Pages

Monday, 30 August 2010

FanFict - Between Us - Part 1

holl holla , ini funfict pertama aku . judulnya between us. untuk tokoh dan pemainnya aku ambil dari serial drama korea you're beautiful. tapi ceritanya aku ganti. hehe
sebelumnya funfict ini udah aku posting di blog Anjellindonesia . terus aku posting deh di blog aku. hahaha #ketawanggakpenting
cekidot >>>

Between Us
Part 1

                Dari balik kaca jendela, Minam mengamati setiap lampu terowongan kereta api yang dilewatinya. Pikirannya melayang jauh. Tanpa ia sadarai, dari seberang bangku kereta yang didudukinya ada sepasang mata yang tak pernah mengalihkan pandangan dari arah minam. Dalam beberapa saat lalu cowok itu mendekat.
                “sepertinya kau bukan dari daerah sini.” Ucap cowok itu sambil melihat kea rah seragam sekolah yang masih Minam pakai.
                Perlahan minam menoleh. Dengan cepat cowok itu terkejut karena melihat kedua mata minam yang bengkak. Mungkin minam terlalu lama menangis.
                “kau… sebenarnya mau kemana? Apalagi ini sudah malam…”
                Minam menunduk lalu menggeleng lemah.
                Cowok itu menghela nafas.
                Beberapa saat kemudian, mereka berdua tiba didepan sebuah pintu rumah yang tidak terlalu besar. Entah kenapa dengan mudah Minam menurut saat cowok itu mengajaknya pulang.
                “Ayo masuk. Anggap saja rumah sendiri.” Ucapnya sambil tersenyum.
                Tak banyak yang bisa Minam temukan disana. Hanya sebuah ruang tamu yang dipenuhi dengan sampah bungkus makanan dan sebuah dapur yang penuh dengan tumpukan piring kotor, serta ada tiga pintu masuk yang Minam duga adalah pintu kamar.
                “Makanlah. Kayaknya kamu lapar.” Ucap cowok itu menyodorkan makanan. “Oh iya. Daritadi aku belum memperkenalkan diri. Namaku Shinwoo. Namamu?”
                Minam diam sesaat,”ehmm , aku Minam.”
                Lalu mereka berdua mendengar seseorang mengetuk pintu dari luar, setelah pintu dibuka, muncul seorang cowok dari baliknya.
                “Eh kak, cewek ini siapa?” ucapnya ketika ia tiba.
                “Dia minam. Aku bertemu dengannya di kereta. Sepertinya dia tersesat.”
                “Owhh… halo minam. Aku Jeremy. Salam kenal!” ucap Jeremy ramah.
                Minam tersenyum tipis lalu mengangguk.
                “hmmm minam, mengapa kau tersesat? Asalmu mana? Lalu kau pergi untuk apa?”
                Minam menggigit bibir bawahnya. “Aku kabur dari rumah.”
                Lalu shinwoo dan Jeremy saling berpandangan.
                 “Tidak apa-apa minam. Untuk sementara kau bisa tinggal disini.”
                Minam diam saja lalu akhirnya bertanya. “apa kalian berdua kakak-adik?”
                Tawa Jeremy langsung meledak. “Sebenarnya kami tinggal bertiga. Ada aku, kak Shinwoo dan kak tae kyung. Awalnya kami tak saling kenal. Kak tae kyung dulunya adalah putra dari pengusaha kaya, tapi dia memilih untuk hidup mandiri karena ia merasa terkekang. Lalu kak shinwoo dulunya adalah seorang siswa yang sangat jenius, tapi dia merasa bosan karena dia dituntut untuk selalu belajar dan belajar. Dan aku dulunya seorang model majalah, tapi aku memilih untuk meninggalkan semua demi mereka. Hahaha.” Ucap Jeremy , bangga.
                “Bukan.” Sela shinwoo. “yaa, Jeremy memang seorang model, tapi dia pernah ditipu oleh salah satu agency hingga ia frustasi.”
                “Wuu, enak saja! Ehm, tapi kurang lebih begitulah.“jeremy manggut-manggut. “Sampai akhirnya takdir mempersatukan kami lewat music. Dan music yang member kami hidup.”
                Minam berdecak kagum mendengar cerita Jeremy.
                “Siapa kamu?” ucap tae kyung yang tiba tiba datang dan menyelusup diantara mereka bertiga.
                “Dia minam. Dia akan tinggal disini beberapa hari.”
                Dahi tae kyung berkerut. “Sejak kapan rumah ini dijadikan panti asuhan?”
                Minam tersentak membals ragu tatapan tae kyung yang menghujam ke arahnya.
                “Tapi kak, dia tidak punya tempat tinggal.”
                “Bukan urusanku. Yang jelas aku tak ingin dia tinggal disini.”
                Minam tertunduk dalam, “Baik aku akan pergi. Kak shinwoo, Jeremy, terimakasih.” Ucapnya lalu pergi.
                “Minam, tunggu!” Jeremy sempat ingin mengejar, tapi dengan cepat tae kyung mencegahnya.
                “biarkan dia pergi. Aku tak ingin melihatnya lagi.” Ucap tae kyung sedingin es.
                Setelah meninggalkan rumah itu, lagi lagi minam tak ada tujuan. Dia hanya terus berjalan hingga lama kelamaan tenaganya habis. Sampai dia menemukan sebuah pub yang sedang mencari waitress. Tanpa piker panjang minam melamar kerjaan di tempat itu. Setidaknya dia bisa berada di pub hingga pagi hari. Esoknya minam sempat berkeliling kota untuk mencari t4 tinggal. Namun hasilnya nihil. Malam ini lagi2 ia harus tidur di pub sampai pagi.
                Saat minam sedang asik mengelap sebuah meja, dia mendengar suara music yang dimainkan. Lalu ia berhenti sejenak kemudian menoleh. Dengan cepat minam dibuat terkesima. Ternyata lagu itu dimainkan oleh Jeremy, shinwoo dan tae kyung yang sedang nge band disana. Setelah manggung, dengan cepat mereka menghampiri minam.
                “Minam , kamu bekerja disini? Kukira kemarin kamu akan pulang. Kami sangat menghawatirkanmu minam.”ucap Jeremy yang kemudian di setujui oleh shinwoo. Sedangkan tae kyung pergi.
                “Maaf kalo aku membuat kalian kawatir. Tapi aku senang bekerja disini.”
                “Benarkah?” Tanya shinwoo.
                Minam mengangguk cepat. “Lalu kalian? Apa kalian juga sering nge band disini?”
                “sebenarnya ini pertama kalinya kami manggung disini. Penampilan tadi adalah masa percobaan. Kalo bagus, kami akan menjadi band tetap disini.” Jawab Jeremy bangga.
                “Kalian pasti akan diterima. Kudengar tadi permainan kalian sangat bagus.”
                Mereka bertiga lalu tersenyum bersamaan.
                Ditempat lain tae kyung menggerutu karena harus bertemu dengan gadis itu lagi. Tanpa sengaja ia mendengar seseorang yang membicarakan sesuatu yang mencurigakan. Dengan jelas ia bisa mendengar nama minam disebut-sebut.
                Lalu tae kyung bergegas mencari minam karena tahu cewek ini dalam bahaya.
                “Ada apa?” Tanya minam ketika tae kyung sudah didepannya.
                “pekerjaan ini tidak cocok untukmu. Pergilah dari sini secepatnya.”
                “Tidak. Aku tidak akan pergi dari tempat ini. Kamu tau kan aku sulit untuk mencari pekerjaan di tempat lain.”
                “tapi kau dalam bahaya!” ucap tae kyung setangah membentak.
                Minam terkejut. “aku tahu tempat ini memang tidak cocok untukku. Tapi aku akan bertahan.” Ketara sekali ada nada ragu-ragu dari ucapan minam. Namun ia tak punya pilihan.
                “Fine! Itu pilihanmu. Sekarang aku jadi menyesal karena telah mengingatkanmu! Anggap saja aku tak pernah menyampaikan apapun padamu mala mini.” Tae kyung lalu pergi.
                Minam menelan ludah yang kini terasa begitu pahit.

                Lalu apakah minam benar-benar berada dalam bahaya? Jika iya , benarkah tae kyung sudah sama sekali tidak peduli dengan minam? Lalu bagaimana sikap Jeremy dan shinwoo terhadap minam setelah ini? Nantikan di part berikutnya ya . kritik saran bener2 aku tunggu. Dan tengs udah mau baca fun fict ku ini J

No comments:

Post a Comment