercanda. Selain itu Jinyoung selalu ramah, dan mudah bergaul dengan siapa saja.

BARO
Posisi : Rapper
Golongan darah : B
Tanggal Lahir : 5 September 1992
About Baro : Baro sangat suka bercanda, oleh karenanya member lain sepakat menyebut dia sebagai member yang paling lucu di B1A4. Namja yang selalu menggunakan topi ini senang sekali mengeluarkan joke-joke lucu yang tak jarang membuat member lain tertawa karenanya.

CNU (dibaca Shinwoo, di FF ini juga aku tulis sebagai Shinwoo)
Posisi : Vocals, rap.
Golongan darah : A
Tanggal Lahir : 16 Juni 1991
About CNU : Karena ia member tertua, Shinwoo juga memiliki sifat yang paling dewasa. Dia sosok yang tenang dan sedikit pendiam. Meskipun demikian, Shinwoo sangat perhatian dengan member B1A4 lainnya.

SANDEUL
Posisi : Main Vocals
Golongan darah : A
Tanggal Lahir : 20 Maret 1992
About Sandeul : Sandeul juga merupakan member yang suka bercanda. Dia sering sekali kompak melucu bersama Baro dan membuat orang lain tertawa dengan tingkah lucu mereka. Selain itu Sandeul juga suka tersenyum.

GONGCHAN
Posisi : Main vocals
Golongan darah : A
Tanggal lahir : 14 Agustus 1993
About Gongchan : Sebagai maknae, Gongchan memang lebih childish ketimbang member lainnya. Dia juga memiliki sifat sedikit pemalu dan mudah tersentuh. Meski demikian, dia memiliki hobi ber aegyo yang akan membuat gemas semua orang yang melihatnya.

Hihihihi, gimana? Singkat bukan? Dibaca baik2 ya biar gak kelupaan *plak!
Dannnn~ jangan bosen2 ya baca FF dari saiia. Hehehe, jangan lupa RCL juga. *plak! Author kebanyakan maunya ^^v. gamsahamnidaaaa~ *bow *poppo *hug readers.




2 comments: